Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Diancam AS, Iran Terima Kapal Peluncur Pesawat Nirawak dan Helikopter

Wisnu Arto Subari
07/2/2025 20:51
Diancam AS, Iran Terima Kapal Peluncur Pesawat Nirawak dan Helikopter
Kapal Iran.(Ynetnews)

GARDA Revolusi Iran menerima pengiriman kapal pertama negara itu yang mampu meluncurkan pesawat nirawak dan helikopter di laut.

Angkatan bersenjata Iran sedang mengungkap persenjataan baru dan melaksanakan latihan militer selama tiga bulan saat Teheran bersiap menghadapi ketegangan lebih lanjut dengan Israel dan Amerika Serikat di bawah Presiden Donald Trump.

"Garda Revolusi mengambil tindakan untuk mengubah kapal komersial menjadi platform angkatan laut bergerak yang mampu melaksanakan misi pesawat nirawak dan helikopter di lautan," kata Komandan Angkatan Laut Garda Revolusi Alireza Tangsiri.

"Penambahan kapal ini ke armada kami merupakan langkah penting dalam meningkatkan kemampuan pertahanan dan pencegahan Iran di perairan yang jauh dan dalam menjaga kepentingan keamanan nasional kami," tambah Tangsiri.

Shahid Beheshti, bekas kapal kontainer, dilaporkan dilengkapi dengan landasan pacu sepanjang 180 meter (590 kaki) dan mampu beroperasi tanpa pengisian bahan bakar hingga satu tahun.

Kapal ini berbeda dari kapal perang Garda Revolusi sebelumnya karena dapat meluncurkan dan mengambil drone yang lebih besar seperti Qaher, versi drone mini dari jet tempur lokal.

Kapal perang ini juga menampung pesawat serang cepat dan kapal selam tak berawak, selain rudal jelajah antikapal jarak pendek.

Bulan lalu, angkatan laut konvensional Iran menerima kapal intelijen sinyal pertamanya.

Teheran terlibat dalam konflik yang semakin meningkat dengan Barat karena memasok sejumlah besar drone dan rudal untuk invasi Vladimir Putin ke Ukraina serta dengan serangan 7 Oktober di Israel oleh Hamas dan perang Gaza.

Selama masa jabatan pertama Trump di Gedung Putih, ia menarik Amerika keluar dari Rencana Aksi Komprehensif Bersama pada 2018, kesepakatan yang bertujuan membatasi ambisi senjata nuklir Iran sambil memungkinkannya mengembangkan teknologi untuk keperluan energi dan meringankan sanksi.

Pada saat itu, ia mengatakan langkah tersebut mengirimkan pesan bahwa Amerika Serikat tidak lagi membuat ancaman kosong.

Iran dan Israel melancarkan serangan langsung satu sama lain tahun lalu saat ketegangan meningkat di Timur Tengah.

Trump pada Selasa memulihkan kampanye tekanan maksimumnya terhadap Iran yang mencakup upaya menekan ekspor minyaknya hingga nol untuk menghentikan Teheran memperoleh senjata nuklir.

Menjelang pertemuan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, ia menandatangani memorandum presiden yang memberlakukan kembali kebijakan keras Washington terhadap Iran yang dipraktikkan sepanjang masa jabatan pertamanya.

Saat menandatangani memo tersebut, Trump menggambarkannya sebagai sangat sulit dan measa bimbang akan mengambil langkah tersebut. Ia mengatakan ia terbuka terhadap kesepakatan dengan Iran dan kesediaan untuk berbicara dengan pemimpin Iran tersebut.

"Bagi saya, ini sangat sederhana: Iran tidak dapat memiliki senjata nuklir," kata Trump. Ketika ditanya seberapa dekat Teheran dengan senjata, Trump berkata, "Mereka terlalu dekat."

Iran secara dramatis mempercepat pengayaan uranium hingga kemurnian 60%, mendekati tingkat senjata sekitar 90%, kata pengawas nuklir PBB pada Desember. Iran telah membantah keinginannya untuk mengembangkan senjata nuklir.

Inggris, Prancis, dan Jerman mengatakan kepada Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Desember bahwa mereka siap, jika perlu, untuk memicu pencabutan semua sanksi internasional terhadap Iran guna mencegah negara tersebut memperoleh senjata nuklir. (Evening Standard/Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya