Headline
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.
KIRILL Dmitriev dari Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF) menilai bahwa rencana penutupan Selat Hormuz oleh Iran tidak akan menghindarkan negara mana pun dari dampak gejolak harga energi global, termasuk Amerika Serikat.
Penutupan jalur penting pengiriman minyak itu telah beberapa kali disuarakan oleh otoritas Iran sebagai tanggapan terhadap serangan Israel.
Pada Minggu, Parlemen Iran menyetujui usulan untuk menutup Selat Hormuz, sebagaimana disampaikan oleh Esmail Kowsari, anggota Komisi Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri.
“Harga minyak ditetapkan secara global. Jika Selat Hormuz ditutup, AS tidak akan luput. Tidak ada yang kebal terhadap guncangan minyak global – harga di stasiun pengisian bahan bakar akan (melonjak),” ujar Dmitriev dalam pernyataannya di X.
Situasi geopolitik yang semakin tegang telah berdampak pada pasar energi. Berdasarkan data perdagangan terakhir, harga minyak mentah Brent tercatat naik 2,45 persen menjadi USD 77,33 per barel (sekitar Rp1,27 juta), hingga Minggu malam pukul 23.48 waktu setempat. Kenaikan ini terjadi di tengah meningkatnya konflik antara Iran dan Israel. (Ant/I-3)
Tiongkok mengimbau komunitas global untuk memperkuat upaya menurunkan ketegangan dan mencegah krisis regional berdampak lebih luas.
"Indonesia harus menunjukkan kesiapan dan ketanggapan dalam menghadapi dampak lanjutan dari dinamika kawasan Timur Tengah.
Penutupan Selat Hormuz diprediksi bakal mengganggu suplai minyak dunia, menyebabkan lonjakan harga, dan untuk sementara waktu mencegah kapal perang AS keluar dari Teluk Persia.
Meskipun Indonesia sendiri bukan pembeli langsung minyak Rusia dalam jumlah besar, tetapi sangat rentan terhadap dampak global.
Konsumsi mentega dan minyak dalam jangka panjang dapat memberikan dampak yang bervariasi terhadap kesehatan.
KONDISI geopolitik global, khususnya perang Iran-Israel, bisa berdampak negatif pada persepsi keamanan kawasan Asia, termasuk Indonesia. Hal itu disorot dala Rakernas ASITA 2025
MESKI hanya berlangsung 12 hari, perang antara Israel dan Iran telah membebani ekonomi Israel dengan biaya luar biasa besar. Israel mengalami kerugian miliaran dolar
Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, membantah klaim Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bahwa telah terjadi kesepakatan gencatan senjata antara kedua belah pihak.
PAKAR Hubungan Internasional UGM, Muhadi Sugiono, berpendapat sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar, Indonesia perlu mengambil sikap yang jelas dan tegas atas perang Iran-Israel.
TIM Komnas HAM yang menangani dugaan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) dalam penangkapan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved