Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
PARA pemimpin Partai Republik di Kongres AS menunda pemungutan suara penting selama berjam-jam pada Rabu (2/7) terkait RUU pajak dan belanja andalan Donald Trump. Penundaan terjadi akibat perlawanan dari sejumlah anggota partainya sendiri, yang mengancam menggagalkan agenda domestik utama sang presiden.
RUU bertajuk “One Big Beautiful Bill” telah lolos tipis di Senat sehari sebelumnya, namun harus kembali ke DPR untuk disetujui dalam bentuk yang telah direvisi. Presiden Trump menargetkan RUU ini disahkan sebelum 4 Juli.
Namun, di tengah tekanan waktu, DPR justru mengalami kebuntuan. Ketua DPR Mike Johnson memerintahkan para anggota kembali ke kantor masing-masing usai serangkaian pemungutan suara prosedural yang berlangsung lebih dari tiga jam tanpa kejelasan arah.
Di belakang layar, para pimpinan fraksi Republik sibuk melakukan lobi tertutup kepada para anggota yang masih ragu.
“Kami optimistis akan mencapai kesepakatan malam ini,” ujar Johnson kepada wartawan, dikutip Politico.
RUU setebal 887 halaman itu mencerminkan banyak janji kampanye Trump: peningkatan anggaran militer, program deportasi massal migran, serta perpanjangan pemotongan pajak era kepresidenannya senilai US$4,5 triliun.
Namun, sejumlah ketentuan dalam RUU tersebut memicu kekhawatiran besar:
Laporan menyebut sekitar 17 juta warga bisa kehilangan asuransi kesehatan, dan puluhan rumah sakit di wilayah pedesaan terancam tutup. Perubahan pada bantuan pangan juga diperkirakan akan membuat jutaan orang miskin kehilangan akses terhadap program tersebut.
Di tengah kondisi ini, kelompok konservatif garis keras di DPR menyatakan kecewa karena pemangkasan anggaran dianggap tak sebesar yang dijanjikan. Sementara itu, kaum moderat gelisah dengan dampak sosial yang ditimbulkan.
Dengan mayoritas tipis, Johnson tak bisa kehilangan lebih dari tiga suara agar RUU tetap bisa disahkan.
Trump turun tangan langsung untuk melobi anggota partainya yang ragu, termasuk dalam pertemuan tertutup di Gedung Putih pada Rabu sore.
“Negara kita akan mencetak keuntungan lebih besar dari negara mana pun tahun ini—asal RUU Besar dan Indah ini disahkan!” tulis Trump di akun Truth Social-nya.
Partai Demokrat mengutuk keras isi RUU tersebut. Mereka menuding bahwa RUU ini menjadi alat untuk mentransfer kekayaan dari kelompok termiskin ke kelompok terkaya.
“Malu pada Partai Republik di Senat karena telah meloloskan kebobrokan memalukan ini,” kecam Ketua Fraksi Demokrat DPR, Hakeem Jeffries.
Para analis memperkirakan Demokrat akan menggunakan isu ini sebagai amunisi kampanye dalam pemilu sela 2026 untuk merebut kembali mayoritas DPR. (AFP/Z-2)
Presiden AS Donald Trump umumkan kesepakatan dagang dengan Vietnam.
PERANG 12 hari (13-25 Juni) antara Iran versus Israel-AS telah berakhir dengan 'gencatan senjata'.
EKONOM senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad meminta Indonesia mewaspadai dampak lanjutan (second round effect) dari kebijakan tarif resiprokal AS.
Pemerintahan Trump membuka kemungkinan mencabut kewarganegaran calon Wali Kota New York Zohran Mamdani, karena mendukuk Palestina.
Donald Trump dan Ron DeSantis tampil kompak membuka pusat penahanan imigran yang dijuluki Alligator Alcatraz di Everglades, Florida.
Hingga Jumat sore, Musk belum menanggapi secara langsung serangan Trump, lebih memilih mengunggah pembaruan terkait perusahaannya di media sosial.
Laporan dari Komite Etika Dewan Perwakilan Rakyat AS mengungkapkan mantan anggota Kongres Republik, Matt Gaetz, menghabiskan lebih dari US$90.000 untuk seks dan narkoba.
Dewan Perwakilan Rakyat AS yang dikendalikan Partai Republik berhasil menyetujui kesepakatan anggaran yang menghindari penutupan pertama pemerintah federal sejak 2019.
Elon Musk berperan besar dalam memicu kegagalan kesepakatan pendanaan pemerintah AS yang diajukan oleh Partai Republik.
Donald Trump mengalami kemunduran setelah Partai Republik di Dewan Perwakilan Rakyat gagal mengesahkan paket pengeluaran yang didukungnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved