Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
DILAPORKAN 18 orang tewas dan 19 lainnya luka-luka akibat kebakaran hutan yang meluas melanda wilayah tenggara Korea Selatan.
Kebakaran hutan mematikan menyebar di wilayah tenggara Korea Selatan (Korsel) pada Selasa (25/3), memaksa ribuan warga untuk mengungsi dari rumah mereka.
"Krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya, kondisi masih kritis dan ini catatan sejarah kebakaran hutan terburuk dalam sejarah negara kita," kata penjabat presiden Han Duck-soo seperti dilansir BBC, Rabu (26/3).
Han Duck-soo berjanji untuk mengerahkan helikopter pemadam kebakaran dan personel darat untuk memadamkan api, yang dipicu oleh angin dan cuaca kering.
Kondisi kering diperkirakan akan terus berlanjut di wilayah yang dilanda kebakaran hutan tersebut.
Dilaporkan bahwa banyak dari mereka yang meninggal berusia 60-an dan 70-an dan lebih dari 23.000 orang telah dievakuasi ke lokasi yang lebih aman.
Hanguskan Kuil
Kebakaran menghanguskan kuil Gounsa yang berusia 1.300 tahun di Kota Uiseong.
"Kebakaran dimulai di daerah Sancheong pada Jumat sore dan kemudian menyebar ke daerah Uiseong," kata pihak berwenang setempat.
Akibat tiupa angin kencang dan kering, kebakaran menyebar ke daerah tetangga Andong, Cheongsong, Yeongyang dan Yeongdeok, demikian kantor berita Yonhap melaporkan.
Seorang ahli bencana hutan di Institut Ilmu Kehutanan Nasional, Lee Byung-doo, mengatakan kebakaran Uiseong menyebar pada skala dan kecepatan yang tak terbayangkan.
"Kebakaran Uiseong, yang baru 68% dipadamkan dan diperparah oleh angin kencang, menunjukkan skala dan kecepatan yang tak terbayangkan," kata Lee.
Lee menambahkan perubahan iklim diproyeksikan akan membuat kebakaran hutan lebih sering terjadi. Contohnya, kebakaran hutan yang menghancurkan sebagian Los Angeles pada bulan Januari dan kebakaran hutan baru-baru ini di timur laut Jepang.
"Kita harus mengakui kebakaran hutan skala besar akan meningkat dan mempersiapkan lebih banyak sumber daya dan tenaga kerja," ucap Lee
Sementara itu, pihak berwenang juga sedang menyelidiki penyebab jatuhnya, helikopter pemadam kebakaran di pegunungan daerah Uiseong tepat setelah tengah hari pada Rabu (26/3).
Ribuan petugas pemadam kebakaran dan sekitar 5.000 personel militer telah dikerahkan untuk mengatasi beberapa titik kebakaran, serta bantuan helikopter dari militer AS yang ditempatkan di Korea.
Pada Selasa (25/3), badan pemadam kebakaran nasional mengatakan telah menaikkan status krisis ke tingkat respons kebakaran tertinggi. Di mana pertama kalinya peringatan semacam itu dikeluarkan tahun ini.
Kebakaran hutan relatif jarang terjadi di Korea Selatan, dan korban jiwa terkait kebakaran tersebut juga jarang. Kebakaran saat ini, yang telah menewaskan 18 orang dalam beberapa hari terakhir, sudah menjadi yang paling mematikan dalam sejarah negara tersebut.
Sekitar 17.000 hektare hutan juga telah hangus, sehingga menjadikan kebakaran tersebut sebagai kebakaran terbesar ketiga dalam sejarah Korea Selatan dalam hal luas wilayah.
Kebakaran yang berkobar di kota Uiseong membakar Kuil Gounsa, yang dibangun pada tahun 618 M, yang merupakan salah satu kuil terbesar di provinsi tersebut.
Sebuah bangunan arsitektur Buddha yang dianggap sebagai harta nasional dari Dinasti Joseon (1392-1910) juga hancur, demikian otoritas kehutanan mengonfirmasi.
Pengungsi di Andong
Di Andong, para pengungsi yang berlindung di sebuah sekolah dasar diminta untuk segera pindah karena api menyebar oleh angin kencang.
"Anginnya sangat kencang," kata seorang warga, Kwon So-han, 79.
"Api itu berasal dari gunung dan menimpa rumah saya," tambahnya.
Penjabat presiden Han mengatakan semua personel dan peralatan yang tersedia telah dikerahkan, tetapi angin kencang terus menghambat upaya pemadaman api.
"Kami sangat berharap hujan turun hari ini atau besok untuk membantu memadamkan api," imbuh Han.
"Tingkat kerusakan akibat kebakaran hutan ini tidak seperti yang pernah kami alami sebelumnya," lanjutnya.
Tidak ada prakiraan hujan di wilayah tersebut pada hari Rabu dan hanya sedikit hujan atau lima hingga 10 mm yang diperkirakan turun, Kamis (27/3), demikian menurut Badan Meteorologi Korea.
Han mengatakan pemerintah akan meninjau secara menyeluruh semua kekurangan dalam respons kebakaran hutan setelah krisis terkendali dan berupaya meningkatkan strategi pencegahan untuk masa mendatang.
"Begitu kebakaran hutan terjadi, memadamkannya membutuhkan sumber daya yang sangat besar dan membahayakan nyawa yang berharga," katanya.
Korea Selatan mengalami kondisi yang lebih kering dari biasanya dengan curah hujan yang lebih sedikit dari rata-rata. Dimana telah terjadi 244 titik kebakaran hutan tahun ini atau 2,4 kali lebih banyak dari periode yang sama tahun lalu.
Pemerintah juga berjanji untuk memperkuat penegakan hukum terhadap pembakaran ilegal, dan menindak tegas kecerobohan individu.
Pemerintah Korsel telah menetapkan daerah yang terkena dampak sebagai zona bencana khusus. (H-4)
Perdana Menteri Kanada, Mark Carney, menyampaikan dukungan penuh dari pusat terhadap provinsi-provinsi yang terdampak kebakaran hutan.
Provinsi Saskatchewan dan Manitoba di Kanada menetapkan status darurat akibat kebakaran hutan besar yang memaksa lebih dari 20.000 warga mengungsi.
Hutan tropis dunia kehilangan 67.000 km² lahan primer pada 2024 akibat kebakaran dan perubahan iklim.
Budi Gunawan saat Apel Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) 2025, menyampaikan pesan Prabowo Subianto agar karhutla jangan menjadi isu internasional.
Menko Polkam Budi Gunawan memimpin Apel Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Nasional tahun 2025
BMKG mengingatkan soal kewaspadaan terhadap potensi kebakaran hutan (karhutla), terutama saat memasuki periode musim kering atau kemarau monsunal yang diprediksi terjadi pada bulan Juni
KEBAKARAN hutan di Korea Selatan (Korsel) dinyatakan menjadi peristiwa terbesar yang pernah terjadi sejak 1,5 dekade atau 15 tahun terakhir.
Kebakaran melanda provinsi tenggara Gyeongsang Utara dengan jumlah korban tewas mencapai 27 orang dan 32 lain terluka pada Kamis (27/3).
Di samping faktor manusia, penyebab terbesar kebakaran hutan di Korea Selatan adalah angin dan tanah kering.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved