Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PSIKOLOG klinis anak dan remaja dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia Vera Itabiliana Hadiwidjojo memberikan panduan kepada orang tua untuk mempersiapkan anak agar semangat memasuki sekolah.
"Tanamkan hal positif tentang sekolah, seperti menciptakan kesempatan untuk berinteraksi dengan banyak teman dan menghindari memberi tekanan berlebihan pada anak," kata Vera dikutip dari Antara, Sabtu, (6/7).
Selain itu, Vera menyarankan agar orang tua mengajak anak untuk mengunjungi sekolahnya sebelum hari pertama masuk, terutama jika anak tersebut naik ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Baca juga : Kematangan Anak Masuk Sekolah tidak Dilihat dari Usia
"Ajak anak bermain di lingkungan sekolah sebelum dimulainya tahun ajaran baru untuk membiasakan diri dengan calon sekolahnya dari luar," kata dia.
Vera juga menegaskan pentingnya mengembangkan potensi anak tidak hanya dalam hal akademis, tetapi juga dalam aktivitas non-akademis seperti olahraga atau seni.
"Jangan memberi tuntutan berlebihan pada anak dan berfokus pada pengembangan kelebihan mereka."
Baca juga : Pendidikan Nasional masih Hadapi Tantangan Literasi dan Numerasi
Ketika anak menghadapi hari pertama sekolah, seperti saat memulai Taman Kanak-Kanak (TK) atau Sekolah Dasar (SD), disarankan untuk tiba lebih awal agar mereka memiliki waktu yang cukup untuk beradaptasi.
"Berkenalan dengan orang tua murid lainnya dapat membantu anak memperluas jaringan sosialnya di luar jam belajar, dan atur playdate untuk anak dengan teman-temannya sekelasnya," jelas dia.
Vera juga menyoroti pentingnya dukungan dari guru di sekolah untuk menciptakan rasa aman dan nyaman bagi anak-anak saat berada di lingkungan sekolah.
Baca juga : Pendidikan Nasional masih Hadapi Tantangan Literasi dan Numerasi
"Komunikasi antara orang tua dan guru sangat penting untuk memahami kebutuhan khusus anak dalam proses adaptasi mereka," kata dia
Bagi anak yang akan memulai jenjang pendidikan baru setelah libur panjang, Vera menyarankan agar mereka kembali membangun rutinitas seperti saat hari-hari sekolah normal, termasuk tidur tepat waktu, bangun pagi, dan mempersiapkan perlengkapan sekolah dengan baik jauh sebelum dimulainya tahun ajaran baru.
"Disiplin dibina dari keseharian anak melalui jadwal rutin yang konsisten. Jadwal dapat dibuat dan disepakati bersama dengan anak," jelas dia
Vera menekankan, peran guru sangat krusial dalam membantu anak beradaptasi di sekolah, karena mereka merupakan figur pengganti orang tua di lingkungan sekolah yang memberikan perlindungan dan dukungan bagi anak-anak mereka. (Z-10)
TIM basket AirOne KU 12 harus puas finish di posisi runner-up pada turnamen RPM Tersohor Basketball Tournament 2025 usai duel melawan Cougar Indonesia
Psikolog Klinis Forensik dari Universitas Indonesia (UI), Kasandra Putranto, menyebut ada dampak kesehatan mental dari mengikuti permainan yang sangat kompetitif, seperti Koin Jagat.
Prabowo mengaku masih ada segelintir orang yang menganggap rencananya itu sulit terealisasi.
Usia tidak selalu menjadi indikator bahwa anak sudah matang secara mental untuk menghadapi risiko berkendara di jalan raya.
Semua saling memberikan pendapat, dari yang emosional sampai yang berusaha untuk menyelesaikan masalah.
Hari-hari pertama masuk sekolah biasanya menjadi masa yang menantang bagi anak. Orang tua perlu menyiapkan mental si kecil agar ia dapat melaluinya dengan lancar.
Seorang ayah melakukan kekerasan kepada anak usai viral kedapatan tengah melakukan perilaku yang tidak sepatutnya dilakukan.
Peringatan Hari Anak Nasional merupakan bentuk nyata dari penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak anak sebagai generasi penerus bangsa yang memiliki peran strategis.
Pengawasan orangtua kepada anak saat mengakses gadget dibutuhkan agar anak bisa memahami batasan akses ke jenis-jenis konten yang sesuai untuk usia mereka.
Stimulasi sensorik sendiri melibatkan penggunaan panca indra anak mulai dari penglihatan hingga sentuhan sehingga anak bisa memahami dan berinteraksi dengan lingkungannya.
Ternyata kebiasaan mengakses gadget ini malah membuat pola makan anak menjadi tidak teratur, anak cenderung tidak menyadari rasa lapar.
Anak yang terpapar lagu-lagu dari lingkungannya perlu bimbingan orangtua untuk mengarahkan referensi musik yang lebih sesuai kepada anak dan menikmatinya bersama.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved