Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
PRESIDEN Ukraina Volodymyr Zelensky bertemu dengan Presiden AS Donald Trump, kemarin sore waktu setempat, di Gedung Putih. Pertemuan itu terjadi beberapa hari setelah Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin meninggalkan KTT Alaska yang digelar Jumat (15/8).
Zelensky berangkat ke Washington DC bersama beberapa pemimpin Eropa, termasuk Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte, Perdana Menteri Inggris Keir Starmer, Kanselir Jerman Friedrich Merz, Presiden Prancis Emmanuel Macron, dan Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni.
Pertemuan dengan para pemimpin tersebut seiring dengan upaya Trump dalam beberapa pekan terakhir untuk mengakhiri perang di Ukraina. Konflik itu berlangsung lebih dari tiga tahun. Trump menegaskan perang itu tidak akan terjadi seandainya ia masih berkuasa.
Setelah pertemuannya dengan Putin, Trump mengalihkan tujuannya untuk mencapai perjanjian damai penuh antara Rusia dan Ukraina. Ia tidak sependapat dengan perjanjian gencatan senjata yang dianggap tidak pasti. Pada saat yang sama, Menteri Luar Negeri Marco Rubio mengatakan pada Minggu (17/8) di acara Meet the Press di NBC News bahwa gencatan senjata bukan sesuatu yang mustahil, meskipun Rusia belum setuju untuk menghentikan pertempuran.
Untuk mencapai perjanjian damai, dalam unggahan di Truth Social, Minggu malam, Trump tampaknya menempatkan tanggung jawab untuk mengakhiri perang kepada Zelensky. Ia menekankan bahwa Ukraina harus melepaskan Krimea yang dianeksasi Rusia dan harapannya untuk bergabung dengan NATO yang menjadi tuntutan utama dari Putin.
"Presiden Zelensky dari Ukraina dapat mengakhiri perang dengan Rusia hampir seketika jika ia mau atau ia dapat terus berperang," kata Trump.
Sehari sebelumnya, Trump mengindikasikan dalam unggahan pada Sabtu (16/8) bahwa jika perundingan dengan Zelensky berhasil, ia akan memfasilitasi diskusi lebih lanjut dengan Putin dengan harapan mencapai akhir perang yang permanen. Menurut seorang pejabat Gedung Putih, AS berharap pertemuan trilateral antara Trump, Putin, dan Zelensky akan berlangsung minggu ini.
Namun, pejabat tersebut memperingatkan bahwa Gedung Putih tidak serta-merta berharap pertemuan Trump dan Zelensky akan menghasilkan hal tersebut. Pejabat tersebut berbicara dengan syarat anonim untuk membahas perencanaan internal.
Dalam wawancara di Fox News Sunday, utusan khusus AS Steve Witkoff mengungkapkan pertemuan antara AS, Zelensky, dan sekutu Eropa di Washington itu juga membahas kesepakatan jaminan keamanan lebih lanjut. Jaminan keamanan itu berpotensi serupa dengan Pasal 5 NATO.
Menurut sumber Ukraina yang mengetahui tujuan tersebut, negara itu berharap dapat memanfaatkan pertemuan tersebut untuk menegosiasikan jaminan keamanan yang kuat, serupa dengan Pasal 5, dan meyakinkan Trump bahwa gencatan senjata sementara diperlukan untuk memulai perundingan damai. Jaminan keamanan tersebut harus berupa kewajiban setingkat perjanjian, kata sumber tersebut, yang memerlukan persetujuan Senat.
Seorang anggota parlemen dari Partai Republik yang menolak disebutkan namanya menyuarakan perlunya jaminan keamanan AS. Serupa, seorang pejabat Eropa mengatakan bahwa pertemuan tersebut sebagian akan difokuskan untuk mengklarifikasi bentuk jaminan keamanan tersebut.
Rubio mengatakan jaminan keamanan untuk Ukraina akan dibahas dalam beberapa hari ke depan. Jaminan keamanan dapat menyerupai Pasal 5 NATO yang memicu respons oleh seluruh koalisi jika salah satu anggota diserang.
Witkoff mengatakan bahwa AS berpotensi siap memberikan jaminan keamanan Pasal 5, tetapi bukan dari NATO, melainkan langsung dari AS dan negara-negara Eropa lain. Zelensky merayakan keputusan bersejarah itu karena AS langsung berpartisipasi dalam jaminan keamanan. "Jaminan harus sangat praktis, memberikan perlindungan di darat, udara, dan laut, dan harus dikembangkan dengan partisipasi Eropa," katanya dalam satu unggahan di X, Minggu.
Zelensky mengatakan dalam media sosial itu bahwa ia telah tiba di Washington. "Saya yakin bahwa kami akan membela Ukraina, menjamin keamanan secara efektif, dan bahwa rakyat kami akan selalu berterima kasih kepada Presiden Trump," ujarnya. Ia menekankan bahwa Rusia harus mengakhiri perang yang dimulainya.
Beberapa hari menjelang KTT Alaska, Trump mengatakan bahwa berakhirnya perang akan mencakup beberapa pertukaran wilayah. Zelensky langsung menepis prospek tersebut bahwa negaranya tidak akan menyerahkan tanah kepada penjajah.
Pejabat Eropa tadi juga mengatakan bahwa keyakinan mereka yaitu Ukraina tidak akan pernah menyerahkan seluruh wilayah Donbas timurnya yang sebagian besar dikuasai Rusia. Eropa, kata pejabat tersebut, kemungkinan juga ingin berpartisipasi dalam negosiasi akhir apa pun untuk mencapai perjanjian damai.
Rubio mengatakan pada Minggu bahwa tidak ada yang mendesak Ukraina untuk menyerahkan wilayah yang diduduki Rusia. Namun kemudian pada pagi harinya, Trump tampaknya meremehkan pernyataan Rubio ketika ia mengunggah ulang seorang pengguna Truth Social yang menyatakan, "Ukraina harus bersedia kehilangan sebagian wilayahnya ke Rusia. Jika tidak, semakin lama perang berlangsung, mereka akan terus kehilangan lebih banyak wilayah!!"
Pertemuan Trump dengan Putin di Alaska dianggap sebagai langkah kontroversial. Soalnya, AS menggelar karpet merah untuk Putin dan mengizinkan otokrat Rusia itu berkendara secara pribadi bersama Trump di The Beast, kendaraan kepresidenan.
Pertemuan tersebut, yang mengecualikan Zelensky, akhirnya berujung tanpa kesepakatan gencatan senjata. Kedua pemimpin meninggalkan Alaska setelah mengadakan acara pers selama 12 menit tanpa menjawab pertanyaan atau mengumumkan hasil.
Trump meninggalkan pertemuannya dengan Putin tanpa mengumumkan gencatan senjata atau perjanjian damai apa pun. Padahal, ia mengatakan kepada para wartawan dalam perjalanannya ke Alaska bahwa ia tidak akan senang jika pertemuan itu tidak menghasilkan gencatan senjata. Ia juga mengatakan bahwa Rusia akan menghadapi konsekuensi yang berat secara ekonomi jika Putin tampaknya tidak tertarik pada perdamaian.
Rubio menanggapi bahwa ia tidak yakin sanksi baru terhadap Rusia akan memaksanya untuk menerima gencatan senjata. Witkoff pun membela Trump setelah ia gagal mengamankan gencatan senjata. Ia mengatakan bahwa gencatan senjata sering kali mengawali kesepakatan damai.
"Presiden selalu berbicara tentang gencatan senjata hingga ia meraih banyak kemenangan dalam pertemuan ini dan mulai menyadari bahwa kita bisa saja membicarakan kesepakatan damai. Kesepakatan utama di sini ialah kesepakatan damai," tambah Witkoff.
Kunjungan presiden Ukraina itu menjadi yang pertama ke Gedung Putih sejak pertemuan di Februari yang berubah menjadi konfrontasi sengit antara Trump, Wakil Presiden JD Vance, dan Zelensky. Momen tersebut, yang ditayangkan langsung di televisi, mengejutkan sekutu Ukraina dan menandai perubahan tajam dalam dukungan Amerika Serikat selama bertahun-tahun bagi sekutu yang terlibat dalam perang.
Pertemuan Trump dengan Putin sangat kontras dengan kunjungan Zelensky ke Gedung Putih pada Februari. Saat itu, Trump dan Vance secara terbuka mengecam Zelensky karena tidak cukup berterima kasih atas dukungan AS.
"Anda bertaruh dengan Perang Dunia III. Yang Anda lakukan sangat tidak menghormati negara Anda dan negara ini yang mendukung Anda," kata Trump kepada Zelensky saat itu. Pertemuan itu akhirnya dipersingkat.
Kedua pemimpin bertemu lagi sejak saat itu, meskipun tidak di Gedung Putih. Trump dan Zelenskyy bertemu di Vatikan pada April di sela-sela pemakaman Paus dan secara tertutup di KTT NATO pada Juni. (NBC/Washington Post/I-2)
Isu teritorial akan menjadi salah satu agenda dalam pertemuan trilateral mendatang yang melibatkan Rusia, Amerika Serikat (AS) dan para pemimpin Eropa.
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump menegaskan bahwa Ukraina tidak akan bergabung dengan NATO sebagai bagian dari kesepakatan damai dengan Rusia.
Presiden AS Donald Trump menggelar pertemuan darurat dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan pemimpin Eropa di Gedung Putih.
Presiden Rusia Vladimir Putin dikabarkan setuju bertemu langsung dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam dua pekan ke depan.
Donald Trump menghentikan pertemuan dengan Zelensky dan pemimpin Eropa untuk berbicara dengan Putin. Trump siapkan pertemuan langsung demi akhiri perang Rusia-Ukraina.
Isu teritorial akan menjadi salah satu agenda dalam pertemuan trilateral mendatang yang melibatkan Rusia, Amerika Serikat (AS) dan para pemimpin Eropa.
HUBUNGAN Hungaria dan Ukraina kembali menegang setelah serangan Ukraina menghantam jaringan pipa minyak utama Druzhba yang menyalurkan pasokan dari Rusia ke Hungaria.
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump menegaskan bahwa Ukraina tidak akan bergabung dengan NATO sebagai bagian dari kesepakatan damai dengan Rusia.
Presiden AS Donald Trump menggelar pertemuan darurat dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan pemimpin Eropa di Gedung Putih.
Donald Trump menghentikan pertemuan dengan Zelensky dan pemimpin Eropa untuk berbicara dengan Putin. Trump siapkan pertemuan langsung demi akhiri perang Rusia-Ukraina.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved