Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PEJABAT FBI kini berada di bawah sorotan, setelah memenuhi permintaan Departemen Kehakiman untuk memberikan rincian tentang ribuan karyawan yang terlibat dalam penyelidikan terkait kerusuhan Capitol AS pada 6 Januari 2021.
Tindakan ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan karyawan FBI yang khawatir upaya ini bertujuan menyusun daftar personel yang dapat dipecat pemerintahan Donald Trump.
Wakil Jaksa Agung sementara, Emil Bove, mengeluarkan memo pada Jumat lalu, memerintahkan pejabat FBI untuk menyerahkan informasi mengenai lebih dari 5.000 karyawan, termasuk nomor ID, jabatan, dan peran mereka dalam penyelidikan tersebut. Namun, nama-nama agen tidak diserahkan. Dengan lebih dari 13.000 agen dan 38.000 total karyawan di FBI, permintaan ini mengundang perhatian besar dari kalangan internal biro.
Lebih lanjut, Bove memberikan tenggat waktu yang ketat untuk penyerahan data tersebut, yang memicu kekhawatiran adanya pemecatan massal terhadap pejabat yang terlibat dalam penyelidikan yang dianggap sensitif bagi pemerintahan Trump. Selain itu, pemecatan lebih dari delapan pejabat senior FBI sebelumnya, termasuk mereka yang mengawasi penyelidikan siber dan kriminal, semakin memperkuat ketegangan di kalangan staf FBI.
Sebagai reaksi terhadap permintaan ini, beberapa karyawan FBI mengajukan gugatan terhadap Departemen Kehakiman, menuduh tindakan ini melanggar Konstitusi dan hak privasi mereka. Mereka berpendapat survei yang meminta agen mengisi rincian peran mereka dalam penyelidikan 6 Januari bertujuan "membersihkan" personel biro. Gugatan ini dilayangkan dengan tujuan agar hakim federal memblokir upaya pemerintahan Trump untuk mempublikasikan atau merilis informasi yang terkandung dalam survei tersebut.
Survei yang harus diisi agen FBI berisi pertanyaan tentang keterlibatan mereka dalam penangkapan, penyelidikan dewan juri besar, dan kesaksian di pengadilan terkait kerusuhan Capitol. Para agen menilai tindakan ini sebagai upaya balas dendam politik yang bertujuan mengintimidasi mereka dan menghalangi laporan mengenai kesalahan atau penyalahgunaan yang dilakukan Trump dan para agennya.
Upaya pemecatan yang terfokus pada agen yang terlibat dalam penyelidikan Trump tampaknya mendapat perlawanan kuat dari sejumlah petugas FBI. Beberapa agen, termasuk yang bekerja dengan pejabat pemerintahan baru, mendukung perubahan budaya di FBI yang dijanjikan oleh Kash Patel, calon direktur FBI dari kubu Trump.
Hal ini mendorong kelompok yang mewakili agen saat ini dan mantan agen untuk berkomunikasi dengan anggota Kongres Partai Republik, meminta Gedung Putih untuk memastikan agen tidak akan menghadapi pembalasan politik atas tugas yang mereka emban.
Meskipun ada resistensi yang signifikan dari agen FBI, memo Bove pada Jumat, menjelaskan Departemen Kehakiman akan memulai proses peninjauan untuk menentukan apakah tindakan lebih lanjut terhadap personel diperlukan setelah informasi yang diminta diterima.
Perlawanan terhadap pemecatan ini semakin memanas, dengan beberapa pejabat FBI yang tidak terlibat langsung dalam peristiwa kerusuhan Capitol mengungkapkan keberatan mereka terhadap tindakan keras yang diambil terhadap agen yang tidak memiliki pilihan dalam tugas mereka. Bahkan Kepala FBI New York, James Dennehy, memberikan dukungan penuh kepada stafnya, mengingatkan mereka untuk tidak mengundurkan diri secara sukarela.
Di tengah ketegangan ini, muncul ancaman dari pengacara FBI yang berjanji akan membela hak-hak agen yang terancam pemecatan melalui jalur hukum. Mereka menegaskan bahwa publikasi nama agen yang terlibat akan membahayakan keselamatan mereka, dengan risiko "doxing" dan serangan fisik.
Pembersihan personel yang diupayakan pemerintahan Trump terhadap FBI menandai babak baru dalam ketegangan politik yang telah berlangsung lama di lembaga penegak hukum ini. Ketidaksetujuan terhadap cara FBI menangani kasus kerusuhan Capitol memicu perubahan yang signifikan, dengan beberapa agen mempertanyakan arah lembaga ini di bawah kepemimpinan baru.
Ketegangan ini semakin memuncak seiring dengan upaya untuk membersihkan pejabat FBI yang terlibat dalam penyelidikan terkait Trump, yang berpotensi memperburuk perpecahan di tubuh lembaga tersebut. Meskipun demikian, para agen FBI yang terlibat menunjukkan tekad untuk bertahan, menjaga integritas lembaga, dan mempertahankan independensi mereka dari tekanan politik yang semakin besar. (CNN/Z-3)
Keluarga di Georgia berpeluang melanjutkan gugatan terhadap FBI, setelah rumah mereka secara keliru digerebek delapan tahun lalu.
FBI berhasil mengidentifikasi tersangka ledakan mobil yang menargetkan klinik kesuburan di Palm Springs, California.
Ledakan bom di Palm Springs, California, menewaskan satu orang dan merusak klinik fertilitas. FBI dan otoritas setempat menyelidiki kemungkinan aksi kekerasan yang disengaja.
Senat AS mengonfirmasi Kash Patel sebagai Direktur FBI dengan hasil pemungutan suara 51-49, di mana dua senator Republik menolak pencalonannya.
FBI mengungkapkan menemukan sekitar 2.400 catatan baru terkait pembunuhan Presiden John F. Kennedy setelah pencarian catatan yang diperintahkan Presiden Donald Trump.
Pertahanan udara Amerika Serikat (AS) membantu Israel menghalau rudal-rudal yang ditembakkan militer Iran.
Pertamina berencana melakukan pergeseran (shifting) sumber impor minyak mentah (crude) dari beberapa negara ke Amerika Serikat.
Serangan Israel menargetkan program nuklir Iran serta sejumlah fasilitas militer lainnya.
AMERIKA Serikat mengevakuasi staf diplomatik dari kedutaan besarnya di Baghdad, Irak. Seorang pejabat Departemen Luar Negeri AS mengonfirmasi itu kepada Anadolu, Rabu (11/6).
Pemerintah Indonesia terus melakukan pendampingan melalui perwakilan RI di Amerika Serikat dengan bantuan konsuler.
AS dan Tiongkok mencapai kemajuan yang meredakan perang dagang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved