Headline

Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.

Marco Rubio Tegaskan Komitmen AS pada Keamanan Israel, Sementara PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza

Thalatie K Yani
28/8/2025 05:33
Marco Rubio Tegaskan Komitmen AS pada Keamanan Israel, Sementara PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza
Menlu AS Marco Rubio tegaskan kembali komitmen tak tergoyahkan Amerika Serikat terhadap keamanan Israel.(Media Sosial X)

MENTERI Luar Negeri AS, Marco Rubio, menegaskan kembali “komitmen tak tergoyahkan Amerika Serikat terhadap keamanan Israel”. Komitmen itu disampaikan dalam pertemuannya dengan Menteri Luar Negeri Israel, Gideon Sa’ar, Rabu, menurut keterangan resmi Departemen Luar Negeri.

Pertemuan yang berlangsung kurang dari satu jam itu membahas isu penting di Gaza, Libanon, dan Suriah, serta menyoroti perlunya menanggulangi pengaruh negatif Iran. “Mereka sepakat kerja sama erat antara kedua negara tetap krusial bagi keamanan dan kemakmuran kawasan,” bunyi pernyataan Departemen Luar Negeri.

Sa’ar menyebut pertemuan tersebut “sangat baik,” namun tidak memberikan rincian lebih lanjut. Ketika ditanya tentang rencana untuk negara Palestina, Sa’ar menegaskan, “Tidak akan ada.”

Pertemuan ini berlangsung di tengah operasi militer Israel di Gaza yang masih berjalan, sementara upaya diplomatik untuk mengakhiri perang hingga kini belum membuahkan hasil.

PBB Serukan Gencatan Senjata

Di sisi lain, semua anggota Dewan Keamanan PBB kecuali Amerika Serikat menyerukan gencatan senjata di Gaza. PBB menyatakan keprihatinan atas kelaparan “buatan manusia” yang terjadi di wilayah tersebut.

Trishala Persaud, wakil tetap kedua Guyana di PBB, menyatakan dalam konferensi pers bersama Rabu, “Kami sangat prihatin dengan data IPC Gaza yang dipublikasikan Jumat lalu. Ini pertama kalinya kelaparan dikonfirmasi secara resmi di Timur Tengah. Setiap hari, semakin banyak orang meninggal akibat malnutrisi, banyak di antaranya anak-anak.”

Persaud berdiri bersama perwakilan dari Slovenia, Aljazair, Tiongkok, Denmark, Prancis, Yunani, Pakistan, Panama, Korea Selatan, Rusia, Sierra Leone, Somalia, dan Inggris.

“Ini adalah krisis buatan manusia,” kata Persaud. “Penggunaan kelaparan sebagai senjata perang jelas dilarang menurut hukum humaniter internasional.”

Ondina Drobic, wakil tetap kedua Slovenia, menambahkan kelompok ini menuntut gencatan senjata di Gaza, pembebasan semua sandera yang tersisa, pembukaan akses bantuan kemanusiaan, dan Israel membatalkan rencana invasi ke Gaza City.

“Darurat kemanusiaan harus segera ditangani, dan Israel harus mengubah arah kebijakannya. Kita telah melihat apa yang bisa dicapai selama gencatan senjata,” kata Drobic. (BBC/CNN/Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya