Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Trump dan Netanyahu Sepakat Israel Invasi Yordania usai Suriah

Wisnu Arto Subari
18/12/2024 07:11
Trump dan Netanyahu Sepakat Israel Invasi Yordania usai Suriah
Postingan jurnalis Israel.(Al Jazeera)

SEORANG jurnalis dan peneliti, yang tinggal di Israel menulis di media sosial, melaporkan bahwa ada kemungkinan Israel melakukan invasi ke Yordania. Ini dia sampaikan dengan mengutip pernyataan Presiden terpilih AS Donald Trump

Trump mengatakan, "Dia harus bersiap menghadapi kemungkinan Israel akan dipaksa menginvasi Yordania jika terjadi upaya kudeta Islam di sana." 

Dalam unggahan yang diterjemahkan dari bahasa Ibrani, jurnalis Yehoshua Meiri melaporkan bahwa Trump mengatakan hal ini diungkapkan, "Selama pembicaraan baru-baru ini dengan Netanyahu yang meninjau situasi geopolitik." 

"Baik Trump maupun Netanyahu sepakat bahwa Iran, setelah mengalami kekalahan di Suriah dan Libanon, kini akan berupaya keras untuk mengambil alih Yordania," tambah Meiri. 

Minggu lalu, kepala militer dan intelijen Israel bertemu dengan pejabat Mesir di Kairo untuk pembicaraan mendesak tentang stabilitas regional setelah penggulingan pemerintahan mantan Presiden Suriah Bashar al-Assad di Damaskus. 

Menurut surat kabar Maariv Israel, pertemuan tersebut, yang seolah-olah membahas prospek kesepakatan penyanderaan di Gaza, diminta oleh pejabat Mesir untuk membahas ancaman terhadap stabilitas regional yang ditimbulkan oleh berbagai peristiwa di Suriah. 

Avi Ashkenazi, koresponden militer Maariv, melaporkan bahwa lembaga keamanan Israel sangat khawatir dengan kemungkinan dampak dari Suriah di dua negara tetangga lain: Mesir dan Yordania.

Ashkenazi mengatakan bahwa Israel tengah meningkatkan pembangunan pagar keamanan di sepanjang perbatasannya dengan Yordania dan tengah membangun unit militer baru untuk dikerahkan ke wilayah perbatasan timur. 

Ia memperkirakan bahwa dalam beberapa hari ke depan akan terjadi tindakan keras terhadap aktivis politik dan kelompok oposisi oleh polisi dan badan keamanan di seluruh dunia Arab. (MEE/Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya