Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

The Savana Funk, Tampil Menghentak pada Road The Papandayan Jazz Fest 2025

Sugeng Sumariyadi
12/7/2025 10:39
The Savana Funk, Tampil Menghentak pada Road The Papandayan Jazz Fest 2025
Penampilan Savana Funk pada Road to The Papandayan Jazz Fest 2025.(MI/SUMARIYADI)

LAGU itu akhirnya muncul. Ghibli mengalun santai di tengah rangkaian lagu-lagu yang berirama menghentak dan sangat dinamis.

Sang pemilik panggung, Savana Funk, malam itu, Jumat (11/7) tampil memukau penggemarnya yang datang ke TP Stage, Suargi Ballroom, The Papandayan Hotel, Kota Bandung. Kelompok ini menjadi salah satu penampil dalam rangkaian Road to The Papandayan Jazz Fest 2025.

Petikan gitar dan bass, serta gebukan drum kelompok musik ini menggoyang penonton sepanjang penampilannya, bahkan bergoyang di depan panggung.

Para personel Savana Funk dipertemukan di Bologna, Italia. Mereka terdiri dari tiga personel yang berbeda bangsa, yakni Aldo Betto (gitar), Blake CS Franchetto (bass), dan Youssef Ait Bouazza (drum).

Ketiga musisi yang sudah lama berkecimpung dalam beragam genre musik ini pun merasakan ikatan khusus di antara mereka. Ketiganya pun mampu memadukan emosional dan gaya musical yang imaginatif.

Aldo berasal dari Italia, Blake dari Inggris dan Youssef dari Maroko. Kelompok ini dipertemukan pada 2015. Mereka merilis album pertamanya Savana Funk, dua tahun kemudian. Savana Funk pun menjadi nama kelompok ini.

"Musik kami ialah cinta, seksi dan kegembiraan. Kami ingin mengajak masyarakat mencintai musik. Kami juga ingin musisi muda di Indonesia mau selalu belajar dari para mentor yang ahli," ungkap ketiganya, sesaat sebelum memulai penampilannya di TP Stage.

Savana Funk tampil dengan musik bernas, campuran pengaruh musik Afrika, funk, blues, psychedelic rock, dan jazz. Lagu-lagu mereka mengalir dengan dinamis, penuh energi dan sering menghentak.

Ghibli merupakan lagu unggulan kelompok ini yang sudahh diterima masyarakat dunia. Namun, mereka juga dikenal dengan rilisan single seperti The Donkey Sessions, The Invisible Man serta Wa Zina.

Kelompok ini dikenal dunia, karena juga sering tampil dalam beragam acara musik dan festival. Tidak hanya di Italia, tapi juga di belahan dunia lainnya.

"Kelompok musik ini sangat dikenal di Eropa. Mereka memiliki gaya panggung yang eksplosif dan unik," ungkap Ketua Forum Jazz Indonesia Chico Hindarto.

Dia yakin, penampilan Savana Funk tidak hanya menghibur, tapi juga  menginspirasi pecinta dan musisi jazz di Tanah Air.

"Saya berharap ekosistem jazz indonesia akan semakin inklusif dan dinamis. Mari rayakan musik sebagai bahasa universal yang menyatukan semua," tandasnya.


Satu dekade


Tahun ini, penyelenggaraan The Papandayan Jazz Fest menjadi tahun yang ke-10. Setelah didahului event The Papandayan Jazz Competition (TPJC),  The Papandayan Jazz Fest 2025 akan digelar pada 4-5 Oktober.

Dalam perjalanan menuju event utama itu, ada tiga penampilan kelompok musik dari luar negeri. Setelah Savana Funk, TP Stage akan diisi bank asal Prancis, Rouge, pada 20 Juli, dilanjutkan kemudian Kostas dari Inggris.

Sementara pada puncak The Papandayan Jazz Fest 2025, selama dua hari, panggung akan diisi penampilan Barry likumahuda feat Tri Utami,
Gita Cinta Nusantara by Gege Gumilar, Barsena Bestandhi dan Benn Yapari Quintet.

Salah satu pendiri TPJF, Bobby Renaldi mengungkapkan TPJF lahir dari semangat untuk memajukan dan mengangkat musik jazz di Bandung. Di awal pendiriannya TPJF diinisiasi oleh Bobby Renaldi, Harry Pocang dan Vence Manuhutu yang tergabung dalam TP Jazz Management.

Tidak hanya event tahunan, TP Jazz Management juga menggelar program penampilan musik mingguan TP Jazz Weekend, program konser music triwulan Road to TPJF, dan program tahunan TP Jazz International Online Competition.

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng
Berita Lainnya

Bisnis

Wisata
Kuliner