Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
THAILAND dan Kamboja menyatakan kesiapan mereka untuk melakukan perundingan gencatan senjata setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump melakukan intervensi mendadak. Namun, bentrokan bersenjata tetap terjadi di perbatasan kedua negara hingga Minggu (27/7).
Perdana Menteri Kamboja Hun Manet menyampaikan bahwa menteri luar negerinya akan berkoordinasi dengan Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, dan pihak Thailand. Namun ia juga memperingatkan agar Bangkok tidak mengingkari kesepakatan yang mungkin dicapai. “Thailand pada prinsipnya setuju untuk menerapkan gencatan senjata,” kata Kementerian Luar Negeri Thailand melalui pernyataannya di X seperti dikutip CNA, Minggu (27/7).
Thailand juga menekankan pentingnya dialog bilateral guna meredakan ketegangan. Pernyataan ini disampaikan setelah Trump mengumumkan di Truth Social bahwa ia telah berbicara dengan Hun Manet dan Penjabat Perdana Menteri Thailand, Phumtham Wechayachai. Dia mengatakan bahwa kedua belah pihak telah sepakat untuk bertemu dan segera menyusun gencatan senjata.
Menteri Luar Negeri Thailand mengonfirmasi bahwa Phumtham menerima panggilan dari Trump. Dalam pembicaraan itu, Phumtham meminta agar Trump menyampaikan keinginan Thailand kepada Kamboja. "Thailand ingin mengadakan dialog bilateral sesegera mungkin untuk menghasilkan langkah-langkah dan prosedur bagi gencatan senjata dan penyelesaian konflik secara damai,” bunyi pernyataan tersebut.
Meski ada tanda-tanda diplomasi, suara tembakan artileri tetap terdengar sejak dini hari di sekitar kota Samraong, Kamboja, yang berjarak sekitar 20 km dari zona konflik. Wartawan AFP dan pihak Kementerian Pertahanan Kamboja melaporkan bahwa bentrokan dimulai sekitar pukul 04.50 waktu setempat di dekat dua kuil yang masih menjadi sengketa.
Sejauh ini, pertempuran perbatasan telah menewaskan sedikitnya 33 orang dan memaksa lebih dari 150.000 warga mengungsi dari wilayah perbatasan. Malaysia, yang saat ini menjabat sebagai ketua ASEAN, turut menyuarakan keprihatinan. “Kami selanjutnya mendesak kedua belah pihak untuk kembali ke meja perundingan guna memulihkan perdamaian dan stabilitas berdasarkan semangat kekeluargaan, persatuan, dan hubungan bertetangga yang baik dari ASEAN,” ucap Menteri Luar Negeri Malaysia, Mohamad Hasan.
Malaysia juga menyatakan kesiapannya membantu memfasilitasi proses damai. “Kami siap melanjutkan upaya kami melalui jasa baik Ketua ASEAN dalam memfasilitasi negara-negara tetangga dan sesama anggota ASEAN untuk melanjutkan perundingan dan mengakhiri pertempuran,” tambahnya.
Sebelumnya, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim telah berbicara langsung dengan para pemimpin Thailand dan Kamboja serta mendorong mereka untuk mencari solusi damai atas konflik yang telah berlangsung lebih dari satu abad. (Fer/I-1)
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan telah menghubungi pemimpin Thailand dan Kamboja untuk mendorong gencatan senjata segera, menyusul konflik bersenjata
Ketegangan yang berlangsung di perbatasan Thailand dan Kamboja meningkat menjadi konflik bersenjata sejak 24 Juli.
Lebih dari 60.000 warga Thailand telah dievakuasi menyusul bentrokan di kawasan perbatasan dengan Kamboja. Penduduk yang dievakuasi berasal dari 14 distrik di empat provinsi.
Wakil Ketua Komisi I DPR RI Sukamta khawatir meningkatnya eskalasi konflik antara Thailand dan Kamboja akan melemahkan stabilitas kawasan Asia Tenggara.
Angkatan Laut Thailand mengerahkan empat kapal ke daerah di dekat perbatasan untuk mendukung pasukan darat dalam konflik Thailand vs Kamboja.
JURU Bicara Kementerian Luar Negeri Thailand, Nikorndej Balankura, mengatakan Bangkok siap berdialog dengan Kamboja perihal meningkatnya eskalasi di perbatasan.
KAMBOJA meminta gencatan senjata tanpa syarat dan menyerukan penyelesaian damai atas sengketa perbatasan dengan Thailand.
Jika konflik terus berlanjut maka stabilitas keamanan dan ekonomi di kawasan Asia Tenggara akan berdampak.
PEMERINTAH Kamboja resmi memberlakukan larangan impor buah dan sayuran dari Thailand pada Selasa (17/6).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved