Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
DOKTER Spesialis Anak Konsultan Alergi Imunologi Budi Setiabudiawan mengungkapkan bahwa prevalensi anak Indonesia yang mengalami alergi susu sapi (ASS) mencapai 0,5 hingga 7,5 persen.
“Data ini berasal dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) pada tahun 2014. Menurut Organisasi Alergi Dunia (WAO) pada tahun 2013, jumlah anak-anak di dunia yang mengalami alergi susu sapi mencapai 1,9-4,9%,” ujar Budi dikutip dari Antara, Rabu (26/6).
Dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran tersebut juga memaparkan data dari klinik anak Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta tahun 2012, yang menunjukkan bahwa 31% pasien anak mengalami alergi terhadap putih telur dan 23,8% lainnya terhadap susu sapi.
Baca juga : Kejadian Alergi Susu Sapi Berkurang Seiring Anak Bertambah Usia
“Data ini menunjukkan bahwa protein susu sapi merupakan penyebab alergi terbesar kedua setelah telur pada anak-anak di Asia,” jelasnya.
Ia menjelaskan bahwa alergi susu sapi terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan terhadap protein dalam susu sapi, yang dapat mempengaruhi pertumbuhan, perkembangan, dan kesehatan anak jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat.
Meskipun lebih banyak kasus terjadi pada anak-anak, tidak menutup kemungkinan bahwa orang dewasa juga bisa mengalami alergi tersebut.
Baca juga : Anak Alergi Susu Sapi Jangan Malah Diberi Susu Kambing, Ini Solusinya
Menurut Budi, alergi ini perlu diwaspadai karena kejadiannya terus meningkat dan gejalanya dapat merugikan tumbuh kembang anak.
Beberapa gejala yang sering dialami anak-anak antara lain ruam, rasa gatal, dan sesak napas. Gejala yang paling sering dikhawatirkan oleh orang tua adalah kolik pada anak.
“Kasus anafilaksis memang ditemukan, namun tergolong jarang. Dari banyak kasus yang ditemukan, gejala yang paling umum adalah diare, dengan 53% anak mengalami diare sebagai gejala utama alergi susu sapi,” tambahnya.
Budi meminta orang tua untuk cermat dalam mengenali gejala-gejala tersebut dan segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.
“Tata laksana penting yang harus dilakukan oleh orang tua meliputi menghilangkan susu sapi dari diet anak, mencari sumber nutrisi alternatif yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, serta vitamin dan mineral yang dibutuhkan dalam fase pertumbuhan anak. Langkah lainnya termasuk membaca label makanan dengan cermat dan memantau pertumbuhan anak secara rutin,” pungkasnya. (Z-10)
Penyebab obesitas sebenarnya bukanlah susu, melainkan asupan makan yang berlebih, termasuk pola hidup yang tidak aktif.
Konsumsi susu sapi memang sudah menjadi bagian dari menu harian banyak orang. Tapi tidak dipungkiri ada banyak orang yang tidak bisa mengkonsumsi nya diakibatkan berbagai hal.
Alergi susu sapi adalah kondisi yang sering terjadi pada anak-anak, terutama bayi dan balita. Alergi ini terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menganggap protein dalam susu sapi
Prof. Dr. Ir. H. Hardinsyah, MS. mengatakan susu memiliki asam amino esensial berperan penting dalam menjaga sistem hormon dan imunitas tubuh, serta mencegah osteoporosis
Anak yang mengalami alergi susu sapi berpotensi mengalami ketidakcukupan asupan nutrisi yang menyebabkan stunting.
Berbicara kepada anak-anak tentang penyakit serius, seperti kanker bisa menjadi tantangan besar bagi orang tua.
Momen lebaran bukan hanya tentang kebahagiaan, tetapi juga kesempatan bagi anak-anak untuk belajar mengelola uang.
Artis, model, dan pembawa acara Dian Ayu Lestari membagikan tips liburan bersama anak-anak, termasuk memilih tempat yang cocok dan mempersiapkan peralatan penting.
Si kecil cenderung lebih mudah pilek dan batuk di musim hujan. Pengaruh cuaca pada perkembangan kuman menjadi salah satu penyebabnya.
Agar anak tidak stunting, upaya pencegahan perlu dilakukan sejak jauh hari, bahkan sebelum masa kehamilan.
Sebagian orang tua melarang anak bermain hujan. Padahal, bermain di tengah hujan memberi sejumlah manfaat buat anak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved