Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Israel Terus Bombardir Gaza, PBB Keluarkan Peringatan Serius

Ferdian Ananda Majni
28/5/2025 10:49
Israel Terus Bombardir Gaza, PBB Keluarkan Peringatan Serius
Warga Palestina meninggalkan Kota Gaza sambil membawa barang-barang mereka, pada 16 Mei 2025.(AFP)

PERSERIKATAN Bangsa-Bangsa (PBB) mengeluarkan peringatan serius pada Selasa (28/5) terkait dampak besar dari pemboman berkelanjutan oleh Israel dan perintah evakuasi yang terus meluas di Jalur Gaza.

Menurut laporan, lebih dari 40% wilayah di daerah kantong tersebut kini berada di bawah arahan pengungsian sehingga memperparah kondisi kemanusiaan yang sudah genting.

Mengutip informasi dari Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA), juru bicara PBB Stephane Dujarric menekankan pentingnya peningkatan bantuan bagi warga sipil yang terdampak.

“Kami terus menekankan bahwa peningkatan operasi kemanusiaan yang berarti sangat penting untuk mencegah kelaparan dan memenuhi kebutuhan semua warga sipil, di mana pun mereka berada,” ujarnya dalam konferensi pers seperti dilansir Anadolu, Rabu (28/5).

Dujarric menjelaskan bahwa gelombang pengungsian terus berlanjut akibat intensitas serangan Israel.

"Kemarin, perintah pengungsian Israel lainnya dikeluarkan, meliputi sekitar 155 kilometer persegi atau 60 mil persegi di Rafah, Khan Younis, dan Gaza tengah, serta mempengaruhi lebih dari 60 lingkungan,” jelasnya.

“Ini mewakili lebih dari 40% Jalur Gaza," tegasnya.

Hampir seluruhnya kosong

Dia menambahkan bahwa kawasan-kawasan seperti Beit Hanoun, Izbat Beit Hanoun dan Beit Lahiya kini hampir seluruhnya kosong.

Sementara itu, warga di Khan Younis dilaporkan masih harus bertahan dalam kondisi cuaca ekstrem dan kelelahan parah setelah melakukan perjalanan jauh tanpa akses terhadap makanan.

“Sejak meningkatnya kembali permusuhan pada bulan Maret, mitra kami memperkirakan lebih dari 632.000 orang terpaksa mengungsi lagi,” kata Dujarric, menggarisbawahi dampak serius terhadap mobilitas dan keselamatan warga sipil.

Lebih lanjut, dia juga menyoroti keruntuhan layanan kesehatan akibat konflik.

“Sejak Senin lalu, lebih dari dua lusin pusat kesehatan dan klinik keliling serta satu rumah sakit telah menghentikan layanan mereka karena permusuhan, serangan atau perintah pengungsian,” paparnya.

Desak perbatasan dibuka

Dujarric kembali mendesak agar seluruh penyeberangan perbatasan dibuka, baik untuk bantuan kemanusiaan maupun barang-barang komersial.

“Hukum internasional harus dihormati dan operasi kemanusiaan harus dilaksanakan tanpa penundaan lebih lanjut," pungkasnya. (fer)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya