Headline
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
PEMIMPIN politik Hamas, Salah al-Bardaweel, tewas akibat serangan udara Israel di Khan Younis di Jalur Gaza selatan. Serangan keji itu juga menewaskan seorang istri Al-Bardaweel. Ketika itu, Al-Bardaweel sedang salat bersama istrinya pada Minggu (23/3/2025).
Hamas menyatakan Al-Bardaweel dan istrinya tewas setelah rudal Israel menghantam tenda perlindungan di Khan Younis. Namun, belum ada keterangan resmi dari Israel terkait dengan tuduhan Hamas.
"Darahnya, darah istrinya, dan para martirnya, akan terus mengobarkan pertempuran pembebasan dan kemerdekaan. Musuh kriminal tidak akan mematahkan tekad dan keinginan kami," demikian pernyataan Hamas seperti disitat dari laman CGTN.
Sebelumnya, lima pejabat senior Hamas dan keluarga mereka tewas akibat serangan Israel pada hari Selasa (18/3/2024) lalu. Menurut sumber keamanan Gaza, anggota biro politik Hamas dan kepala Komite Tindak Lanjut Pemerintah di Gaza tewas Issam al-Daalis pada Selasa.
Serangan Israel juga menewaskan Wakil Menteri Kementerian Kehakiman Hamas Ahmed Omar al-Hatta, Wakil Menteri Dalam Negeri Hamas Mahmoud Abu Watfa, Direktur Jenderal Dinas Keamanan Internal Hamas Bahjat Hassan Abu Sultan.
Sumber keamanan Gaza juga menyatakan, serangan udara Israel pada Selasa menewaskan anggota biro politik dan kepala komite darurat di Gaza Abu Obeida al-Jamasi. Total ada lima pejabat senior Hamas yang telah dibunuh Israel.
Setelah dua bulan yang relatif tenang karena gencatan senjata tahap I, warga Gaza terpaksa kembali melarikan diri untuk menyelamatkan diri. Pasalnya, Israel membatalkan gencatan senjata dan meluncurkan operasi udara dan darat habis-habisan terhadap Hamas pada hari Selasa lalu.
Serangan kembali terjadi pada Minggu (23/3/2025) dini hari. Pesawat Israel menyerang beberapa target di seluruh Jalur Gaza utara, tengah, dan selatan. Sejumlah saksi mata menyebutkan telah terjadi eskalasi serangan yang dimulai sejak hari Selasa.
Pejabat kesehatan Palestina mengatakan sedikitnya 400 orang, lebih dari separuhnya adalah perempuan dan anak-anak, tewas pada hari Selasa.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah berulang kali mengatakan tujuan utama perang adalah menghancurkan Hamas sebagai entitas militer dan pemerintahan. Pihaknya ingin memaksa Hamas menyerahkan sandera yang tersisa.
Hamas mengatakan pihaknya masih bersedia berunding dan sedang mempelajari proposal "jembatan" dari Amerika Serikat (AS). Namun, Hamas menuduh Israel telah melanggar ketentuan perjanjian gencatan senjata yang berlaku sejak 19 Januari dengan menolak memulai perundingan untuk mengakhiri perang dan menarik pasukannya dari Gaza. (I-1)
Donald Trump menegaskan bahwa Rusia harus menyetujui gencatan senjata di Ukraina sebelum tanggal 8 Agustus, atau akan menghadapi sanksi baru dari Amerika Serikat.
Pemerintahan AS boikot konferensi PBB untuk mendukung solusi dua negara, menyebutnya sebagai aksi publisits tidak tepat waktu.
THAILAND dan Kamboja akhirnya mencapai kesepakatan untuk melakukan gencatan senjata tanpa syarat setelah lima hari pertempuran di wilayah perbatasan yang disengketakan.
Pemimpin Thailand dan Kamboja dijadwalkan bertemu pada Senin (28/7) di Malaysia untuk menggelar perundingan perdamaian
Pemerintah Thailand mengumumkan akan menghadiri perundingan di Kuala Lumpur,Malaysia. PM Anawar Ibrahim juga menyatakan bahwa pemimpin Kamboja juga akan menghadiri perundingan tersebut.
KAMBOJA meminta gencatan senjata tanpa syarat dan menyerukan penyelesaian damai atas sengketa perbatasan dengan Thailand.
PEMERINTAH Belanda menyatakan dua menteri Israel sebagai persona non grata akibat pernyataan dan tindakan yang dianggap memicu kekerasan serta mendorong pembersihan etnis Gaza.
Negara-negara Arab dan Barat menyerukan agar Hamas menyerahkan senjata dan mengakhiri kekuasaan di Gaza.
PBB menyebut Gaza menghadapi krisis kelaparan terburuk dengan lebih dari 20 ribu anak alami gizi buruk.
PRANCIS dan Inggris, bersama sejumlah negara lainnya, mulai menunjukkan niat serius untuk mengakui Palestina.
NIAT Prancis dan sejumlah negara lain untuk mengakui Palestina sebagai negara berdaulat dinilai sebagai langkah penting dalam peta diplomasi internasional.
PRANCIS menyatakan bahwa satu-satunya jalan menuju perdamaian antara Israel dan Palestina adalah melalui solusi dua negara.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved