Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

10 Orang Tewas Dalam Penembakan Massal di Sekolah Swedia

Thalatie K Yani
05/2/2025 05:31
10 Orang Tewas Dalam Penembakan Massal di Sekolah Swedia
Penembakan massal terjadi di Kampus Risbergska, Örebro, Swedia, pada Selasa (6/2), menewaskan sekitar 10 orang, termasuk diduga pelaku. (Media Sosial X)

POLISI menyatakan sekitar 10 orang tewas dalam insiden penembakan di sebuah sekolah pada Selasa, yang disebut sebagai penembakan massal terburuk dalam sejarah Swedia. Pelaku yang diduga bertanggung jawab atas serangan tersebut termasuk di antara korban tewas.  

Sejumlah besar orang terluka setelah seorang pria bersenjata melepaskan tembakan di sebuah kampus di kota Örebro, Swedia tengah, menurut Roberto Eid Forest, kepala distrik kepolisian kota tersebut.  

Dalam konferensi pers Selasa malam, Forest menjelaskan polisi belum dapat melaporkan jumlah pasti korban tewas karena penyelidikan masih dalam tahap awal. Polisi mengungkapkan pelaku tidak memiliki catatan kriminal sebelum penembakan dan tidak memiliki keterkaitan dengan geng mana pun. Mereka juga tidak percaya motif serangan ini terkait dengan terorisme. Namun, polisi tidak menyebutkan jenis senjata yang digunakan pelaku.  

"Kami yakin dia adalah pelaku tunggal," kata Forest. Ia menambahkan penembakan ini adalah "kejadian yang sangat tragis, dengan banyak orang yang terlibat."  

"Ini adalah peristiwa yang mengerikan, luar biasa—sebuah mimpi buruk," tambahnya.  

Perdana Menteri Swedia, Ulf Kristersson, menyampaikan belasungkawa kepada para korban dan keluarga mereka serta mengucapkan terima kasih kepada kepolisian dalam konferensi pers pada Selasa. “Hari ini kita menyaksikan kekerasan brutal dan mematikan terhadap orang-orang yang sama sekali tidak bersalah—ini adalah penembakan massal terburuk dalam sejarah Swedia,” katanya.  

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Kehakiman Swedia, Gunnar Strömmer, menyebut insiden ini sebagai "tragedi yang tak terkatakan sedihnya."  

Penembakan terjadi di dalam Campus Risbergska, sebuah sekolah pendidikan orang dewasa yang berada di area kampus yang juga menampung sekolah-sekolah lain, termasuk untuk anak-anak. Forest mengatakan polisi menerima laporan pertama sekitar pukul 12.30 waktu setempat (06.30 ET). 

Menurut Jonas Claesson, direktur layanan kesehatan regional, enam orang dibawa ke rumah sakit universitas setempat, lima di antaranya mengalami luka tembak. Empat korban telah menjalani operasi, dengan dua di antaranya kini dalam kondisi stabil.  

CNN yang mengutip Expressen melaporkan terjadi baku tembak antara polisi dan pelaku, menurut juru bicara kepolisian Lars Hedlin. Namun, jumlah total korban luka masih belum jelas, meskipun polisi menegaskan bahwa tidak ada petugas yang tertembak.  

Masyarakat diimbau menghindari area tersebut dan tetap berada di dalam rumah.  

Siswa-siswa dari sekolah di sekitar lokasi kejadian di Örebro dipindahkan ke lokasi lain demi keselamatan mereka.  

Dalam pembaruan terbaru, polisi mengatakan mereka sedang menyelidiki beberapa alamat di Örebro dan melanjutkan penyelidikan di tempat kejadian. "Saat ini, polisi percaya pelaku bertindak sendirian, tetapi kami tidak dapat mengesampingkan kemungkinan adanya pelaku lain yang terkait dengan insiden ini," demikian pernyataan kepolisian.  

Raja Swedia, Carl XVI Gustaf, dalam pernyataan tertulisnya pada Selasa, mengatakan keluarganya menerima kabar tentang penembakan ini "dengan kesedihan dan keterkejutan."  

"Malam ini, kami menyampaikan belasungkawa kepada keluarga dan teman-teman para korban yang meninggal dunia. Pikiran kami juga bersama para korban luka dan keluarga mereka, serta semua orang yang terkena dampak kejadian ini," kata sang raja, seraya mengungkapkan "apresiasi" kepada layanan darurat yang "bekerja tanpa lelah untuk menyelamatkan dan melindungi nyawa manusia di hari yang kelam ini."  

Sebelumnya pada Selasa, Perdana Menteri Kristersson menyerukan penyelidikan terkait bagaimana kejahatan mengerikan ini bisa terjadi.  

"Dengan kesedihan saya menerima informasi tentang tindakan kekerasan mengerikan di Örebro. Pikiran saya tertuju pada mereka yang terkena dampak dan keluarga mereka. Ini adalah hari yang sangat menyakitkan bagi seluruh Swedia," tulis Kristersson di platform X.  

"Pikiran saya juga bersama semua orang yang hari sekolahnya berubah menjadi teror. Terjebak di dalam kelas dengan ketakutan akan nyawa sendiri adalah mimpi buruk yang tidak seharusnya dialami oleh siapa pun," tambahnya. (CNN/Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya