Headline

Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.

Fakta Dari Pertemuan Trump dengan Zelensky dan Pemimpin Eropa, Bahas Akhir Perang Ukraina

Thalatie K Yani
19/8/2025 08:21
Fakta Dari Pertemuan Trump dengan Zelensky dan Pemimpin Eropa, Bahas Akhir Perang Ukraina
Presiden AS Donald Trump menggelar pertemuan darurat dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan pemimpin Eropa di Gedung Putih. (Media Sosial X)

PRESIDEN Amerika Serikat Donald Trump menggelar pembicaraan darurat dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan sejumlah pemimpin Eropa di Gedung Putih. Pertemuan langka yang diatur mendadak ini mencerminkan urgensi mencari jalan damai atas perang Rusia-Ukraina.

Berikut sejumlah fakta yang bisa ditarik dari petemuan itu.

Jaminan Keamanan untuk Ukraina

Agenda utama pertemuan adalah membahas jaminan keamanan pascaperdamaian. Para pemimpin Eropa ingin mengetahui komitmen Trump agar Rusia tidak kembali melancarkan agresi.

Trump membuka kemungkinan pengerahan pasukan Amerika ke Ukraina untuk menjaga perdamaian, sebuah sinyal baru yang mengejutkan, mengingat kampanyenya dulu menolak keterlibatan militer AS di luar negeri. Meski tidak memberi janji konkret, sikap ini memberi harapan bagi Zelensky bahwa dukungan Barat tetap kuat.

Trump menegaskan sebagian besar jaminan keamanan akan ditanggung negara-negara Eropa, dengan koordinasi bersama AS.

Upaya Pertemuan Langsung Zelensky-Putin

Trump juga menyatakan masih berupaya mempertemukan Zelensky dan Presiden Rusia Vladimir Putin dalam satu meja negosiasi bersamanya. Ia bahkan mengaku sudah berbicara langsung dengan Putin untuk menyiapkan pertemuan tersebut.

“Bukan soal apakah pertemuan itu terjadi, tapi kapan,” kata Trump optimistis.

Namun, rencana itu memunculkan kegelisahan Eropa. Presiden Prancis Emmanuel Macron menekankan perlunya keterlibatan pemimpin Eropa dalam pertemuan, karena isu keamanan Ukraina menyangkut seluruh benua.

Perbedaan Sikap soal Gencatan Senjata

Sikap Trump terkait gencatan senjata juga berubah. Pekan lalu ia menekankan pentingnya penghentian tembak-menembak segera. Namun kini ia menilai gencatan senjata tak realistis dan memilih langsung membicarakan perdamaian jangka panjang.

“Kita semua tentu menginginkan gencatan senjata sekarang, tapi kenyataannya belum terjadi,” ujarnya.

Kanselir Jerman Friedrich Merz menegaskan sulit membayangkan pertemuan berikutnya tanpa adanya gencatan senjata lebih dulu. Namun Trump hanya menanggapi singkat: “Kalau bisa tercapai, bagus.”

Suasana Pertemuan Lebih Hangat

Meski terjadi perbedaan pandangan, suasana pertemuan kali ini jauh lebih bersahabat dibanding pertemuan Februari lalu yang penuh ketegangan. Zelensky tampil mengenakan jas alih-alih seragam militer, bahkan menyelipkan candaan soal penampilannya. Ia juga berulang kali mengucapkan terima kasih, termasuk kepada Melania Trump lewat surat pribadi dari istrinya.

Pertemuan mendadak ini menegaskan posisi Trump sebagai figur sentral dalam upaya mengakhiri perang Ukraina, sekaligus menimbulkan pertanyaan besar: sejauh mana Amerika siap terlibat untuk menjaga perdamaian jika kesepakatan tercapai. (CNN/Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya