Headline

Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.

Padel Baik untuk Kesehatan, tapi tidak Semua Orang Boleh Memainkannya

Ficky Ramadhan
27/8/2025 17:39
Padel Baik untuk Kesehatan, tapi tidak Semua Orang Boleh Memainkannya
Pemain padel mengembalikan bola ke arah lawan saat Turnamen Padel pertama di Padel Culture Club, Bandung(ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)

OLAHRAGA padel yang belakangan semakin populer ternyata memiliki sejumlah manfaat penting bagi kesehatan, mulai dari aspek fisik hingga mental. Namun, para ahli mengingatkan tidak semua orang aman untuk langsung memainkannya.

Dokter Spesialis Ortopedi Konsultan Hand & Microsurgery RS Pondok Indah-Bintaro Jaya, Oryza Satria menjelaskan bahwa padel termasuk olahraga yang kaya akan manfaat kardiovaskular.

"Padel jelas melatih kebugaran jantung dan paru. Bagi mereka yang sedang diet, olahraga ini juga efektif karena dapat membakar sekitar 400–600 kalori per jam," kata Oryza dalam diskusi secara daring, Rabu (27/8).

Selain itu, padel juga bermanfaat dalam memperkuat otot serta meningkatkan koordinasi tubuh. Lapangan padel yang relatif kecil membuat pemain harus banyak bergerak cepat sehingga refleks dan koordinasi motorik pun ikut terlatih.

"Manfaat lainnya adalah pada aspek kesehatan mental dan sosial. Banyak orang yang berolahraga padel bukan semata-mata karena kebutuhan fisik, tapi juga karena faktor sosial, agar tidak dianggap ketinggalan zaman atau kurang gaul," tambahnya.

Tidak Semua Orang Boleh Bermain Padel

Meski bermanfaat, Oryza menegaskan bahwa ada beberapa kelompok orang yang sebaiknya berhati-hati atau bahkan tidak dianjurkan bermain padel. Di antaranya, penderita masalah sendi berat, seperti pengapuran sendi atau osteoartritis lanjut.

"Kalau sendinya sudah bermasalah parah, sebaiknya jangan memaksakan diri bermain padel. Pilih olahraga lain yang lebih aman,” jelasnya.

Kemudian, pasien dengan cedera akut atau pascaoperasi, misalnya cedera ligamen lutut atau tangan dan pasien penyakit jantung atau pernapasan yang belum stabil.

Lalu pasien obesitas dengan komplikasi, misalnya obesitas yang disertai gangguan pernapasan, kerusakan sendi, perubahan bentuk kaki, atau riwayat cedera pada tubuh bagian bawah. Kondisi ini sangat berisiko bila dipaksakan bermain padel.

"Kalau dari hasil pemeriksaan kolesterol atau tes lainnya masih buruk, jangan langsung main padel. Harus konsultasi dulu dengan dokter jantung atau dokter spesialis olahraga agar tahu durasi dan intensitas yang aman," ucapnya.

Dokter Oryza pun juga menekankan bahwa konsultasi medis sebelum bermain padel sangat penting, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat penyakit tertentu.

"Walaupun sudah disease, pasien tetap harus bertanya berapa lama boleh bermain, seberapa sering, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," tuturnya. (Fik/M-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya