Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Kebakaran Hutan di Korea Terbesar Sejak 1,5 Dekade

Dhika Kusuma Winata
27/3/2025 17:27
Kebakaran Hutan di Korea Terbesar Sejak 1,5 Dekade
ilustrasi(Antara Foto)

KEBAKARAN hutan di Korea Selatan (Korsel) dinyatakan menjadi peristiwa terbesar yang pernah terjadi sejak 1,5 dekade atau 15 tahun terakhir. Kebakaran yang terjadi memaksa sekitar 27.000 orang mengungsi. Bencana itu memutus jalan dan memutus jalur komunikasi. 

"Kerusakan hutan telah mencapai 35.810 hektar, sudah melebihi area yang terkena dampak kebakaran hutan pantai timur pada 2000, yang sebelumnya merupakan kebakaran hutan terbesar yang pernah tercatat lebih dari 10.000 hektar," kata kepala divisi bencana dan keselamatan Korea Selatan Lee Han-kyung. 

Tingkat kerusakan itu menjadikannya kebakaran hutan terbesar yang pernah terjadi di Korea Selatan setelah kebakaran hebat pada April 2000 yang menghanguskan 23.913 hektar di seluruh pantai timur. 

Sebagian besar korban tewas ialah penduduk setempat, tetapi sedikitnya tiga petugas pemadam kebakaran tewas, dan seorang pilot helikopter pemadam kebakaran tewas ketika pesawatnya jatuh di daerah pegunungan, kata para pejabat. 

Pihak berwenang mengatakan perubahan pola angin dan cuaca kering membuat upaya pemadaman mengalami kendala. Perubahan iklim juga diduga kuat berkaitan dengan kebakaran tersebut. 

Tahun lalu merupakan tahun terpanas yang pernah tercatat di Korea Selatan. Badan Meteorologi Korea mengatakan suhu tahunan rata-rata 14,5 derajat Celsius aray 2 derajat lebih tinggi dari rata-rata 30 tahun sebelumnya sebesar 12,5 derajat. 

Wilayah yang dilanda kebakaran telah mengalami cuaca kering yang tidak biasa dengan curah hujan di bawah rata-rata. Wilayah Selatan mengalami lebih dari dua kali lipat jumlah kebakaran tahun ini. 

"Kebakaran hutan ini sekali lagi memperlihatkan kenyataan pahit krisis iklim yang belum pernah kita alami sebelumnya," ucap Lee. 

"Daerah yang terkena dampak hanya mengalami setengah dari curah hujan rata-rata, ditambah dengan angin kencang yang tidak biasa, yang telah mempercepat penyebaran api secara drastis dan memperparah kerusakan," jelasnya. (H-4)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indriyani Astuti
Berita Lainnya