Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
Hai Jels, sebagai orang tua, Anda tentu sangat peduli terhadap kesehatan buah hati. Salah satu keluhan yang sering muncul pada anak adalah sakit perut. Namun, perlu diketahui bahwa tidak semua sakit perut bersifat sepele. Salah satu kondisi yang perlu diwaspadai adalah usus buntu atau apendisitis.
Penyakit tersebut merupakan kondisi ketika kantung apendiks yang terdapat pada usus besar mengalami peradangan. Ketika usus buntu mengalami masalah, bakteri juga dapat tumbuh di organ kecil ini hingga dapat memicu terjadinya infeksi.
Menurut laman website dari RSAB Harapan Kita, penyebab usus buntu sebenarnya masuknya kotoran ke dalam lumen usus buntu, kotoran-kotoran tersebut bisa dari pecahan-pecahan feses atau cairan dari feses yang masuk, mengeras dan akhirnya menyumbat. Selain itu, hal lain yang menyebabkan sumbatan adalah adanya pembesaran dari jaringan limfoid di dalam lumen usus buntu tersebut.
Baca juga : Bunda, Begini Cara Atasi Kelainan Kelopak Mata pada Anak
Gejala usus buntu pada anak yang khas nyeri di sekitar pusar. Ini mirip sakit perut biasa, namun umumnya akan bertambah parah dan berpindah ke perut bagian kanan bawah. Rasa nyeri ini pun akan semakin parah dan intens terutama saat bergerak, batuk, bersin atau menyentuh perut.
Sayangnya, anak-anak usia di bawah 5 tahun. terkadang belum bisa menggambarkan rasa sakit secara spesifik dan mungkin kesulitan untuk menentukan letak percisnya. Sehingga, gejala usus buntu pada anak mungkin akan lebih sulit dikenali daripada gejala usus pada orang dewasa.
Meskipun nyeri perut sering kali menjadi gejala utama, ada beberapa gejala lain yang juga perlu Jels perhatikan, antara lain :
Baca juga : Bunda, Begini Langkah Atasi Gangguan Tumbuh Kembang Anak
Saat anak anda mengalami gejala tersebut, segera bawa ia ke dokter untuk mendapatkan penanganan. Mengingat, usus buntu ini termasuk kondisi darurat medis. Jika tidak segera ditangani, usus buntu yang terinfeksi berisiko pecah dan menyebarkan bakteri ke dalam rongga perut, sehingga menimbulkan infeksi yang luas yang merujuk pada komplikasi, seperti perforasi, peritonitas, abses, dan sumbatan usus loh Jels.
Nantinya, jenis pengobatan yang dilakukan pun menyesuaikan kondisi yang dialami anak. Biasa yang dilakukan adalah tindakan operasi pengangkatan usus buntu atau apendektomi. Secara umum, terdapat dua cara dalam melakukan apendektomi, yaitu laparoskopi atau operasi lubang kunci, dan bedah terbuka atau laparotomi. Kedua cara tersebut diawali dengan melakukan bius total pada pengidap usus buntu.
Jadi, Jels jangan menunda untuk membawa sang anak ke dokter ya. Semakin cepat gejala usus buntu ditangai, tentu semakin rendah terjadinya komplikasi. (X-8)
Peringatan Hari Anak Nasional merupakan bentuk nyata dari penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak anak sebagai generasi penerus bangsa yang memiliki peran strategis.
Pengawasan orangtua kepada anak saat mengakses gadget dibutuhkan agar anak bisa memahami batasan akses ke jenis-jenis konten yang sesuai untuk usia mereka.
Stimulasi sensorik sendiri melibatkan penggunaan panca indra anak mulai dari penglihatan hingga sentuhan sehingga anak bisa memahami dan berinteraksi dengan lingkungannya.
Ternyata kebiasaan mengakses gadget ini malah membuat pola makan anak menjadi tidak teratur, anak cenderung tidak menyadari rasa lapar.
Anak yang terpapar lagu-lagu dari lingkungannya perlu bimbingan orangtua untuk mengarahkan referensi musik yang lebih sesuai kepada anak dan menikmatinya bersama.
Kesulitan meregulasi emosi dan impulsivitas bisa menjadi salah satu faktor seorang anak dalam kenakalan yang akhirnya berujung pada tindak kriminal.
Vaksin memiliki beragam manfaat, antara lain untuk melindungi anak dari berbagai macam penyakit berbahaya seperti polio serta mencegah komplikasi berat yang dapat menyebabkan kecacatan.
DALAM rangka memperingati Hari Anak Nasional (HAN) 2025, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) turut menyuarakan komitmen bersama untuk pemerataan akses kesehatan pada anak.
Kesehatan anak adalah fondasi bagi masa depan yang cerah. Sayangnya, masih banyak orang tua yang beranggapan bahwa selama anak tampak sehat, pemeriksaan rutin tidaklah perlu.
Tiga pilar utama kesehatan anak—pemeriksaan berkala, vaksinasi, dan nutrisi seimbang—jadi kunci pencegahan untuk masa depan yang sehat dan cerah.
MENTERI Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Arifatul Choiri Fauzi, memaparkan beberapa dampak buruk penggunaan gawai bagi anak-anak.
CEK Kesehatan Gratis (CKG) pada siswa dilaksanakan pada hari pertama sekolah Senin (14/7) yang diawali di Sekolah Rakyat. Hasilnya cukup mengejutkan, ditemukan berbagai masalah kesehatan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved