Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Kuasa Hukum Laporkan Dugaan Kecurangan PPDB di Cianjur ke Ombudsman

Benny Bastiandy
08/7/2024 20:18
Kuasa Hukum Laporkan Dugaan Kecurangan PPDB di Cianjur ke Ombudsman
Pengacara Fanpan Nugraha menerima pengaduan dari sejumlah orangtua calon siswa peserta PPDB di Cianjur(MI/BENNY BASTIANDY)

PENERIMAAN Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat SMA di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, masih menyisakan berbagai permasalahan yang diprotes sejumlah orangtua siswa. Mereka mengeluhkan terjadinya subjektivitas pada proses penerimaannya.

Beberapa di antara orangtua siswa mengadukan kondisi tersebut ke
Fans & Partners Law Firm. Mereka meminta bantuan hukum karena mencium adanya dugaan kecurangan pada pelaksanaan PPDB.

Lawyer Fanpan Nugraha mengaku kedatangan sejumlah orangtua siswa yang
meminta bantuan hukum karena mengendus adanya dugaan kecurangan pada
pelaksanaan PPDB. Mereka datang seusai pengumuman.

Baca juga : Puluhan Desa di Cianjur Daerah belum Terkoneksi Internet

"Ada sejumlah orangtua yang mengeluhkan anaknya tidak masuk lantaran diduga adanya kecurangan pada pelaksanaan PPDB. Paling banyak keluhan pada PPDB di SMAN 2 Cianjur," katanya, Senin (8/7).

Keluhan para orangtua terutama pada penerimaan yang sifatnya subjektif.
Misalnya melalui jalur prestasi ataupun zonasi.

"Keluhan dan aduan para orangtua itu berkaitan dengan pendaftaran melalui jalur prestasi dan zonasi. Mayoritas yang datang merupakan orangtua siswa yang mendaftarkan anak mereka ke SMAN 2 Cianjur," tegasnya.

Baca juga : SMAN 3 Subang Coret 29 Calon Peserta Didik Baru

Bahkan, sebut Fanpan, para orangtua meminta agar dugaan kecurangan pada
PPDB bisa dilaporkan ke Ombudsman. Seandainya ditemukan indikasi
kecurangan, maka yang tak memenuhi persyaratan bisa digugurkan.

"Pada prinsipnya saya menampung berbagai keluhan dari para orangtua. Tapi ini juga harus disertai bukti-bukti yang kuat, termasuk saksi. Sekarang para orangtua sedang mencari alat bukti agar bisa melaporkan ke Ombudsman," pungkasnya.

Salah seorang orangtua siswa mengaku mengambil langkah pengaduan ke pihak pengacara. Pasalnya, dia bingung harus melaporkan dugaan kecurangan tersebut.

"Saya mendaftarkan anak ke SMAN 2 Cianjur melalui jalur prestasi karena
selama ini selalu merupakan juara berturut-turut di tingkat kabupaten dan nasional pada ajang OSN. Ironisnya, yang diterima di SMAN 2 itu yang juara keempat ke bawah. Kalau berbicara jalur prestasi, seharusnya anak saya yang diterima. Ini jadi aneh kan?," ujar orangtua yang minta namanya dirahasiakan.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng
Berita Lainnya

Bisnis

Wisata
Kuliner