Headline

Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.

Zelensky Tegaskan Ukraina tidak akan Serahkan Wilayah ke Rusia

Ferdian Ananda Majni
18/8/2025 09:52
Zelensky Tegaskan Ukraina tidak akan Serahkan Wilayah ke Rusia
Volodymyr Zelensky.(Al Jazeera)

PRESIDEN Ukraina Volodymyr Zelensky menegaskan pada Minggu (17/8) bahwa Kyiv tidak akan menyerahkan wilayah apa pun kepada Moskow, meskipun spekulasi internasional mengenai kemungkinan negosiasi perdamaian berbasis pertukaran wilayah semakin menguat.

"Konstitusi Ukraina tidak memungkinkan penyerahan wilayah atau perdagangan tanah," kata Zelensky dalam konferensi pers bersama Komisi Eropa seperti dikutip Fox News, Senin (18/8).

Dia menekankan bahwa Rusia selama 12 tahun terakhir berulang kali gagal merebut seluruh kawasan Donbas di timur Ukraina, yang meliputi oblast Donetsk dan Luhansk, wilayah penting dengan industri batu bara dan baja sebagai tulang punggung ekonomi nasional.

Zelensky menilai persoalan wilayah hanya dapat dibicarakan langsung oleh para pemimpin Ukraina dan Rusia dengan melibatkan Amerika Serikat. 

"Karena isu teritorial ini sangat penting, isu ini seharusnya hanya dibahas oleh para pemimpin Ukraina dan Rusia dalam (perundingan) trilateral dengan Ukraina, Amerika Serikat, dan Rusia," sebutnya.

Namun, dia mengakui belum ada sinyal dari Moskow mengenai kesediaan menghadiri pertemuan semacam itu. Pernyataan ini mendapat dukungan dari Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen.

"Sehubungan dengan masalah teritorial apa pun di Ukraina, posisi kami jelas, perbatasan internasional tidak dapat diubah dengan paksa," katanya.

"Ini adalah keputusan yang harus dibuat oleh Ukraina dan Ukraina sendiri dan keputusan ini tidak dapat diambil tanpa Ukraina di meja perundingan," tambah von der Leyen.

Pernyataan kedua pemimpin itu muncul setelah Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu Presiden AS Donald Trump di Alaska, Jumat lalu. 

Dalam pertemuan itu, Putin memaparkan syarat mengakhiri perang, termasuk tuntutan menguasai sebagian wilayah timur Ukraina. 

Trump kemudian memberi sinyal bahwa Zelensky sebaiknya mempertimbangkan kesepakatan tersebut karena Rusia adalah kekuatan yang sangat besar sementara Ukraina tidak.

Namun, Menteri Luar Negeri Marco Rubio menepis anggapan bahwa Trump akan memaksa Kyiv menyerahkan wilayahnya. 

"Presiden telah mengatakan bahwa dalam hal wilayah, ini adalah hal-hal yang harus diputuskan oleh Zelensky," kata Rubio kepada Maria Bartiromo di acara Sunday Morning Futures di Fox News.

"Yang coba dilakukan presiden di sini hanyalah mempersempit isu-isu yang terbuka," ujarnya.

Dia menekankan bahwa setiap kesepakatan damai harus melibatkan konsesi dari kedua belah pihak.

"Jika satu pihak mendapatkan semua yang mereka inginkan, itu bukan kesepakatan damai. Itu disebut menyerah. Dan saya rasa ini bukan perang yang akan segera berakhir atas dasar menyerah," lanjutnya.

Zelensky sendiri berharap pertemuan berikutnya dengan para sekutu Eropa dan Presiden Trump bisa menghasilkan kemajuan. Dia menilai momen itu berpotensi lebih produktif dibandingkan pertemuan sengit sebelumnya di Gedung Putih pada Februari lalu. (I-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya