Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

KFC dan Pizza Hut Hengkang dari Turki, Pekerja Pertanyakan Nasib

Wisnu Arto Subari
07/2/2025 22:05
KFC dan Pizza Hut Hengkang dari Turki, Pekerja Pertanyakan Nasib
Ilustrasi.(Yeni Safak)

PARA pekerja di restoran KFC dan Pizza Hut di Turki telah meminta perusahaan induk, Yum! Brands, yang berkantor pusat di Amerika Serikat (AS), untuk mengklarifikasi masa depan tempat kerja mereka setelah operator waralaba Turki, Is Gida, mengajukan concordatum atau proses restrukturisasi utang sekitar US$214 juta secara hukum.

Seorang manajer di salah satu dari 283 restoran KFC di Turki, Abdurrahim Seven, mendesak CEO Yum! Brands David Gibbs dan CEO KFC yang baru Scott Mezvinsky untuk membahas masalah tersebut dalam suatu posting LinkedIn pada Selasa (4/2). Asal tahu saja, dua merek itu termasuk yang terkena aksi boikot di Turki.

"Kami, ribuan karyawan, masih mengharapkan berita positif dari Yum! Brands. Mengenai operasi di Turki, kami tidak menyuruh Anda untuk datang atau pergi. Kami hanya menginginkan pernyataan yang jelas sehingga kami dapat merencanakan hidup kami sebagaimana mestinya," tulis Seven.

Kritik

Seorang manajer regional di KFC, Serkan Yilmaz, mengkritik diamnya Yum! Brands, mengingat komitmen perusahaan sebelumnya.

"Selama kunjungan internasional, Anda mengatakan pada pembukaan restoran ke-300, 'Kami selalu mendukung Anda, kami di sini untuk Anda.' Kami berharap Anda membuat kami merasa seperti bagian dari keluarga dan merek Anda," kata Yilmaz.

Pada 8 Januari, Yum! Brands mengumumkan pemutusan perjanjian waralabanya dengan Is Gida. Alasannya, kegagalan operator untuk memenuhi standar kualitas yang diperlukan. 

Akibatnya, penutupan restoran dimulai di seluruh Turki, meskipun beberapa lokasi yang lebih besar terus beroperasi.

Hampir tiga minggu kemudian, pada 28 Januari, Is Gida, yang mengelola 537 gerai KFC dan Pizza Hut di Turki dan mempekerjakan lebih dari 6.000 pekerja, mencari perlindungan hukum dengan mengajukan konkordatum. Sebagai tanggapan, pengadilan memberi perusahaan periode sementara tiga bulan untuk merestrukturisasi utangnya dan mencegah kebangkrutan. (Türkiye Today/Yeni Safak/Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya