Headline
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
UPAYA membangun pola asuh keluarga yang baik harus menjadi perhatian serius semua pihak untuk mewujudkan pembangunan sumber daya manusia (SDM) berdaya saing di masa depan.
"Peningkatan kualitas keluarga, sebagai satuan terkecil masyarakat, merupakan bagian terpenting dalam upaya kita menjawab sejumlah tantangan di sejumlah sektor pembangunan, terutama pembangunan SDM nasional," kata Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Kamis (19/6).
Data Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) pada rentang Januari 2025 hingga 12 Juni 2025 mencatat 11.850 laporan kasus kekerasan dengan korban mencapai lebih dari 12.000 orang. Sebagian besar korbannya perempuan.
Hasil analisa Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dari data itu bahwa kekerasan yang banyak terjadi tersebut salah satu penyebabnya adalah pola asuh dalam keluarga yang tidak berjalan dengan baik.
Menurut Lestari, pola asuh keluarga memiliki dampak besar bagi perkembangan fisik, emosional, sosial, dan intelektual anak.
Rerie, sapaan akrab Lestari, berpendapat, dengan mulai mendorong pola asuh keluarga yang baik, upaya untuk membentuk anak menjadi pribadi yang mandiri, sehat, berakhlak mulia, dan siap beradaptasi dalam masyarakat dapat diwujudkan.
Rerie yang juga anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah mendorong sejumlah pihak untuk berperan aktif dalam menjawab berbagai tantangan mulai dari skala terkecil, seperti lingkungan keluarga.
Mengupayakan penerapan pola asuh keluarga yang baik secara luas pada masyarakat Indonesia, menurut Rerie, merupakan tantangan yang harus segera dijawab untuk mewujudkan kualitas SDM nasional yang lebih baik.
Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu sangat berharap para pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah dapat membangun kolaborasi yang kuat untuk mewujudkan ekosistem yang baik bagi proses pembangunan SDM nasional yang berdaya saing di masa depan. (*/I-2)
PERUSAHAAN wajib membangun budaya kerja inklusif berdampak nyata bagi karyawan lintas tahap kehidupan dan kemampuan melalui kebijakan progresif yang relevan.
Anak-anak yang tumbuh tanpa kehadiran ayah lebih cenderung mengalami masalah perilaku, depresi, rasa rendah diri, dan kegagalan dalam pendidikan.
KEMENTERIAN Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN menegaskan pentingnya peran agama sebagai salah satu dari 8 Fungsi Keluarga dalam mewujudkan generasi emas Indonesia.
Baby blues merupakan kondisi yang terjadi akibat perubahan hormon, kelelahan serta mempersiapkan diri untuk beradaptasi dengan peran baru sebagai ibu.
KEMENTERIAN Agama (Kemenag) meluncurkan program Family Orientation at the Mosque’s Site (Foremost) sebagai strategi baru pembinaan keluarga berbasis masjid.
Semua upaya menjaga keamanan pangan dimulai dari satu hal sederhana: kebersihan.
Kebiasaan makan bergizi seimbang beragam dan aman pada anak bukan semata tentang apa yang disajikan, namun juga penanaman nilai gizi secara konsisten dalam keluarga.
POLA asuh atau gaya parenting orangtua kerap dituduh menjadi penyebab seorang anak mengalami kondisi autisme. Khususnya di era kemajuan teknologi saat ini.
Kurang optimalnya asupan gizi dan kekeliruan pola asuh bisa menyebabkan anak rentan terkena penyakit hingga terindikasi stunting.
The Journal of Human Resources menemukan bahwa anak sulung dalam keluarga cenderung memiliki skor Intelligence Quotient (IQ) lebih tinggi.
Kemampuan sosial-emosional seperti pengelolaan emosi, empati, dan kemampuan berkomunikasi harus ditanamkan sejak dini untuk membentuk anak-anak yang tangguh.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved