Headline
AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.
Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.
MENTERI Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, menegaskan belum ada kesepakatan resmi terkait gencatan senjata antara Iran dan Israel. Namun, ia menyatakan Iran bersedia menghentikan respons militernya jika Israel mengakhiri serangan terhadap wilayah Iran sebelum pukul 04.00 waktu setempat.
“Seperti yang telah berulang kali disampaikan Iran: Israel yang memulai perang, bukan kami,” tulis Araghchi dalam unggahannya di platform X (sebelumnya Twitter). “Saat ini, TIDAK ada kesepakatan tentang gencatan senjata atau penghentian operasi militer.”
Ia menambahkan jika Israel menghentikan “agresi ilegalnya” paling lambat pukul 04.00 waktu Teheran, maka Iran tidak berniat melanjutkan aksi militernya. Namun, ia juga menekankan bahwa keputusan akhir soal penghentian operasi akan ditentukan kemudian. Saat pernyataan itu dirilis, waktu di Teheran mendekati pukul 04.30 pagi.
As Iran has repeatedly made clear: Israel launched war on Iran, not the other way around.
— Seyed Abbas Araghchi (@araghchi) June 24, 2025
As of now, there is NO "agreement" on any ceasefire or cessation of military operations. However, provided that the Israeli regime stops its illegal aggression against the Iranian people no…
Sebelumnya, seorang pejabat senior Gedung Putih mengatakan kepada CNN, Israel telah menyetujui proposal gencatan senjata asalkan Iran menghentikan serangannya. Menurut sumber yang sama, Iran telah menyetujui syarat tersebut.
Dalam proses negosiasi, Presiden AS Donald Trump disebut berkomunikasi langsung dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. Sementara itu, Wakil Presiden JD Vance, Menteri Luar Negeri sekaligus Penasihat Keamanan Nasional Marco Rubio, serta Utusan Khusus Steve Witkoff memimpin komunikasi langsung maupun tidak langsung dengan pihak Iran.
Gedung Putih menekankan kesepakatan ini hanya mungkin terjadi setelah serangan udara AS terhadap tiga fasilitas nuklir Iran pada Sabtu lalu.
Presiden Trump juga berbicara langsung dengan Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, untuk menyampaikan apresiasi atas peran mediasi Qatar dalam perundingan gencatan senjata. Pejabat lain menyebutkan bahwa Perdana Menteri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani, berhasil mengamankan persetujuan Iran pada Senin malam.
Setelah perjanjian tercapai, Presiden Trump mengumumkannya ke publik melalui media sosial. Ia kemudian kembali ke West Wing Gedung Putih untuk melanjutkan komunikasi tertutup, dan diperkirakan tidak akan tampil di hadapan publik lagi pada hari yang sama.
Hingga berita ini diturunkan, baik pemerintah Israel maupun Iran belum memberikan konfirmasi resmi mengenai persetujuan mereka atas gencatan senjata tersebut. (CNN/Z-2)
MENTERI Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, dijadwalkan bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin pada Senin (23/6).
Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, tiba di Moskow, pada Minggu (22/6), untuk bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin.
PARA menteri luar negeri Eropa dijadwalkan menggelar pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi di Jenewa, Swiss, Jumat (20/6).
IRAN memperingati Israel akan menyesal jika Negeri Zionis itu berani menyerang fasilitas nuklir Negeri Para Mullah itu saat ketegangan meningkat antara dua musuh bebuyutan tersebut.
MENTERI Luar Negeri Abbas Araghchi mengatakan Iran akan meminta pertanggungjawaban Amerika Serikat atas setiap serangan Israel terhadap fasilitas nuklirnya.
MENTERI Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, menanggapi langsung pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terkait adanya kesepakatan gencatan senjata antara Iran dan Israel.
HINGGA Selasa (24/6), para pejabat dari Iran dan Israel belum memberikan tanggapan resmi terkait pengumuman gencatan senjata yang disampaikan Presiden AS Donald Trump.
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Senin (23/6) mengumumkan bahwa Iran dan Israel telah mencapai kesepakatan untuk melakukan gencatan senjata penuh.
Pertemuan antara delegasi Rusia dan Ukraina di Istanbul pada Senin (3/6) kembali gagal menghasilkan kemajuan signifikan.
Indonesia dan Prancis kompak menyatakan keprihatinan mendalam atas meningkatnya jumlah korban sipil akibat konflik berkepanjangan di Jalur Gaza, Palestina.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved