Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Menjaga Mikrobiota Usus Seimbang Bantu Atasi IBS pada Anak

Meilani Teniwut
25/5/2024 14:55
Menjaga Mikrobiota Usus Seimbang Bantu Atasi IBS pada Anak
Iritasi usus besar pada anak atau Irritable Bowel Syndrome (IBS)(Freepik)

DOKTER spesialis anak dan konsultan Gastrohepatologi Frieda Handayani, menyoroti pentingnya penanganan IBS atau sindrom iritasi usus besar pada anak serta strategi untuk mengurangi gejalanya.

Menurutnya, Irritable Bowel Syndrome (IBS) adalah kondisi yang sering terjadi pada anak-anak dan dapat memiliki dampak yang signifikan pada kualitas hidup mereka. IBS ditandai oleh gangguan fungsi saluran pencernaan yang menyebabkan gejala seperti perut kembung, diare, atau sembelit.

"Irritable Bowel Syndrome (IBS) seringkali mengganggu anak-anak dan dapat berdampak signifikan pada kualitas hidup mereka. Gejala IBS meliputi perut kembung, diare, atau sembelit, yang disebabkan oleh gangguan fungsi saluran pencernaan," kata dia dalam konferensi media Bebelac Digestive Week di Kota Kasablanka, Jakarta Selatan. 

Baca juga : Apakah Sindrom IBS pada Anak? Kenali Cara Meredakannya

Anak-anak lebih rentan terkena IBS karena sejumlah faktor, termasuk pola makan yang tidak sehat, stres, ketidakseimbangan mikrobiota usus, dan riwayat medis keluarga. Faktor-faktor ini memengaruhi kesehatan saluran pencernaan anak dan meningkatkan risiko IBS.

Sementara itu,penelitian dari Universitas Indonesia, dijelaskan bahwa dari 154 subjek yang diteliti, 13 anak didiagnosis menderita IBS. Namun, tidak ditemukan hubungan signifikan antara usia anak, latar belakang pendidikan orang tua, atau kelas di sekolah dengan kemungkinan memiliki IBS. Peneliti menggunakan beberapa metode statistik untuk menganalisis data. Terdapat tiga jenis diagnosis umum untuk pasien IBS, yaitu:

  1. Gejala diare dominan (IBS-D).
  2. Gejala konstipasi dominan (IBS-C).
  3. Gejala campuran (IBS-M), yaitu sembelit dan diare bergantian.

Diagnosis Irritable Bowel Syndrome (IBS)

Proses diagnosis IBS melibatkan pemeriksaan teliti, antara lain:

Baca juga : Cegah Diare pada Anak dengan Menjaga Kebersihan Selama Musim Hujan

- Kolonoskopi: Pemeriksaan menyeluruh permukaan usus besar menggunakan kamera yang dimasukkan melalui anus.
- Sigmoidoskopi: Prosedur serupa dengan kolonoskopi, tetapi fokus pada area sigmoid di usus besar.
- CT Scan atau foto rontgen: Dilakukan untuk mencari penyebab lain IBS dengan menggunakan cairan kontras barium.

Pengobatan Irritable Bowel Syndrome (IBS)

IBS bisa diatasi, namun pengobatan harus disesuaikan dengan kebutuhan individu. Beberapa saran pengobatan meliputi:

- Berhenti merokok.
- Rutin berolahraga.
- Minum air putih cukup.
- Batasi konsumsi kafein.
- Tingkatkan asupan makanan berserat.
- Perbaiki kualitas tidur.

Baca juga : Ini Tips Mengatasi Anak Diare di Rumah

Selain itu, terdapat pengobatan medis, seperti:

- Antidiare.
- Antidepresan.
- Antispasmodik.
- Suplemen serat.
- Obat pencahar.

Frieda juga mengeaskan, "Orang tua harus lebih memperhatikan pola makan anak-anak dan berikan buah-buahan yang tinggi serat seperti apel, pir, dan buah beri, karena ini sangat membantu keseimbangan pencernaan dan mencegah IBS,"pungkasnya.

Dengan demikian, menjaga pola makan sehat pada anak sangatlah membantu dalam menjaga keseimbangan mikrobiota usus dan mencegah masalah pencernaan seperti IBS. (Z-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana
Berita Lainnya