Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
GURU Besar Ilmu Kesehatan Anak Universitas Padjadjaran Prof Budi Setiabudiawan mengatakan kejadian alergi susu sapi anak akan berkurang seiring bertambahnya usia sehingga dia tidak mengalami lagi alergi terhadap susu sapi.
"Tahun pertama, sekitar 45%-50% yang alergi susu sapi, pada tahun pertama nanti dia tidak alergi lagi," ujar Budi, dikutip Jumat (22/9).
Kemudian, pada tahun kedua, kesembuhan anak menjadi sekitar 60%-75% serta pada tahun ketiga sekitar 90% anak yang tadinya alergi susu sapi tidak akan mengalami alergi lagi.
Baca juga: Ini Daftar Makanan Populer yang Bisa Menimbulkan Efek Samping Aneh
Berdasarkan data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) diketahui penduduk dunia mengalami alergi sebanyak 30%-40% dan dari jumlah ini sekitar 550 juta orang mengalami alergi makanan, salah satunya susu sapi dengan kejadian di Indonesia sebanyak 7,5%.
Budi menuturkan protein susu sapi merupakan makanan penyebab alergi yang terbesar kedua setelah telur pada anak-anak di Asia.
Dia merujuk data dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo pada 2012 yang mencatat sekitar 23, 8% alergi terhadap susu sapi atau angka ini di bawah jumlah pasien yang mengalami alergi putih telur yakni sebanyak 31%.
Baca juga: Penyebab Terbentuknya Dahak di Tenggorokan dan Cara Menghilangkannya
Alergi terhadap susu sapi merupakan reaksi yang tidak diinginkan melalui sistem imun tubuh. Kondisi ini bisa bermanifestasi beragam seperti misalnya pada kulit berupa dermatitis atopik atau eksim dan biduran.
Kemudian bila mengenai saluran pernapasan bisanya memunculkan gejala asma dan rhinitis alergi, sementara gejala pada saluran cerna antara lain diare dan kolik.
"Selain bisa mengenai tiga organ itu, bisa gejala yang sangat berat yaitu gejala sistemik berupa anafilaksis sebesar 11% suatu keadaan gawat darurat akibat alergi susu sapi," tutur Budi.
Dia lalu mengatakan penggunaan formula berbasis protein soya dapat menjadi pilihan pada anak yang alergi susu sapi dengan gejala ringan dan sedang.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa soya tidak memiliki efek negatif baik pada pertumbuhan, sistem endokrin, reproduktif, sistem imun, maupun sistem saraf. (Ant/Z-1)
Ketika anak mengalami kecemasan saat dijauhkan dari gawainya, itu menjadi salah satu gejala adiksi atau kecanduan.
Upaya untuk mewujudkan peningkatan kualitas anak, perempuan, dan remaja masih banyak menghadapi tantangan.
Pada anak usia dini—yang masih berada pada tahap praoperasional menurut teori Piaget—, konten absurd berisiko mengacaukan pemahaman terhadap realitas.
Musik bisa merangsang area otak seperti lobus temporal untuk pendengaran, lobus frontal untuk emosi, cerebellum untuk koneksi motorik.
Menurut sejumlah penelitian, musik bisa dikenalkan kepada anak dari usia di bawah enam tahun.
Kriteria informasi yang layak bagi anak adalah informasi yang bersifat positif, mendukung tumbuh kembang anak, serta sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan.
Menteri Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat, Kristi Noem, dilarikan ke rumah sakit di Washington, DC, usai alami reaksi alergi.
ALERGI sering kali dianggap flu oleh beberapa orang karena gejalanya yang sangat mirip yaitu bersin-bersin dan hidung tersumbat atau pilek alergi
Dalam beberapa kesempatan terakhir, Jokowi muncul ke publik dengan kondisi wajah yang mengalami bercak merah dan kehitaman akibat alergi kulit, ini daftar alergennya.
Jokowi kembali diperbincangkan, kali ini bukan soal dugaan ijazah palsu, melainkan soal dirinya yang disebut menderita autoimun, tetapi kemudian diklarifikasi sebagai alergi.
Dokter Tifa, yang sebelumnya kerap berkomentar soal dugaan ijazah palsu Jokowi mengomentari kondisi wajah Jokowi yang mirip dengan kondisi autoimun, padahal ternyata alergi.
Bersin-bersin, hidung meler, dan rasa tidak nyaman di hidung sering membuat kita bingung: apakah ini flu atau alergi? Meski gejalanya serupa, penyebab dan cara mengatasinya berbeda
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved