Headline
Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.
OTORITAS dalam negeri Jalur Gaza, Palestina, mendesak dihentikan penerjunan bantuan kemanusiaan via udara karena justru dapat memperburuk situasi dan menimbulkan korban jiwa baru.
"Menerjunkan bantuan kemanusiaan menyebabkan peningkatan korban jiwa di kalangan masyarakat akibat berdesak-desakan saat saling berebut bantuan. Di beberapa kasus, bahkan ada korban tewas," kata Kementerian Dalam Negeri Gaza dalam pernyataannya, Rabu (6/8).
"Terlebih, kontainer bantuan yang diterjunkan kerap mendarat di bangunan tempat tinggal dan tenda pengungsian sehingga menimbulkan korban jiwa di kalangan perempuan dan anak-anak," menurut kementerian tersebut.
Di tengah kelangkaan pangan akut di Gaza, metode pengiriman bantuan melalui udara menyebabkan kekacauan dan meningkatkan korban jiwa.
"Satu-satunya cara untuk menghentikan krisis kemanusiaan ini adalah dengan membuka semua titik perbatasan darat demi memastikan bantuan kemanusiaan dan pangan (melalui darat) mengalir tanpa halangan," demikian pernyataan otoritas di Gaza itu.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 23 Juli lalu melaporkan peningkatan pesat kasus kematian akibat malanutrisi di Jalur Gaza.
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan bahwa malanutrisi akut berdampak pada 10 persen populasi Gaza, sementara lebih dari 20 persen ibu hamil dan menyusui yang diperiksa turut didiagnosis menderita malanutrisi parah.
Ia memperingatkan bahwa bencana kelaparan tersebut semakin memburuk akibat dihentikan pengiriman bantuan kemanusiaan dan adanya pembatasan akses.
Kemudian pada 26 Juli, pihak Zionis Israel mengizinkan kembali penerjunan bantuan kemanusiaan dilaksanakan oleh negara-negara asing.
Israel diketahui mengelola penyaluran bantuan kemanusiaan di Jalur Gaza melalui Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF) yang didukung Amerika Serikat. Titik penyaluran bantuan oleh GHF difokuskan di wilayah selatan Gaza.
Namun, laporan media menyebutkan bahwa pasukan Zionis juga terus menembaki warga Palestina yang mengantre demi makanan. (Sputnik/Ant/I-2)
Mantan PM Inggris Tony Blair hadiri pertemuan dengan Presiden AS Donald Trump, membahas rencana pascaperang di Gaza.
MILITER Israel pada Selasa (26/8) waktu setempat mengakui serangan udara yang menewaskan lima jurnalis di sebuah rumah sakit di Gaza Selatan
Ketika Israel membunuh Anas Al-Sharif, bersama seluruh kru Al-Jazeera di Kota Gaza pada 10 Agustus, Reuters memilih untuk memublikasikan klaim Israel yang sepenuhnya tidak berdasar.
PEMBUNUHAN enam jurnalis Palestina oleh militer Israel, termasuk seorang juru kamera Al Jazeera, di Gaza memicu kecaman global.
IDF mengaku melakukan serangan ganda ke Rumah Sakit Nasser di Khan Younis yang menewaskan sedikitnya 20 orang, Senin (25/8).
DANA kekayaan negara terbesar di dunia dari Norwegia menjual saham Caterpillar terkait terhadap hukum humaniter internasional dengan menghancurkan properti Palestina.
Paus Leo XIV menyerukan agar Israel menghentikan “hukuman kolektif” terhadap penduduk di Gaza.
Menlu AS Marco Rubio tegaskan kembali komitmen tak tergoyahkan Amerika Serikat terhadap keamanan Israel.
Mantan PM Inggris Tony Blair hadiri pertemuan dengan Presiden AS Donald Trump, membahas rencana pascaperang di Gaza.
MILITER Israel pada Selasa (26/8) waktu setempat mengakui serangan udara yang menewaskan lima jurnalis di sebuah rumah sakit di Gaza Selatan
ISRAEL menuai gelombang kecaman internasional setelah serangan udara menghantam Rumah Sakit Nasser di Khan Younis, Gaza Selatan, pada Senin (25/8) waktu setempat.
RIBUAN warga Israel kembali turun ke jalan di Tel Aviv pada Selasa (26/8) waktu setempat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved