Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
TAHUKAH Anda beberapa makanan populer dapat menimbulkan efek samping yang aneh atau tidak biasa pada sebagian orang. Hal ini bisa terjadi karena alergi, intoleransi, reaksi kimia tertentu, atau kondisi medis tertentu.
Berikut adalah beberapa makanan yang sering dikonsumsi oleh banyak orang dan bisa menimbulkan efek samping yang aneh:
1. Kerang dan Kepiting
Baca juga: Penyebab Terbentuknya Dahak di Tenggorokan dan Cara Menghilangkannya
Beberapa orang alergi terhadap kerang dan kepiting. Hal ini dapat menyebabkan reaksi alergi parah seperti gatal-gatal, bengkak, sesak napas, atau bahkan syok anafilaksis.
2. Buah Kiwi
Kiwi adalah buah yang sehat, tetapi beberapa orang bisa mengalami reaksi alergi seperti gatal-gatal di mulut atau bibir saat mengonsumsinya. Ini dikenal sebagai sindrom alergi oral.
3. Daging Sapi
Baca juga: Orangtua Diingatkan Perhatikan Gejala Alergi Susu pada Anak
Beberapa orang mungkin mengalami reaksi alergi terhadap daging sapi yang disebut "alergi daging merah." Ini bisa menyebabkan gejala seperti urtikaria (ruam kulit) atau gangguan pencernaan setelah mengonsumsi daging sapi.
4. Kacang
Kacang seperti kacang tanah, almond, atau kenari dapat menyebabkan reaksi alergi yang parah pada beberapa individu, termasuk gatal-gatal, bengkak, atau bahkan anafilaksis.
5. Telur
Reaksi alergi terhadap telur dapat menyebabkan berbagai gejala, termasuk gatal-gatal, ruam, mual, atau muntah.
6. Makanan Pedas
Makanan yang sangat pedas bisa menyebabkan reaksi seperti keringat berlebihan, sensasi terbakar, atau iritasi pada saluran pencernaan bagi beberapa orang yang kurang terbiasa dengan makanan pedas.
7. Makanan Tinggi Histamin
Makanan seperti anggur merah, keju tua, atau makanan yang mengalami proses fermentasi dapat menyebabkan gejala yang tidak biasa pada orang dengan intoleransi histamin, seperti sakit kepala, kemerahan kulit, atau gangguan pencernaan.
8. Buah Durian
Durian adalah buah yang dikenal karena baunya yang kuat dan tidak sedap. Beberapa orang mungkin mengalami reaksi alergi atau intoleransi terhadap durian yang dapat menyebabkan gejala seperti mual, muntah, atau sakit perut.
9. Minuman Energi
Minuman berenergi mengandung kafein dan bahan-bahan lain yang dapat menyebabkan efek samping aneh seperti jantung berdebar, gemetar, atau kecemasan jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan.
10. Saus Pedas
Pecinta pedas mungkin sudah terbiasa dengan reaksi tubuh yang berkeringat dan panas setelah makan makanan pedas. Namun, ada efek samping lain yang bisa menyebabkan ketidaknyamanan.
Makanan pedas pastinya banyak mengandung cabai. Cabai mengandung senyawa yang disebut capsaicin.
Menurut penelitian, capsaicin memberi banyak manfaat, termasuk meningkatkan kesehatan jantung dan pencernaan, mengurangi peradangan, dan membantu tubuh memecah lemak. Kandungan dalam cabai itu juga membantu tubuh membakar lebih banyak kalori.
Namun, penelitian lain seperti yang dijelaskan Health Digest menunjukkan efek cabai yang membuat seseorang kurang tidur. Dalam sebuah penelitian tahun 1992 yang diterbitkan oleh International Journal of Psychophysiology menemukan, saus pedas seperti Tabasco dan mustard secara signifikan mengganggu tidur sekelompok kecil pria sehat.
Peserta mengalami penurunan jumlah tidur tahap 2 dan 3. Berkurangnya jumlah tahapan tidur ini dapat mempengaruhi fungsi kognitif dan mengganggu perbaikan hingga pertumbuhan kembali jaringan, termasuk tulang dan otot.
11. Kafein
Kafein adalah bagian kelompok kimia yang disebut xantin. Xantin bekerja pada reseptor adenosin di sistem saraf pusat. Hal ini juga mengurangi kecepatan pengambilan kembali neurotransmitter dopamin dan meningkatkan neurotransmitter glutamat.
Menurut MDedge, secara teoritis hal itu dapat menyebabkan psikosis, suatu keadaan dimana seseorang kehilangan pemahamannya tentang realitas melalui halusinasi, delusi, atau paranoia. Asupan kafein yang berlebih juga memperburuk gejala psikosis pada orang yang sebelumnya memang memiliki gangguan mental.
Jadi, pastikan kopi diminum secukupnya. Dalam sehari, sebaiknya asupan kafein tidak lebih dari 200 miligram. (Z-1)
Penyakit ginjal merupakan faktor genetik yang pencetusnya belum bisa diketahui secara pasti namun bisa diperiksa secara detail.
Industri makanan, minuman dan tembakau mengalami pelambatan pertumbuhan pada kuartal I 2025.
Kampanye Kings of Chill ini menghadirkan dua varian minuman spesial, yaitu Kings of Lemon Tea dan Kings of Milk Tea, yang terinspirasi dari dua hero ikonik dari gim Honor of Kings.
BPS mencatat inflasi Jakarta pada April 2025 sebesar 1,44%, terutama bersumber dari kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga, kelompok perawatan pribadi dan jasa
Ini beberapa minuman alami yang efektif meredakan peradangan pada tenggorokan.
Konsumsi alkohol telah dikaitkan dengan peningkatan risiko berbagai jenis kanker, termasuk kanker lambung, usus besar, kerongkongan, hati, pankreas, dan payudara.
ALERGI sering kali dianggap flu oleh beberapa orang karena gejalanya yang sangat mirip yaitu bersin-bersin dan hidung tersumbat atau pilek alergi
Dalam beberapa kesempatan terakhir, Jokowi muncul ke publik dengan kondisi wajah yang mengalami bercak merah dan kehitaman akibat alergi kulit, ini daftar alergennya.
Jokowi kembali diperbincangkan, kali ini bukan soal dugaan ijazah palsu, melainkan soal dirinya yang disebut menderita autoimun, tetapi kemudian diklarifikasi sebagai alergi.
Dokter Tifa, yang sebelumnya kerap berkomentar soal dugaan ijazah palsu Jokowi mengomentari kondisi wajah Jokowi yang mirip dengan kondisi autoimun, padahal ternyata alergi.
Bersin-bersin, hidung meler, dan rasa tidak nyaman di hidung sering membuat kita bingung: apakah ini flu atau alergi? Meski gejalanya serupa, penyebab dan cara mengatasinya berbeda
Bersin dan pilek belum tentu flu—bisa jadi Anda mengalami alergi! Ketahui perbedaan gejala, penyebab, dan cara penanganan flu dan alergi agar tidak salah langkah dalam mengobati.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved