Headline
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
SEORANG profesor terkemuka dalam studi Holocaust dan genosida menyebut perang Israel di Jalur Gaza, Palestina, sebagai kasus genosida yang tak terelakkan. Ia bergabung dengan sejumlah cendekiawan terkemuka Israel dan Yahudi yang mencapai kesimpulan serupa tentang perang 21 bulan Israel di wilayah kantong yang terkepung tersebut.
Omer Bartov, seorang profesor di Universitas Brown dan mantan tentara Israel, menulis di The New York Times pada Selasa (15/7) bahwa setelah mempertimbangkan dan mengkaji perang Israel, "Kesimpulan tak terelakkannya bahwa Israel melakukan genosida terhadap rakyat Palestina."
"Setelah tumbuh besar di keluarga Zionis, menjalani paruh pertama hidup saya di Israel, bertugas di IDF (Pasukan Pertahanan Israel) sebagai tentara dan perwira, serta menghabiskan sebagian besar karier saya meneliti dan menulis tentang kejahatan perang dan Holocaust, ini kesimpulan yang menyakitkan untuk dicapai dan kesimpulan yang saya tolak selama yang saya bisa," tulisnya.
"Namun saya telah mengajar kelas tentang genosida selama seperempat abad. Saya bisa mengenalinya ketika saya melihatnya," tambahnya.
Bartov dianggap sebagai salah satu cendekiawan terkemuka dunia tentang Holocaust Perang Dunia II dan pakar genosida. Salah satu bukunya yang paling terkenal adalah Anatomi Genosida.
Artikel Bartov muncul setelah laporan oleh surat kabar Belanda NRC yang mewawancarai tujuh peneliti genosida dan Holocaust ternama dari enam negara, termasuk Israel. Semua menggambarkan kampanye Israel di Gaza sebagai genosida.
Organisasi-organisasi hak asasi manusia terkemuka juga telah mencapai kesimpulan bahwa Israel melakukan genosida.
Pada Desember 2024, Amnesty International menjadi organisasi besar pertama yang menyimpulkan bahwa Israel telah melakukan genosida selama perang di Gaza. Human Rights Watch secara lebih konservatif menyimpulkan bahwa tindakan genosida telah dilakukan.
Pakar utama PBB untuk Palestina, Francesca Albanese, menulis dua laporan tahun lalu yang menunjukkan bahwa genosida sedang terjadi di Gaza.
Akademisi Israel terkemuka lain, termasuk sejarawan Avi Shlaim, berpendapat bahwa perang Israel di Gaza merupakan suatu genosida. (MEE/I-2)
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyatakan bahwa keputusan untuk menduduki seluruh wilayah Gaza sepenuhnya berada di tangan Israel.
Pakar independen PBB menyerukan agar Lembaga Kemanusiaan Gaza (Gaza Humanitarian Foundation/GHF), yang dibentuk Israel dan Amerika Serikat, untuk segera dibubarkan.
Solusi dua negara dianggap tetap menjadi cara terbaik untuk mewujudkan kenegaraan Palestina.
KETIADAAN Hamas di Tepi Barat ternyata tidak membuat wilayah Palestina itu aman dari penjajahan Israel.
KELOMPOK antipendudukan Yahudi-AS, IfNotNow, memprotes perang dan krisis kemanusiaan yang semakin memburuk di Jalur Gaza, Palestina, di luar Hotel Trump International, New York City.
LEBIH dari 10 anggota Partai Demokrat di Dewan Perwakilan Rakyat AS mendesak pemerintahan Presiden AS Donald Trump untuk mengakui negara Palestina. Demikian laporan portal Axios.
Militer Israel dituduh sengaja mengarahkan truk melintasi jalan yang tidak aman untuk dilintasi di Gaza tengah sehingga akhirnya terguling.
PBB menegaskan solusi militer tidak akan pernah menyelesaikan konflik antara Israel dan Palestina.
ISRAEL akan mengizinkan masuknya barang-barang tertentu ke Jalur Gaza melalui pedagang swasta lokal.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved