Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Lihat Hamas Bereaksi Positif, Israel Setuju Bahas Gencatan Senjata

Ferdian Ananda Majni
06/7/2025 10:29
Lihat Hamas Bereaksi Positif, Israel Setuju Bahas Gencatan Senjata
Ilustrasi: Kelompok Hamas.(Anadolu)

ISRAEL telah menerima tanggapan resmi dari Hamas terkait usulan gencatan senjata baru di Jalur Gaza. Menurut laporan media Israel pada Sabtu (5/7) rincian kesepakatan kini tengah dibahas melalui jalur mediasi.

Channel 12 Israel mengutip sumber anonim yang menyatakan bahwa Hamas telah mengirimkan tanggapan melalui para mediator. 

Proposal tersebut mencakup skema gencatan senjata dan pertukaran tahanan. Surat kabar Haaretz melaporkan bahwa Kabinet Keamanan Israel dijadwalkan menggelar rapat pada pukul 10 malam waktu setempat untuk membahas kelanjutan perang di Gaza dan respons terbaru dari Hamas.

Negosiasi lanjutan diperkirakan akan dilangsungkan di Doha, ibu kota Qatar. Meski jadwal pasti belum diumumkan, Channel 12 menyebutkan bahwa proses perundingan ini tidak akan memakan waktu lebih dari satu setengah hari.

Sementara itu, saluran Al-Qahera News milik pemerintah Mesir melaporkan bahwa Kairo telah mengaktifkan kembali komunikasi intensif dengan berbagai pihak guna mempercepat pembentukan kerangka akhir dari gencatan senjata.

Tiga syarat Hamas

Pada Jumat (4/7) malam, Hamas menyatakan telah memberikan respons positif terhadap proposal terbaru. 

Berdasarkan informasi dari lembaga penyiaran publik Israel KAN, kelompok tersebut menekankan tiga syarat utama: kembalinya mekanisme distribusi bantuan seperti sebelumnya, perpanjangan otomatis gencatan senjata setelah 60 hari dan penarikan penuh pasukan Israel dari Jalur Gaza.

Israel Hayom melaporkan bahwa salah satu kendala utama negosiasi adalah keberadaan militer Israel di kawasan Gaza. Israel ingin mempertahankan posisinya di Poros Morag, yang memisahkan Rafah dan Khan Younis di bagian selatan, sedangkan Hamas menuntut penarikan total pasukan.

Sumber dari harian Yedioth Ahronoth menyebutkan bahwa Presiden AS Donald Trump kemungkinan akan mengumumkan kesepakatan gencatan senjata ini saat pertemuannya dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Senin (7/7) besok.

Bebaskan 10 sandera

Meski Hamas tidak merinci isi proposal tersebut dalam pernyataannya, laporan dari media Israel dan AS menyebutkan bahwa dalam usulan itu, Hamas akan membebaskan 10 sandera Israel yang masih hidup dan menyerahkan 18 jenazah tahanan dalam lima tahap selama masa gencatan senjata 60 hari.

Mengacu pada laporan Haaretz, rencana tersebut mencakup pembebasan delapan sandera hidup pada hari pertama gencatan senjata, dua lainnya pada hari ke-50 dan pemulangan delapan jenazah di hari terakhir. 

Sebagai imbalannya, Israel akan membebaskan sejumlah besar tahanan Palestina dan menarik pasukannya secara bertahap dari wilayah Gaza yang telah disepakati.

Israel sendiri memperkirakan sekitar 50 sandera masih berada di Gaza, termasuk 20 orang yang diyakini masih hidup. 

Di sisi lain, lebih dari 10.400 warga Palestina berada dalam tahanan Israel, dengan banyak di antaranya menghadapi penyiksaan, kelaparan, dan pengabaian medis yang menyebabkan kematian, menurut laporan organisasi hak asasi manusia.

57.300 warga tewas

Sejak Oktober 2023, lebih dari 57.300 warga Palestina telah tewas akibat serangan Israel yang dituduh sebagai tindakan genosida. 

Terkait hal ini, Pengadilan Kriminal Internasional telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.

Israel juga sedang menghadapi proses hukum atas tuduhan genosida di Mahkamah Internasional akibat agresinya yang berkelanjutan di Jalur Gaza. (Fer/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik