Headline
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
KAPAL Madleen, yang menjadi bagian dari Freedom Flotilla Coalition, meninggalkan Sisilia pekan lalu membawa muatan bantuan kemanusiaan sebagai upaya menembus blokade Israel atas Gaza.
"Kami sekarang berlayar di lepas pantai Mesir," ujar Yasemin Acar, seorang aktivis hak asasi manusia asal Jerman kepada AFP pada Sabtu (7/6). "Kami semua baik-baik saja," tambahnya.
Sebanyak 12 orang berada di kapal tersebut berasal dari Jerman, Prancis, Brasil, Turki, Swedia, Spanyol, dan Belanda.
Dalam pelayaran menuju Gaza, awak kapal melaporkan beberapa kali melihat kehadiran pesawat nirawak.
Dalam video yang dibagikan oleh koalisi di media sosial, terlihat pesawat nirawak milik Hellenic Coast Guard Heron melintas di atas Madleen pada Selasa malam.
Beberapa jam kemudian, dua pesawat nirawak lain--yang diduga milik lembaga perbatasan Uni Eropa, Frontex--mendekati kapal. Satu lagi terlihat pada Kamis dini hari.
Meski kondisi awak tetap aman, para aktivis menilai bahwa pemantauan tersebut bertujuan menebar intimidasi.
"Kami sepenuhnya menyadari potensi konsekuensinya," kata Acar.
Dia menambahkan bahwa Madleen berlayar dengan bendera Inggris dan mendekati perairan Gaza yang menurutnya dikuasai oleh Israel.
"Jika Israel menyerang kami, itu akan menjadi kejahatan perang yang lain," tegasnya. "Kami tidak akan menjalankan misi ini jika kami tidak yakin dapat mencapai Gaza," sebutnya
Acar tidak mengungkapkan waktu atau lokasi pasti saat Madleen akan mencoba memasuki wilayah tersebut.
Dalam pernyataan yang dirilis dari London pada Sabtu, Komite Internasional untuk Mematahkan Pengepungan Gaza, anggota dari koalisi Flotilla, menyampaikan bahwa kapal kini telah memasuki perairan Mesir.
Mereka menyatakan bahwa komunikasi terus dijaga dengan badan hukum dan HAM internasional untuk memastikan keselamatan para penumpang serta memperingatkan bahwa setiap intersepsi akan menjadi pelanggaran terang-terangan terhadap hukum humaniter internasional.
Anggota Parlemen Eropa Rima Hassan, yang juga berada di atas kapal, menyerukan pemerintah agar menjamin perjalanan yang aman bagi Armada Kebebasan.
Dia menambahkan bahwa lebih dari 200 anggota parlemen Eropa menandatangani surat terbuka kepada pemerintah Israel agar Madleen diizinkan mencapai Gaza dan membawa kargo kemanusiaannya secepatnya.
Sementara itu, Amnesty International menyebut pelayaran tersebut sebagai inisiatif solidaritas yang penting.
Dalam pernyataannya pada Jumat (6/6) organisasi tersebut menekankan bahwa tidak ada pembenaran untuk menghalangi masuknya bantuan kemanusiaan di tengah salah satu bencana kemanusiaan terburuk yang disebabkan oleh manusia di dunia.
Freedom Flotilla Coalition aktif sejak 2010 dalam menentang blokade Israel yang diberlakukan sejak 2007, jauh sebelum agresi militer pada Oktober 2023.
Blokade dan serangan-serangan sebelumnya melumpuhkan infrastruktur Gaza, memperburuk kemiskinan, dan membatasi akses penduduk terhadap layanan penting seperti kesehatan dan air bersih.
Koalisi juga bekerja sama dengan Global March to Gaza, inisiatif internasional yang tengah mempersiapkan aksi solidaritas serupa. Kedua kelompok membentuk komite gabungan untuk menyinergikan misi mereka.
Global March to Gaza dijadwalkan berkumpul di Kairo pada 12 Juni dan akan melanjutkan perjalanan ke Al-Arish sehari kemudian.
Dari sana, lebih dari 2.700 peserta dari lebih 50 negara akan berjalan kaki ke perbatasan Rafah di sisi Mesir, lalu berkemah beberapa hari sebelum kembali ke Kairo pada 19 Juni.
Israel terus mendapat sorotan dan tekanan global atas situasi kemanusiaan di Gaza. PBB memperingatkan bahwa seluruh populasi wilayah itu, lebih dari dua juta orang, berada dalam risiko kelaparan ekstrem.
Kejadian sebelumnya pada 2010 menunjukkan betapa berbahayanya misi seperti ini.
Saat itu, 10 warga sipil tewas ketika pasukan komando Israel menyerbu kapal Mavi Marmara, bagian dari armada bantuan yang mencoba menembus blokade.
Pada Mei lalu, kapal Conscience, yang juga bagian dari Freedom Flotilla, mengaku diserang oleh pesawat nirawak dalam perjalanannya ke Gaza.
Insiden tersebut membuat Siprus dan Malta mengirim kapal penyelamat setelah menerima sinyal darurat. Tidak ada korban jiwa dilaporkan.
Dalam pelayaran awalnya, Madleen sempat mengubah rute dekat pulau Kreta, Yunani, setelah menerima sinyal darurat dari kapal migran.
Para aktivis menyelamatkan empat migran asal Sudan yang melompat ke laut untuk menghindari pemulangan ke Libia. Mereka kemudian dipindahkan ke kapal Frontex Uni Eropa. (I-2)
OTORITAS dalam negeri Jalur Gaza, Palestina, mendesak dihentikan penerjunan bantuan kemanusiaan via udara karena justru dapat memperburuk situasi dan menimbulkan korban jiwa baru.
Sebanyak 20 orang dilaporkan tewas dan 30 lainnya terluka di Gaza tengah, setelah empat truk bantuan terbalik dan menimpa kerumunan warga.
PEMERINTAH Gaza menuduh Israel sengaja menciptakan kekacauan untuk menghambat penyaluran bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.
Jerman dan Spanyol mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza, meskibelum cukup mengatasi krisis.
Pejabat militer Israel mengungkap belum pernah ada bukti soal tudingan terhadap Hamas yang dituduh secara sistematis mencuri bantuan kemanusiaan di Gaza.
ENTITAS baru yang didukung Amerika Serikat dan Israel untuk memberi bantuan pangan di Jalur Gaza, Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF), ternyata menimbulkan banyak masalah dan tanda tanya.
DEMONSTRASI anti-pemerintah di Israel terus meningkat sejak Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyetujui rencana pendudukan penuh atas Jalur Gaza.
MOHAMED Salah menegur badan sepak bola Eropa, UEFA, terkait unggahan mengenang mantan pemain timnas Palestina, Suleiman al-Obeid atau Pele Palestina.
RATUSAN ribu orang di berbagai negara Eropa turun ke jalan pada Sabtu (9/8) waktu setempat.
Media Israel menyebut langkah itu sebagai fase awal dari strategi yang bertujuan menguasai seluruh Jalur Gaza.
Meski menghadapi kritik global dan kabar adanya perbedaan pendapat di kalangan petinggi militer, PM Israel Benjamin Netanyahu tetap mempertahankan keputusannya.
SEKRETARIS Jenderal PBB disebut sangat khawatir dengan keputusan Israel untuk menguasai Kota Gaza di Jalur Gaza, Palestina.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved