Jokowi Diharapkan Hadir untuk Canangkan Hari Kebaya Nasional 24 Juli 2024

Sebagai warisan budaya Indonesia, pelestarian kebaya mesti didukung pemerintah daerah dan pusat lewat berbagai kebijakan. Salah satunya adalah dengan menetapkan peringatan Hari Kebaya Nasional. Selain itu, pemerintah bisa mendaftarkan kebaya sebagai warisan nasional budaya tak benda hingga warisan dunia pada lembaga UNESCO.

Para perempuan Indonesia yang tergabung dalam Kongres Wanita Indonesia (Kowani) dan komunitas kebaya berharap Presiden Joko Widodo dapat hadir dan mencanangkan Hari Kebaya Nasional (HKN) 2024 pascapenetapan melalui Keppres No.19 Tahun 2023 tentang Hari Kebaya Nasional.

“Setelah berabad-abad kebaya hidup dalam siklus kehidupan bangsa Indonesia, akhirnya Presiden Joko Widodo menetapkan hari khusus untuk merayakan kebaya sebagai salah satu aset budaya bangsa,” Ketua Umum Kowani, Giwo Rubianto Wiyogo di Jakarta, Kamis (18/7).

Baca juga : Kebaya Warisan Budaya Bersama Antar-Bangsa

Menurut Giwo, penetapan tanggal 24 Juli sebagai Hari Kebaya Nasional yang dimandatkan melalui Keppres No.19 Tahun 2023 merupakan sebuah langkah luar biasa dan menjadi catatan sejarah. Untuk itu, sebagai tindak lanjut, Hari Kebaya Nasional (HKN) yang akan diselenggarakan perdana pada Minggu, 24 Juli 2024, diharapkan dapat dihadiri Presiden Joko Widodo.

“Merupakan kebahagiaan bagi kami, para perempuan Indonesia ketika pada pencanangan perdana Hari Kebaya Nasional pada 24 Juli, Bapak Presiden yang akan mencanangkannya. Pencanangan ini penting sebagai bentuk penguatan terhadap Keppres,” jelasnya.

Peringatan Hari Kebaya Nasional yang akan diisi oleh Parade Kebaya Nusantara itu, akan dihadiri lebih dari 7.000 perempuan dari seluruh Indonesia. Oleh karena itu, para perempuan sangat mengharapkan kehadiran Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo di Istora Senayan pada perayaan puncak Hari Kebaya Nasional pada Minggu, 24 Juli 2024.

Baca juga : Tanggapi Kekhawatiran Pengusaha atas Dampak UU KIA, Presiden: Harus Hargai Perempuan, Ibu Mengandung

Kowani sebagai organisasi konfederasi yang menaungi 104 organisasi perempuan dan beranggotakan lebih dari 100 juta perempuan Indonesia, juga menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada Presiden Jokowi Widodo atas perhatian yang luar biasa sebagai pimpinan negara karena telah menempatkan diri sebagai bagian dari seluruh perempuan Indonesia lewat penetapan Keppres Kebaya.

Sementara itu, Ketua Panitia Hari Kebaya Nasional, Prof Masyitoh, mengatakan kehadiran Presiden dalam parade kebaya nusantara merupakan sebuah representatif yang bisa menguatkan keputusan UNESCO terkait pengesahan kebaya sebagai warisan dunia.

“Kehadiran Bapak Presiden kami harapkan akan juga memperkuat eksistensi kebaya itu sendiri yang saat ini masih menanti keputusan UNESCO mengenai penetapannya sebagai warisan budaya dunia tak benda dari Indonesia dan negara-negara serumpun di Asia Tenggara. Keputusan tersebut akan diambil pada bulan Desember mendatang,” jelas Masyitoh. (Z-11)