Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
MENTERI Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga mengapresiasi kegiatan parade berkebaya dan mengajak para perempuan dan anak perempuan untuk mencintai dan melestarikan kebudayaan Indonesia melalui kebaya.
“Setelah perjuangan panjang, akhirnya tanggal 24 Juli ditetapkan sebagai Hari Kebaya Nasional. Maka dari itu, perjuangan ini tidak boleh kita sia-siakan. Kita harus ambil peran dalam membumikan nilai-nilai berkebaya, mengimplementasikannya di kehidupan sehari-hari,” kata Menteri PPPA pada acara Parade Kebaya Nusantara di lokasi Car Free Day FX Sudirman (21/7).
Menjelang Hari Anak Nasional (HAN) yang jatuh pada tanggal 23 Juli dan Hari Kebaya Nasional pada tanggal 24 Juli, Menteri PPPA juga mendorong para ibu dan perempuan untuk mengajarkan budaya berkebaya sejak dini pada generasi penerus bangsa.
Baca juga : Jokowi Diharapkan Hadir untuk Canangkan Hari Kebaya Nasional 24 Juli 2024
“Kegiatan ini merupakan momen yang istimewa karena secara bersamaan kita merayakan Hari Kebaya Nasional yang pertama dan Hari Anak Nasional ke-40. Kit juga mengajari anak-anak kita tentang nilai berkebaya,” jelasnya.
Menteri PPPA menyampaikan tren kebaya selalu bergerak menyesuaikan dengan perkembangan jaman. Kapanpun, di mana pun dan siapa pun bisa mengenakan kebaya, termasuk untuk kalangan anak-anak. Menurutnya, anak-anak sebagai generasi penerus punya peranan penting dalam melestarikan warisan budaya.
“Oleh karenanya, saya berpesan kepada para ibu dan anak-anak untuk bersama mendukung budaya tersebut ditanamkan sejak dini,” ujarnya.
Baca juga : Kebaya Warisan Budaya Bersama Antar-Bangsa
Tak hanya sebagai identitas bangsa, menurut Bintang, berkebaya juga dapat mendukung kemajuan UMKM dan mendorong pertumbuhan ekonomi, diharapkan ke depan industri kebaya juga semakin berkembang seiring dengan penetapan hari kebaya nasional.
“Perempuan berkebaya bukan hanya menunjukan jati diri dan identitas bangsa, tetapi juga mendukung UMKM di akar rumput. Menggunakan kebaya berarti mensejahterakan para pengrajin wastra. Artinya, kita bukan hanya membumikan budaya tapi juga turut serta mendorong pertumbuhan ekonomi bangsa,” tuturnya.
Menuju Hari Anak Nasional, Menteri PPPA turut mengajak seluruh pihak untuk mendukung pemenuhan hak dan perlindungan khusus anak. Hal tersebut diharapkan bisa mewujudkan anak tumbuh sehat, ceria, kreatif dan memanfaatkan waktu luangnya untuk kegiatan yang positif.
Baca juga : Tips Bagi Orangtua untuk Membentuk Cinta Anak pada Budaya Tradisional
Pada kesempatan yang sama, Ketua Timnas Kebaya Indonesia, Lana Koentjoro mengapresiasi Menteri PPPA dan pemerintah yang telah mendukung pengusulan Hari Kebaya Nasional secara perdana pada 24 Juli.
“Sepanjang perjuangan kami untuk mewujudkan Hari Kebaya Nasional, sangat banyak dukungan pemerintah yang kami terima, bersamaan dengan dukungan komunitas, akademisi dan semua pecinta kebaya tentunya,” katanya.
Lana mengungkapkan kegiatan parade kebaya nusantara yang diselenggarakan pada Minggu (21/7) kemarin dalam rangka merayakan Hari Kebaya Nasional dan Hari Anak Nasional yang melibatkan 8 provinsi secara serentak.
Baca juga : Selamat Hari Kartini 2024! Kenali Perkembangan dan 5 Jenis Kebaya di Indonesia
“Kami mengadakan parade kebaya nusantara bersama-sama dengan beberapa daerah yang juga mengadakan kegiatan yang sama. Mulai dari Aceh, Surabaya, Kalimantan, Sulawesi Selatan dan kota-kota lain. Jadi totalnya ada 70.000 orang lebih yang hadir merayakan bersamaan dengan kita,” kata Lana.
Lana menyampaikan bahwa saat ini Kebaya sedang diajukan sebagai warisan budaya tak benda ke UNESCO dan akan diumumkan pada bulan Desember 2024. Mendukung upaya tersebut, pada tanggal 24 Juli akan diselenggarakan perayaan Hari Kebaya Nasional.
Sementara itu, Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), Irini Dewi Wanti menyampaikan Hari Kebaya Nasional menjadi bukti legitimasi dan eksistensi perempuan Indonesia yang telah mengambil peran dalam perjuangan bangsa.
“Ke depan (kebaya) akan terus ikut serta dalam warisan budaya. Mari sama-sama kita lestarikan dan budayakan kebaya demi mempertahankan jati diri bangsa Indonesia,” ajakny. (H-2)
Tidak hanya menyenangkan, bermain juga diakui sebagai sarana penting untuk menumbuhkan berbagai keterampilan hidup yang esensial.
Langkah yang dapat dilakukan orangtua dalam mendorong anak supaya terbiasa mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi antara lain melalui pembelajaran dari kebiasaan sehari-hari.
Kebiasaan makan bergizi seimbang beragam dan aman pada anak bukan semata tentang apa yang disajikan, namun juga penanaman nilai gizi secara konsisten dalam keluarga.
Orangtua dianjurkan untuk menyajikan camilan sehat seperti buah potong segar, jagung rebus, ubi kukus, bola-bola tempe, puding susu tanpa gula tambahan, atau dadar sayur mini.
Pertanian tetap menjadi sektor terbesar untuk pekerja anak, menyumbang 61% dari semua kasus, diikuti oleh jasa (27%), seperti pekerjaan rumah tangga.
Wakil Duta Besar Australia untuk Indonesia Gita Kamath mengatakan bidan merupakan inti dari sistem perawatan kesehatan primer, terutama bagi perempuan dan anak perempuan.
Penguatan identitas sebagai sebuah bangsa juga mampu menumbuhkan kohesi sosial yang bisa menjadi pendorong untuk mengakselerasi proses pembangunan.
ADA hal yang menarik dalam penyelenggaraan Indonesia Fashion Week 2025. Desainer fesyen, Eni Joe, menjadikan ajang tersebut sebagai ruang edukasi budaya.
Lebih dari sekadar pertunjukan mode, TGC dikenal sebagai acara hiburan terbesar yang memadukan fesyen, musik, budaya pop, dan selebritis dari berbagai bidang dalam satu panggung yang sama.
Pagelaran Suadesa Festival 2025 di Karangrejo, Magelang, Jawa Ttengah, membawa berkah bagi pelaku UMKM lokal.
KABUPATEN Temanggung bersiap menyambut festival Temanggung Sepekan 2025 yang akan digelar selama lima hari mulai tanggal 9 hingga 13 Juli 2025 di Kledung Park
Taman Budaya X Bogorun 2025 diharapkan akan menjadi tonggak baru dalam peta sport tourism nasional, menandai kebangkitan olahraga, ekonomi, dan budaya di Kabupaten Bogor.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved