Headline
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
FILM Barbie yang sempat booming di bioskop mengangkat masalah psikologis kecemasan akan kematian (death anxiety) yang dialami Barbie utama yang diperankan Margot Robbie. Hidup di dunia utopia yang serbasempurna, di tengah sebuah pesta Barbie memikirkan kematian sehingga ia menjadi cemas. Rasa cemas terus mengganggu hingga ia tidak bisa tidur. Death anxiety atau munculnya ketakutan akan kematian seperti yang dialami Barbie termasuk fobia yang spesifik.
"Kalau dilihat di film Barbie, mungkin awalnya dia fine-fine saja tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Tiba-tiba muncul pikiran takut tentang kematian karena itu fobia spesifik tentang death anxiety ini kita menyebutnya thanatophobia," ucap dokter spesialis kesehatan jiwa RSUD Dr Moewardi, dr Debree Septiawan SpKJ, MKes, di Live Instagram RSUD Dr Moewardi, kemarin.
Di film diceritakan Barbie utama memiliki rutinitas hidup yang sangat teratur dan berulang setiap harinya. Hal itu ternyata bisa memicu munculnya fobia tersebut.
Baca juga : Mengatur Napas Ternyata Bisa Bantu Kurangi Rasa Cemas
"Jadi memang rutinitas yang menyenangkan yang membuat kita bangun tidur itu rasanya happy. Lalu, mulai muncul kekhawatiran bagaimana kalau kehilangan ini. Berbeda dengan kehidupan yang monoton tidak menyenangkan itu akan jenuh, tapi kalau aktivitasnya menyenangkan akan muncul rasa takut kehilangan semua, itu bisa memicu munculnya fobia tadi," jelas Debree.
Debree menjelaskan fase kehidupan manusia yang dijalani ialah fase here and now, yakni di sini dan sekarang. "Yang sudah lewat kita tidak punya mesin waktu seperti itu dan kita tidak bisa apa-apakan, yang akan datang kita bisa rencanakan, tapi kita sesungguhnya tidak tahu apa yang akan terjadi termasuk kematian," ujarnya.
Death anxiety lebih spesifik takut kehilangan tentang apa pun di dalam kehidupannya yang menyenangkan. "Death anxiety ini biasanya muncul pada orang yang kehidupannya baik-baik saja, yang normal, jadi karena itu dinamakan thanatophobia karena fobia itu sendiri artinya dalam situasi yang tidak perlu ada ditakutkan," ungkapnya.
Baca juga : Coach Rheo: Hilangkan Fobia, Trauma, Overthinking, dan Kecemasan Tak Mudah
Death anxiety banyak muncul di negara maju dengan kehidupan yang sudah mapan dan terjamin. Di negara berkembang jarang muncul, kecuali pada populasi yang memang sudah mapan. "Yang menjadi kendala adalah ketika ini muncul tidak bisa diprediksi kemunculannya," paparnya.
Kendala yang bisa memunculkan anxiety pada generasi strawberry saat ini menurut Debree ialah media sosial. Media sosial menjadi bahan pembanding kehidupan anak-anak generasi strawberry saat ini. "Mereka cenderung rentan apalagi misal ada yang komentar negatif. Generasi sekarang memang banyak sekali punya masalah mental, depresi, anxiety karena dengan mudahnya membandingkan dengan yang lainnya, apalagi dengan usia yang lebih muda," tuturnya.
Thanatophobia itu bisa dirasakan secara terus-menerus. "Death axniety ini sifatnya mengikuti karena selama ia masih hidup, dia ada ketakutan bahwa kematian itu akan datang. Itu yang membuat hal ini menyiksa karena pikiran akan kematian akan terus mengikuti terus selama ia masih hidup," bebernya.
Apabila ada seseorang yang memiliki kesulitan untuk mengendalikan ketakutan akan kematian, Debree menyarankan agar segera berkonsultasi ke dokter. Ia berpesan kepada generasi sekarang untuk meningkatkan sifat kepedulian terhadap orang lain karena itu ialah salah satu hal yang terpenting dalam menghadapi anxiety.
"Jadi, jangan berpikir orang yang kelihatannya baik-baik saja itu sebenarnya baik-baik saja, bisa jadi sebenarnya dia tidak baik-baik saja. Tetapi ketika dia menyimpan ketidakbaikannya dia orang malah menyalahkan dan dikaitkan dengan religi sesuai dengan kultur budaya kita, padahal sebenarnya dia hanya butuh dibantu," tandasnya. (H-2)
OLAHRAGA atau aktivitas fisik di akhir pekan secara rutin ternyata memiliki manfaat yang sangat baik untuk mengurangi risiko masalah kecemasan. Hal tersebut diungkapkan dalam riset
Hal pertama yang perlu diperhatikan adalah mengenali trigger yang dapat menstimulasi reaksi emosional yang berlebihan, seperti kecemasan, stres, atau depresi.
Mengonsumsi suplemen magnesium dapat membantu mengatur banyak proses penting tubuh sekaligus membantu mengatasi kondisi kesehatan seperti tekanan darah tinggi dan demensia.
Anak-anak di era modern cenderung mengalami tingkat kecemasan yang lebih tinggi. Ini penyebab, dampak dan solusi yang efektif untuk mengatasinya.
Penelitian menunjukkan stres dan kecemasan dapat memicu kebiasaan buruk seperti menggertakkan gigi (bruxism), yang berujung pada kerusakan enamel, gigi sensitif, hingga trauma gigi.
SETIAP hari tubuh menerima banyak informasi sensoris yang ditangkap oleh kelima indra, yaitu pendengaran, penglihatan, peraba, penciuman, atau perasa.
Yang menjadi persoalan, saat ini, deteksi gangguan kesehatan jiwa di Indonesia masih sangat minim.
Meski GERD dan axiety merupakan dua kondisi berbeda, keduanya saling berkaitan.
Death anxiety atau dikenal juga dengan thanatophobia merupakan ketakutan akan kematian Anda sendiri atau proses kematian.
Kesulitan ekonomi, pandemi covid-19, dan kebiasaan hidup masyarakat jaman now yang serba instan dan digital, memacu pertumbuhan penyakit Gerd & anxiety di indonesia.
Rasa cemas atau anxiety merupakan perasaan yang timbul ketika seseorang punya rasa khawatir berlebih, tegang, takut, dan semacamnya terhadap sesuatu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved