Headline
Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.
Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.
Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev mengatakan sejumlah negara siap memasok senjata nuklir ke Iran. Pernyataan itu ia sampaikan menyusul serangan udara AS terhadap fasilitas nuklir di Teheran.
"Sejumlah negara siap untuk memasok Iran dengan senjata nuklir mereka," kata Medvedev, Minggu (22/6).
Komentarnya muncul beberapa jam setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan bahwa pasukan Amerika telah mengebom lokasi nuklir di Fordow, Natanz, dan Isfahan. Serangan tersebut menandai eskalasi terbaru dalam konflik Iran-Israel yang sedang berlangsung.
Medvedev mengatakan fasilitas yang menjadi sasaran tampaknya mengalami kerusakan minimal atau tidak signifikan. Menurut dia, pengayaan uranium dan pengembangan senjata nuklir potensial Iran mungkin terus berlanjut.
Ia memperingatkan bahwa AS telah terseret ke konflik besar lainnya, dan berpendapat bahwa kepemimpinan Iran secara politik justru muncul lebih kuat sebagai akibat dari serangan tersebut.
Ia mengkritik Trump karena kembali mengobarkan perang Iran vs Israel, padahal dalam kampanyenya mengklaim sebagai pembawa perdamaian. Medvedev juga menepis kemungkinan Trump memenangi Hadiah Nobel Perdamaian, karena mayoritas negara di dunia menentang tindakan AS dan Israel. (Ant/E-3)
Ketegangan geopolitik di kawasan Teluk Persia, yakni Iran vs Israel, kembali memunculkan kekhawatiran global.
Tingkat kerusakan pada fasilitas pengayaan uranium Fordow milik Iran, imbas serangan udara Amerika Serikat (AS), belum dapat dinilai saat ini.
Iran menegaskan bahwa program pengayaan uranium akan terus berlanjut.
Sebanyak tiga orang dilaporkan tewas setelah sebuah ambulans di Iran dihantam serangan udara pesawat nirawak, pada Minggu (22/6) waktu setempat.
Presiden Iran Masoud Pezeshkian memastikan bahwa Amerika Serikat (AS) akan menerima balasan atas agresi yang mereka lakukan terhadap fasilitas nuklir Iran.
Pezeshkian menyatakan bahwa pemerintahannya mengedepankan diplomasi dan perdamaian.
Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, tiba di Moskow, pada Minggu (22/6), untuk bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin.
Kerja sama dengan Rusia merupakan hasil nyata dari kunjungannya mendampingi Presiden Prabowo Subianto dalam lawatan kenegaraan ke negeri tersebut.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan pidato pembukaan dalam Rusia–Indonesia Business Dialogue 2025
Prabowo juga menekankan komitmennya untuk menciptakan pemerintahan yang bebas dari praktik korupsi.
Indonesia, kata Prabowo, menginginkan solusi damai dalam konflik antara Israel dan Iran. Menurutnya, jalan keluar terbaik harus segera ditemukan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved