Headline
RI-AS membuat protokol keamanan data lintas negara.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
SEORANG pria Yahudi berusia 27 tahun di Miami ditangkap selama akhir pekan karena menembak dua orang Israel, yang dikiranya sebagai warga Palestina. Mordechai Brafman, 27, ditahan pada Sabtu (15/2) malam dan menghadapi dua tuduhan percobaan pembunuhan tingkat dua.
Brafman dilaporkan 'memburu warga Palestina' ketika ia menembaki mobil yang berisi dua pria. Ia menembak kendaraan itu sebanyak 17 kali dengan pistol semiotomatis, menurut laporan penangkapan.
Namun, polisi melaporkan bahwa korban sebenarnya adalah dua orang Yahudi-Israel yang sedang berkunjung ke AS. Para korban, Ari Rabey, dan ayahnya, awalnya yakin bahwa mereka menjadi sasaran serangan antisemit.
Seorang pria terluka di bahu, sementara yang lain mengalami luka lecet di lengan bawah. Brafman, yang digambarkan oleh media Israel Ynet sebagai Yahudi Florida ditangkap tak lama setelah serangan itu.
Pihak berwenang menyatakan bahwa tidak ada pertengkaran antara Brafman dan kedua korban sebelum penembakan dan meyakini bahwa itu sama sekali tidak beralasan.
Laporan penangkapan menunjukkan bahwa Brafman memberi tahu polisi bahwa dia sedang mengemudikan truknya ketika dia melihat dua orang Palestina dan menembak serta membunuh keduanya.
Selain itu, rekaman pengawasan menangkap truk Brafman yang berputar balik dan berhenti tepat di depan kendaraan tersebut. Dia kemudian keluar dari truknya dan menembaki dua orang di dalamnya.
Dewan Hubungan Amerika-Islam mendesak agar Brafman didakwa dengan kejahatan kebencian yang akan meningkatkan beratnya pelanggarannya.
"Kami mendesak otoritas penegak hukum negara bagian dan federal untuk mengajukan tuntutan kejahatan kebencian dalam kasus ini berdasarkan pernyataan pelaku yang diduga kepada polisi yang dilaporkan menunjukkan motif anti-Palestina," kata direktur komunikasi Cair di Florida, Wilfredo Amr Ruiz.
"Tindakan yang diduga bermotif bias dari pelaku penembakan, bukan etnis korban yang sebenarnya, yang seharusnya menjadi faktor penentu untuk tuntutan dalam kasus yang mengganggu ini."
Kemudian, ayah dan anak itu berbicara kepada stasiun berita ABC 10 setempat dan menceritakan kejadian traumatis itu.
Ari Rabey mengatakan Brafman berhenti di samping mobil mereka, menurunkan kaca jendela, dan mulai menembaki. Bahkan saat mereka berusaha melarikan diri, Brafman terus menembaki, dengan peluru mengenai bagian belakang mobil mereka dan satu peluru mengenai telinga ayahnya saat ia mengemudi.
Awalnya Rabey mengira ayahnya telah ditembak di kepala.
"Tuhan memberi saya hidup sebagai anugerah," katanya. Ayah dan anak itu menerima perawatan di rumah sakit setempat sebelum dipulangkan. (Daily Express US/I-2)
PERDANA Menteri Kanada Mark Carney mengumumkan bahwa negaranya berencana untuk mengakui Negara Palestina di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Prancis jadi negara berkekuatan besar pertama di Eropa yang menyatakan secara terbuka niatnya mengakui Palestina.
KEMENTERIAN Luar Negeri (Kemenlu) Republik Indonesia kembali menekankan pentingnya rencana politik yang adil dan menyeluruh dengan solusi dua negara, Israel dan Palestina.
PRESIDEN Prancis Emmanuel Macron mengumumkan negaranya akan secara resmi mengakui Negara Palestina dalam Sidang Majelis Umum PBB pada September.
AS menuduh Hamas tidak menunjukkan keseriusan dalam merespons proposal gencatan senjata yang telah dibahas selama lebih dari dua pekan.
Indonesia mengutuk keras tindakan sepihak Zionis Israel untuk memaksakan kedaulatan terhadap wilayah Tepi Barat yang mereka jajah sebagaimana yang disetujui parlemen Israel itu.
PEMERINTAH Tiongkok mendukung rencana Prancis untuk menyampaikan pengakuan atas kedaulatan Palestina dalam sidang Majelis Umum PBB pada September 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved