Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Rusia dan Ukraina Tuntaskan Pertukaran 1.000 Tahanan

Ferdian Ananda Majni
26/5/2025 17:37
Rusia dan Ukraina Tuntaskan Pertukaran 1.000 Tahanan
Bangunan hancur di Ukraina akibat serangan Rusia.(Dok Al-Jazeera)

RUSIA dan Ukraina berhasil menyelesaikan pertukaran sebanyak 1.000 tahanan pada Minggu (25/5) waktu setempat. Ini menjadi pertukaran tawanan terbesar sejak konflik antara kedua negara pecah tiga tahun silam. 

Hal itu disampaikan Kementerian Pertahanan Rusia dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Pertukaran tersebut berlangsung selama tiga hari dimulai Jumat (23/5) dan sebagian besar melibatkan tahanan perang serta masing-masing 120 warga sipil. 

Pada hari terakhir, Minggu (25/5), tercatat sebanyak 303 tahanan dipertukarkan oleh kedua belah pihak. "Hari ini, prajurit Angkatan Bersenjata kita, Garda Nasional, Layanan Penjaga Perbatasan Negara, dan Layanan Transportasi Khusus Negara kembali ke rumah," tulis Zelensky melalui aplikasi Telegram seperti dilansir CNA, Senin (26/5).

Pertukaran ini menjadi langkah nyata pertama menuju perdamaian, menyusul pertemuan langsung antara delegasi Rusia dan Ukraina pada 16 Mei lalu dan pertemuan pertama dalam lebih dari tiga tahun. Meski perundingan itu belum menghasilkan kesepakatan gencatan senjata, pertukaran tawanan dianggap sebagai kemajuan signifikan.

Pihak Ukraina, bersama Amerika Serikat (AS) dan negara-negara Barat lain, menyerukan penghentian pertempuran selama 30 hari tanpa syarat guna membuka ruang bagi dialog damai yang bermakna.

Selama tiga tahun perang, diperkirakan ratusan ribu personel militer dari kedua belah pihak menjadi korban, baik terluka maupun tewas, menjadikan konflik ini sebagai yang paling mematikan di Eropa sejak Perang Dunia II. 

Jumlah korban sipil Ukraina juga sangat besar. Puluhan ribu jiwa melayang akibat pengepungan dan serangan artileri Rusia di berbagai kota.

Pada Jumat lalu, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menyatakan bahwa setelah pertukaran tahanan diselesaikan, Moskow siap menyerahkan rancangan proposal perdamaian jangka panjang kepada Ukraina. Namun, pada saat yang sama, Rusia melancarkan serangan udara besar-besaran ke Ukraina, termasuk ke ibu kota Kyiv. 

Total sebanyak 367 pesawat nirawak dan rudal diluncurkan dalam serangan yang diklaim sebagai yang terbesar sejauh ini. Sedikitnya 12 orang dilaporkan tewas dan puluhan lainnya luka-luka.

Kementerian Pertahanan Rusia mengeklaim sistem pertahanan udaranya berhasil mencegat atau menghancurkan 95 pesawat nirawak Ukraina hanya dalam waktu empat jam. 

Sementara itu, Wali Kota Moskow Sergei Sobyanin mengatakan bahwa sebanyak 12 drone Ukraina berhasil dicegat saat mendekati ibu kota Rusia. (I-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya