Headline

Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.

4 Tewas dan 100 Orang Masih Hilang Saat Banjir Bandang Terjang Uttarakhand India

Thalatie K Yani
06/8/2025 06:10
4 Tewas dan 100 Orang Masih Hilang Saat Banjir Bandang Terjang Uttarakhand India
Sedikitnya empat orang tewas dan sekitar 100 orang lainnya dilaporkan hilang saat banjir bandang menerjang Uttarakhand India.(AFP)

BANJIR bandang dahsyat menghantam kota Dharali di wilayah Himalaya, negara bagian Uttarakhand, India, pada Selasa (5/8), menyebabkan sedikitnya empat orang tewas dan sekitar 100 orang lainnya dilaporkan hilang.

Air bah bercampur lumpur meluncur deras melalui lembah pegunungan sempit, menghancurkan bangunan dan meluluhlantakkan sebagian kota wisata tersebut. Rekaman video yang disiarkan media lokal memperlihatkan arus lumpur pekat menyapu gedung-gedung bertingkat dan menelan warga yang panik berlari menyelamatkan diri.

"Itu situasi yang sangat serius," ujar Menteri Negara Urusan Pertahanan, Sanjay Seth, kepada kantor berita Press Trust of India (PTI). “Kami menerima laporan empat korban meninggal dan sekitar 100 orang belum ditemukan. Kami mendoakan keselamatan mereka.”

Perdana Menteri Narendra Modi menyampaikan belasungkawa mendalam kepada para korban dan menegaskan bahwa seluruh upaya bantuan telah dikerahkan. “Tidak ada satu pun upaya yang diabaikan,” katanya dalam pernyataan resmi.

Sementara itu, Kepala Menteri Uttarakhand, Pushkar Singh Dhami, menyebut peristiwa ini sebagai akibat dari cloudburst , hujan deras mendadak dalam intensitas ekstrem, yang menghantam kawasan tersebut. “Ini bencana yang sangat menyedihkan dan memilukan,” ujarnya, seraya menambahkan bahwa tim penyelamat telah dikerahkan secara besar-besaran.

Operasi Penyelamatan Dikebut

Tentara India mengirim sekitar 150 personel ke lokasi kejadian dan berhasil menyelamatkan sekitar 20 orang yang selamat dari lumpur dingin yang mengubur permukiman. Foto-foto yang dirilis tentara menunjukkan aliran lumpur yang perlahan namun menelan hampir seluruh wilayah kota. Di beberapa tempat, lumpur mencapai atap rumah warga.

Komandan Pasukan Tanggap Bencana Negara Bagian (SDRF), Arpan Yaduvanshi, mengatakan ketebalan lumpur mencapai 15 meter di beberapa titik, menyebabkan sejumlah bangunan terkubur sepenuhnya.

“Operasi pencarian dan penyelamatan masih berlangsung. Semua sumber daya yang tersedia telah kami kerahkan untuk menemukan dan mengevakuasi warga yang masih terjebak,” jelas juru bicara tentara, Suneel Bartwal.

Peringatan Cuaca Ekstrem dan Seruan Perubahan

Departemen Meteorologi India telah mengeluarkan peringatan red alert untuk wilayah tersebut. Data mencatat curah hujan sangat deras, sekitar 21 cm, di beberapa bagian Uttarakhand dalam waktu singkat.

Banjir dan longsor memang kerap terjadi selama musim hujan (Juni-September). Namun, para ahli menilai bahwa perubahan iklim dan urbanisasi yang tak terkendali memperparah intensitas dan frekuensinya.

Badan Meteorologi Dunia (WMO) PBB sebelumnya telah memperingatkan  banjir dan kekeringan yang semakin ekstrem. Hal itu adalah sinyal bahaya dari perubahan iklim global yang membuat siklus air bumi menjadi semakin tak menentu.

“Tragedi ini seharusnya menjadi peringatan terakhir bagi kita,” kata aktivis iklim Harjeet Singh dari Satat Sampada Climate Foundation di New Delhi. “Ini adalah campuran mematikan: pemanasan global memperkuat musim hujan dengan curah ekstrem, sementara di darat kita justru merusak pertahanan alam dengan memotong bukit, membangun secara sembarangan, dan menyumbat sungai demi pembangunan semu.” (AFP/Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya