Headline

Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.

Ukraina Diminta Serahkan Wilayah Timur, Rusia Lepas Sebagian Wilayah yang Diduduki

Ferdian Ananda Majni
18/8/2025 09:44
Ukraina Diminta Serahkan Wilayah Timur, Rusia Lepas Sebagian Wilayah yang Diduduki
Donald Trump dan Vladimir Putin.(Al Jazeera)

RUSIA dikabarkan siap menyerahkan sebagian kecil wilayah Ukraina yang saat ini mereka duduki. Sebagai gantinya, Kyiv akan diminta menyerahkan sebagian besar wilayah timurnya yang masih menjadi target Moskow. 

Informasi ini muncul dari sumber yang memahami arah pembicaraan Kremlin, setelah Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump menggelar pertemuan di Alaska.

Pertemuan di pangkalan angkatan udara Alaska tersebut menjadi yang pertama antara kedua pemimpin sejak sebelum pecahnya konflik besar pada Februari 2022.

Di sisi lain, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dijadwalkan bertolak ke Washington pada Senin (18/8) untuk bertemu Trump. Agenda utama pertemuan itu ialah membahas kemungkinan jalan keluar dari perang yang sudah berlangsung lebih dari tiga tahun.

Trump, dalam wawancara dengan Sean Hannity di Fox News, mengungkapkan bahwa dirinya dan Putin membicarakan opsi pertukaran wilayah sekaligus jaminan keamanan bagi Ukraina. Dia menyebut sebagian besar kesepakatan sudah mulai terbentuk.

"Saya rasa kita sudah cukup dekat dengan kesepakatan," kata Trump. "Ukraina harus menyetujuinya. Mungkin mereka akan menolak," tambahnya.

Dua sumber diplomatik menyebutkan bahwa informasi tentang proposal Putin diperoleh dari pembicaraan antara pejabat Eropa, AS, dan Ukraina. Mereka menegaskan bahwa diskusi masih dalam tahap awal dan belum ada kepastian arah finalnya.

Trump dilaporkan sudah memberi pengarahan kepada Zelensky dan sejumlah pemimpin Eropa pada Sabtu pagi mengenai isi pertemuannya dengan Putin.

Namun hingga kini masih belum jelas apakah tawaran Putin dimaksudkan sebagai pintu pembuka negosiasi lebih lanjut atau justru sudah merupakan bentuk final yang tidak bisa dinegosiasikan lagi. (I-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya