Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
PRESIDEN Prancis Emmanuel Macron menegaskan keraguannya bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin siap mengakhiri perang di Ukraina. Dia menekankan bahwa setiap perjanjian damai harus dilengkapi dengan jaminan keamanan yang kuat bagi Kyiv.
"Ketika melihat situasi dan faktanya, saya tidak melihat Presiden Putin sangat bersedia untuk mencapai perdamaian saat ini. Tapi mungkin saya terlalu pesimistis," kata Macron dalam wawancara dengan NBC News usai menghadiri pertemuan di Gedung Putih bersama Presiden AS Donald Trump, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, dan para pemimpin Eropa.
Meskipun begitu, Macron mengatakan optimisme Trump mengenai peluang kesepakatan patut diperhatikan. "Jika ia merasa dapat mencapai kesepakatan, ini berita bagus. Kita harus melakukan apa pun yang kita bisa untuk mencapai kesepakatan yang hebat," tambahnya.
Macron menegaskan pentingnya melanjutkan tekanan terhadap Moskow. "Jika Rusia tidak mematuhi pendekatan ini, ya, kita harus meningkatkan sanksi, sanksi sekunder dan primer," lanjutnya.
"Ada agresor, yaitu Rusia. Ada negara yang memutuskan untuk membunuh orang, menculik anak-anak, dan menolak gencatan senjata serta perdamaian. Jadi, kita tidak bisa begitu saja menciptakan situasi yang setara antara Ukraina dan Rusia," paparnya.
Menurut Macron, Ukraina harus mendapatkan jaminan yang mengikat untuk mencegah agresi di masa depan. "Jika Anda membuat kesepakatan damai tanpa jaminan keamanan, Rusia tidak akan pernah menepati janjinya, tidak akan pernah memenuhi komitmennya sendiri," lanjutnya.
Trump sebelumnya menyampaikan bahwa Putin menerima prinsip jaminan keamanan bagi Ukraina dalam pertemuan mereka di Alaska, sesuatu yang juga dicatat Macron.
Namun, dia menekankan kesulitan mencapai gencatan senjata ketika serangan Rusia masih berlangsung. "Mustahil bagi seorang presiden Ukraina dan pejabat Ukraina untuk berunding tentang perdamaian sementara negara mereka sedang dihancurkan dan warga sipil mereka terbunuh," sebutnya merujuk pada serangan di Kharkiv dan Zaporizhzhia.
Tentang kemungkinan kompromi wilayah, Macron menegaskan hal itu merupakan keputusan Ukraina sepenuhnya. "Sekarang, ketika kita berbicara tentang wilayah, presiden Ukraina dan rakyat Ukrainalah yang akan membahasnya," terangnya.
Dalam pertemuan di Gedung Putih, Macron didampingi sejumlah tokoh penting, termasuk Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte, Perdana Menteri Inggris Keir Starmer, Kanselir Jerman Friedrich Merz, dan Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni. Dia menekankan bahwa perang ini membawa dampak jauh lebih luas.
"Yang terjadi di Ukraina tentu saja sangat penting bagi rakyat Ukraina, tetapi juga bagi keamanan Eropa secara keseluruhan, karena kita berbicara tentang membendung kekuatan nuklir yang memutuskan untuk tidak lagi menghormati perbatasan internasional," sebut Macron.
"Cara kita berperilaku di Ukraina akan menjadi ujian bagi kredibilitas kolektif kita di mata dunia," pungkasnya. (Anadolu/I-2)
Presiden Prancis Emmanuel Macron serukan peningkatan sanksi, jika Putin tidak serius soal perdamaian Ukraina.
Prancis menegaskan dukungannya terhadap pembentukan misi stabilisasi internasional sementara yang bertujuan memastikan keamanan bagi warga Israel dan Palestina.
HAMPIR dua tahun sejak pecahnya perang antara Israel dan Hamas, dengan korban jiwa di Jalur Gaza melampaui 60.000 orang, dukungan global untuk pengakuan negara Palestina semakin menguat.
PRANCIS, Jumat (8/8), mengutuk rencana Israel untuk menduduki Jalur Gaza, Palestina, dan menegaskan kembali penentangan tegasnya terhadap rencana tersebut.
Kawasan bukit Corbières di Prancis selatan terbakar. Sekitar 8.000 lahan dilalap api, menutup akses jalan tol, dan melukai dua orang.
Ledakan dilaporkan terjadi di Kota Kremenchuk ketika Rusia meluncurkan rudal balistik yang menghantam wilayah tengah Ukraina itu.
Presiden Prancis Emmanuel Macron serukan peningkatan sanksi, jika Putin tidak serius soal perdamaian Ukraina.
Presiden AS Donald Trump menggelar pertemuan darurat dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan pemimpin Eropa di Gedung Putih.
PRESIDEN Ukraina Volodymyr Zelensky bertemu dengan Presiden AS Donald Trump, kemarin sore waktu setempat, di Gedung Putih.
Presiden Rusia Vladimir Putin dikabarkan setuju bertemu langsung dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam dua pekan ke depan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved