Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
MENTERI Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga mengapresiasi kegiatan parade berkebaya dan mengajak para perempuan dan anak perempuan untuk mencintai dan melestarikan kebudayaan Indonesia melalui kebaya.
“Setelah perjuangan panjang, akhirnya tanggal 24 Juli ditetapkan sebagai Hari Kebaya Nasional. Maka dari itu, perjuangan ini tidak boleh kita sia-siakan. Kita harus ambil peran dalam membumikan nilai-nilai berkebaya, mengimplementasikannya di kehidupan sehari-hari,” kata Menteri PPPA pada acara Parade Kebaya Nusantara di lokasi Car Free Day FX Sudirman (21/7).
Menjelang Hari Anak Nasional (HAN) yang jatuh pada tanggal 23 Juli dan Hari Kebaya Nasional pada tanggal 24 Juli, Menteri PPPA juga mendorong para ibu dan perempuan untuk mengajarkan budaya berkebaya sejak dini pada generasi penerus bangsa.
Baca juga : Jokowi Diharapkan Hadir untuk Canangkan Hari Kebaya Nasional 24 Juli 2024
“Kegiatan ini merupakan momen yang istimewa karena secara bersamaan kita merayakan Hari Kebaya Nasional yang pertama dan Hari Anak Nasional ke-40. Kit juga mengajari anak-anak kita tentang nilai berkebaya,” jelasnya.
Menteri PPPA menyampaikan tren kebaya selalu bergerak menyesuaikan dengan perkembangan jaman. Kapanpun, di mana pun dan siapa pun bisa mengenakan kebaya, termasuk untuk kalangan anak-anak. Menurutnya, anak-anak sebagai generasi penerus punya peranan penting dalam melestarikan warisan budaya.
“Oleh karenanya, saya berpesan kepada para ibu dan anak-anak untuk bersama mendukung budaya tersebut ditanamkan sejak dini,” ujarnya.
Baca juga : Kebaya Warisan Budaya Bersama Antar-Bangsa
Tak hanya sebagai identitas bangsa, menurut Bintang, berkebaya juga dapat mendukung kemajuan UMKM dan mendorong pertumbuhan ekonomi, diharapkan ke depan industri kebaya juga semakin berkembang seiring dengan penetapan hari kebaya nasional.
“Perempuan berkebaya bukan hanya menunjukan jati diri dan identitas bangsa, tetapi juga mendukung UMKM di akar rumput. Menggunakan kebaya berarti mensejahterakan para pengrajin wastra. Artinya, kita bukan hanya membumikan budaya tapi juga turut serta mendorong pertumbuhan ekonomi bangsa,” tuturnya.
Menuju Hari Anak Nasional, Menteri PPPA turut mengajak seluruh pihak untuk mendukung pemenuhan hak dan perlindungan khusus anak. Hal tersebut diharapkan bisa mewujudkan anak tumbuh sehat, ceria, kreatif dan memanfaatkan waktu luangnya untuk kegiatan yang positif.
Baca juga : Tips Bagi Orangtua untuk Membentuk Cinta Anak pada Budaya Tradisional
Pada kesempatan yang sama, Ketua Timnas Kebaya Indonesia, Lana Koentjoro mengapresiasi Menteri PPPA dan pemerintah yang telah mendukung pengusulan Hari Kebaya Nasional secara perdana pada 24 Juli.
“Sepanjang perjuangan kami untuk mewujudkan Hari Kebaya Nasional, sangat banyak dukungan pemerintah yang kami terima, bersamaan dengan dukungan komunitas, akademisi dan semua pecinta kebaya tentunya,” katanya.
Lana mengungkapkan kegiatan parade kebaya nusantara yang diselenggarakan pada Minggu (21/7) kemarin dalam rangka merayakan Hari Kebaya Nasional dan Hari Anak Nasional yang melibatkan 8 provinsi secara serentak.
Baca juga : Selamat Hari Kartini 2024! Kenali Perkembangan dan 5 Jenis Kebaya di Indonesia
“Kami mengadakan parade kebaya nusantara bersama-sama dengan beberapa daerah yang juga mengadakan kegiatan yang sama. Mulai dari Aceh, Surabaya, Kalimantan, Sulawesi Selatan dan kota-kota lain. Jadi totalnya ada 70.000 orang lebih yang hadir merayakan bersamaan dengan kita,” kata Lana.
Lana menyampaikan bahwa saat ini Kebaya sedang diajukan sebagai warisan budaya tak benda ke UNESCO dan akan diumumkan pada bulan Desember 2024. Mendukung upaya tersebut, pada tanggal 24 Juli akan diselenggarakan perayaan Hari Kebaya Nasional.
Sementara itu, Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), Irini Dewi Wanti menyampaikan Hari Kebaya Nasional menjadi bukti legitimasi dan eksistensi perempuan Indonesia yang telah mengambil peran dalam perjuangan bangsa.
“Ke depan (kebaya) akan terus ikut serta dalam warisan budaya. Mari sama-sama kita lestarikan dan budayakan kebaya demi mempertahankan jati diri bangsa Indonesia,” ajakny. (H-2)
Rencana, program anak kedua Denny dan istrinya akan dilakukan di rumah sakit yang sama tempat istrinya melahirkan anak pertamanya.
Praktik hipnoterapi yang diimplementasikan secara tepat dapat menyembuhkan trauma yang disebabkan oleh perundungan dan meningkatkan prestasi anak di sekolah.
UPAYA memperkuat perlindungan perempuan dan anak dari ancaman tindak kekerasan melalui pengintegrasian sistem antarlembaga terkait harus mendapat dukungan semua pihak.
Pada usia 5 tahun, koneksi yang dibentuk oleh pengalaman sehari-hari dalam bermain, eksplorasi, belajar, akan secara harfiah membangun arsitektur otak mereka.
Pentingnya penguatan data kesehatan, khususnya penyakit zoonosis (penyakit yang ditularkan dari hewan dan unggas) serta pemantauan malnutrisi, agar kasus serupa dapat dicegah sejak dini.
Muklay menyampaikan bahwa seni sebaiknya dipahami sebagai ruang ekspresi, bukan sebagai sarana mencari keuntungan materi semata.
Melalui Polantas Menyapa, kampanye keselamatan diwujudkan dalam format dialog yang santai dan kreatif di tengah pusat keramaian.
MENGINJAK usia 80 tahun Indonesia merdeka dan berdemokrasi, Laboratorium Indonesia 2045 menilai hubungan partai politik dan konstituen semakin memburuk.
Indonesia tercatat memiliki 2.213 warisan budaya tak benda, meski baru 16 yang diakui UNESCO mulai dari wayang, batik, keris, hingga jamu dan reog.
Direktur SIPA Irawati Kusumorasri menyebut Patricia Arstuti sebagai representasi generasi Z yang mampu menjembatani nilai-nilai tradisional dengan ekspresi kekinian.
Thai Trade Center Jakarta, di bawah naungan Department of International Trade Promotion (DITP) Ministry of Commerce Thailand resmi membuka acara Thailand Week 2025 di Jakarta.
Penasihat Festival Bedhayan dari Swargaloka, Suryandoro, mengatakan, Bedhayan merupakan seni tari yang memiliki makna mendalam dan berbeda dengan tarian lainnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved