Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Demokrat DPR AS Minta Salinan “Birthday Book” Epstein yang Diduga Berisi Catatan Trump

Thalatie K Yani
26/7/2025 12:51
Demokrat DPR AS Minta Salinan “Birthday Book” Epstein yang Diduga Berisi Catatan Trump
Anggota DPR AS meminta salinan lengkap "birtday book" yang disebut memuat puisi dan gambar dari Donald Trump.(Media Sosial X)

ANGGOTA DPR AS dari Partai Demokrat mengirim surat kepada pengacara pengelola harta warisan Jeffrey Epstein, meminta salinan lengkap “birthday book”. Album ucapan ulang tahun Epstein ke-50 yang kabarnya memuat puisi dan gambar dari Donald Trump.

Dalam surat tersebut, anggota Kongres Ro Khanna dan Robert Garcia menyebut isi buku itu bisa menjadi bukti penting, untuk pengawasan Kongres terkait penanganan kasus Epstein oleh pemerintahan Trump. Mereka meminta salinan lengkap tanpa sensor sebelum 10 Agustus.

“Publik berhak mengetahui kebenaran, dan para penyintas beserta keluarganya berhak mendapatkan keadilan,” kata Khanna. Khanna mengkritik Kongres karena menunda pemungutan suara atas rancangan undang-undang bipartisan yang bertujuan membuka seluruh dokumen Epstein.

Apa Itu “Birthday Book” Epstein?

Buku berlapis kulit tersebut disusun Ghislaine Maxwell, rekan dekat Epstein yang kini menjalani hukuman 20 tahun penjara karena membantu Epstein dalam perdagangan seks anak. 

Menurut Wall Street Journal, buku ini berisi ucapan selamat ulang tahun dari banyak teman dan kolega Epstein. Di antaranya Trump, Bill Clinton, dan Alan Dershowitz, serta sejumlah tokoh kaya dan berpengaruh lainnya.

New York Times bahkan sempat menerbitkan foto dedikasi Maxwell dalam buku itu.

Trump menggugat Wall Street Journal atas laporan yang menyebut ia menulis halaman khusus berisi dialog imajinatif antara “Donald” dan “Jeffrey” lengkap dengan sketsa perempuan telanjang. Dalam gugatannya, Trump menyebut catatan itu “palsu dan tidak pernah ada”.

Tekanan Politik Semakin Menguat

Permintaan Demokrat ini muncul setelah Brad Edwards, pengacara yang mewakili ratusan korban Epstein, menyatakan pihak pengelola harta warisan masih memegang buku tersebut dan kemungkinan akan menyerahkannya jika diminta. Hingga kini, pengacara pihak warisan belum memberikan tanggapan.

“Rakyat Amerika berhak tahu siapa saja yang terlibat dalam jaringan perdagangan manusia Epstein, terutama jika mereka masih memegang jabatan penting di pemerintahan,” ujar Garcia, anggota senior Komite Pengawasan DPR AS.

Trump, Epstein, dan Tekanan dari Basis Pendukungnya

Hubungan pertemanan Trump dan Epstein terjalin pada 1990-an hingga awal 2000-an. Trump mengaku memutus hubungan dengan Epstein pada 2004 dan tidak pernah dituduh terlibat langsung dalam kejahatan Epstein.

Namun, isu ini terus menimbulkan tekanan politik. Basis pendukung Trump di kubu MAGA mendesak pembukaan penuh dokumen Epstein, sementara Gedung Putih kesulitan meredam tuntutan transparansi. Demokrat memanfaatkan situasi ini untuk menekan Trump.

Awal pekan ini, Wall Street Journal melaporkan Jaksa Agung AS Pam Bondi telah memberi tahu Trump bahwa namanya muncul beberapa kali dalam berkas investigasi Epstein. Trump kemudian meminta Bondi merilis transkrip sidang juri besar terkait kasus tersebut, tetapi pengadilan di Florida menolak permintaan itu. Kasus serupa masih berlanjut di New York.

Dalam suratnya, Khanna dan Garcia menegaskan buku tersebut relevan untuk mengawasi penanganan Departemen Kehakiman terhadap penyelidikan Epstein serta keputusan pemerintahan Trump yang hanya merilis sebagian kecil dokumen sambil menahan sisanya dari publik. (The Guardian/Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya