Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PRESIDEN Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan perintah eksekutif yang memberlakukan kembali kebijakan tekanan maksimum terhadap Iran pada Selasa (4/2). Ini bertepatan dengan kunjungan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ke Gedung Putih.
Trump menyuarakan bahwa ia bimbang tentang penandatanganan perintah tersebut dan mengakui bahwa ia tidak senang melakukannya. Ia mencatat bahwa perintah eksekutif tersebut sangat keras terhadap Iran.
"Mudah-mudahan kita tidak perlu terlalu sering menggunakannya," kata Trump kepada wartawan.
Trump kemudian mengatakan kepada wartawan dalam konferensi pers bersama dengan Netanyahu bahwa ia yakin Iran hampir mengembangkan senjata nuklir, tetapi AS akan menghentikan Teheran yang kuat untuk memperolehnya.
"Mereka sangat kuat saat ini dan kami tidak akan membiarkan mereka mendapatkan senjata nuklir," kata Trump.
Perintah tersebut menginstruksikan Departemen Keuangan untuk melaksanakan tekanan ekonomi maksimum terhadap Iran melalui serangkaian sanksi yang ditujukan untuk menenggelamkan ekspor minyak Iran.
Pemerintahan pertamanya juga mengadopsi inisiatif tekanan maksimum terhadap Teheran. Ia mengeluarkan sanksi lebih besar dan penegakan hukum lebih keras atas pelanggaran.
Para anggota parlemen juga tertarik untuk memberikan tekanan yang lebih besar terhadap Iran. Misalnya, Senator Lindsey Graham, R-S.C., dan John Fetterman, D-Penn., bersama dengan para anggota parlemen di DPR, memperkenalkan resolusi pada Kamis yang menegaskan bahwa semua opsi harus tetap tersedia dalam menghadapi ancaman nuklir Iran.
Graham mengatakan dalam pernyataan pada pekan lalu itu bahwa jika Iran memperoleh senjata nuklir, itu akan menjadi salah satu peristiwa yang paling tidak stabil dan berbahaya dalam sejarah dunia.
Selain itu, Graham mengatakan menjelang kunjungan Netanyahu bahwa saat ini ialah saat yang tepat untuk menghilangkan ancaman nuklir Iran sekarang. AS harus mendukung Israel jika negara itu memilih untuk menghancurkan program nuklir Iran.
"Israel kuat. Iran lemah. Hizbullah, Hamas telah dihancurkan," kata Graham dalam sebuah wawancara dengan Fox News Sunday.
"Mereka belum tamat, tetapi mereka telah dilemahkan. Dan ada peluang untuk menyerang program nuklir Iran dengan cara yang belum pernah saya lihat selama beberapa dekade. Dan saya pikir akan menjadi kepentingan dunia bagi kita untuk menghancurkan ancaman nuklir Iran selagi kita bisa. Jika tidak melakukannya, kita akan menyesalinya nanti."
Sanksi ketat kembali diberlakukan terhadap Iran setelah Trump menarik diri dari kesepakatan Iran, yang dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Bersama, pada Mei 2018. Perjanjian tahun 2015 yang ditengahi di bawah pemerintahan Obama telah mencabut sanksi terhadap Iran dengan imbalan pembatasan pada program nuklir Iran.
Trump mengisyaratkan pada Januari beberapa optimisme tentang mengamankan kesepakatan nuklir dengan Iran ketika ditanya dukungannya atas Israel menyerang fasilitas nuklir Iran. "Iran mudah-mudahan akan membuat kesepakatan. Maksud saya, mereka tidak membuat kesepakatan, saya kira itu juga tidak apa-apa," kata Trump.
Perintah eksekutif lain yang ditandatangani Trump pada Selasa termasuk menarik AS keluar dari Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa dan memotong pendanaan untuk Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina (UNRWA). (Fox News/Z-2)
Tersangka penembakan, Vance Boelter 57, saat ini masih dalam pelarian dan menjadi buruan utama aparat penegak hukum.
Iravani menekankan bahwa konflik terbaru dengan Israel bukan masalah regional dan bukan sekadar serangan terhadap satu negara.
Pertahanan udara Amerika Serikat (AS) membantu Israel menghalau rudal-rudal yang ditembakkan militer Iran.
Pertamina berencana melakukan pergeseran (shifting) sumber impor minyak mentah (crude) dari beberapa negara ke Amerika Serikat.
Serangan Israel menargetkan program nuklir Iran serta sejumlah fasilitas militer lainnya.
AMERIKA Serikat mengevakuasi staf diplomatik dari kedutaan besarnya di Baghdad, Irak. Seorang pejabat Departemen Luar Negeri AS mengonfirmasi itu kepada Anadolu, Rabu (11/6).
Serangan menargetkan kompleks Kementerian Pertahanan dan Logistik Angkatan Bersenjata yang berada di kawasan Nobonyad.
Ketegangan di Timur Tengah melonjak tajam setelah Angkatan Udara Israel dilaporkan melancarkan serangan besar-besaran ke sejumlah infrastruktur strategis di Iran pada Sabtu malam (14/6)
Sistem pertahanan udara Israel, Iron Dome merespons cepat dengan menembakkan rudal pencegat untuk mencegah kerusakan di darat.
Sebuah rudal jatuh langsung di pusat Kota Rishon Lezion.
Macron menegaskan bahwa Prancis tidak akan ambil bagian dalam operasi yang bersifat ofensif atau menyerang.
Pada Jumat (13/6) dini hari, Israel melakukan serangan udara yang menghantam fasilitas nuklir dan rudal Iran.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved