Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
SETIDAKNYA 38 orang dan kemungkinan hingga 100 orang dikhawatirkan tewas akibat desak-desakan pada Rabu dini hari, menurut pejabat setempat. Insiden ini terjadi saat para peziarah pergi mandi di sungai sebagai bagian dari ritual Hindu.
Kerumunan massa saling berdesakan sekitar pukul 04.00 pagi di tiga area berbeda di pertemuan sungai di kota Prayagraj, tempat tersuci untuk mandi ritual.
The Times of India melaporkan ambulans segera dikerahkan ke lokasi di Prayagraj, kota yang menjadi rumah bagi pertemuan suci tiga sungai: Gangga, Yamuna, dan Saraswati yang bersifat mitologis.
"Beberapa orang mengalami luka-luka dan telah dibawa ke rumah sakit setelah sebuah pembatas runtuh di Sangam [pertemuan sungai]. Kami masih belum memiliki jumlah pasti korban luka," kata seorang pejabat yang dikutip oleh media tersebut.
"Kami datang dalam rombongan 60 orang dengan dua bus, dan ada sembilan orang dalam kelompok kami. Tiba-tiba terjadi dorong-mendorong di tengah kerumunan, dan kami terjebak. Banyak dari kami jatuh, dan massa menjadi tak terkendali," ujar seorang perempuan kepada PTI dalam video yang diambil di luar rumah sakit tempat para korban dirawat.
"Tidak ada kesempatan untuk melarikan diri, dorongan terjadi dari segala arah," tambahnya.
Ritual mandi di Kumbh Mela untuk sementara dihentikan setelah insiden. "Karena lonjakan besar jumlah peziarah, prosesi mandi akan dimulai lebih lambat dari jadwal," kata seorang pejabat kepada kantor berita IANS.
Kumbh Mela diperkirakan akan menarik hingga 100 juta orang untuk Shahi Snan—atau mandi kerajaan—pada Rabu ini, menjadikan pengendalian massa sebagai tantangan besar bagi pihak berwenang.
Sebelumnya, seorang pejabat sempat meyakinkan BBC bahwa ritual mandi akan tetap berlangsung sesuai rencana. (BBC/The Guardian/Z-3)
Kini jenazah korban telah di bawa ke RS Polri Kramat Jati guna kepentingan autopsi. Pihak kepolisian juga telah memasang garis polisi di sekitar lokasi kebakaran.
. Korban meninggal dunia setelah mendapatkan luka bacokan di kepala hingga badan.
Peristiwa maut itu terjadi di Sungai Cibeet Kampung Pasirtanjung Kolot, RT.010/004, Desa Pasirtanjung, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Dani Hamdani mengatakan, pihaknya masih menyelidiki penyebab kebakaran tersebut.
Sementara, sebanyak 200 rumah tinggal semi permanen terdampak kebakaran ini. Secara total terdapat 600 KK atau 1.800 jiwa yang menjadi korban.
20 unit pemadam kebakaran dengan 100 personel untuk memadamkan api. Para petugas pemadam yang dikerahkan mulai tiba di lokasi pukul 04.28 WIB.
Kerumunan besar di titik pemandian utama Sungai Gangga berubah menjadi kekacauan, dengan barang-barang berserakan dan korban yang tergeletak tak berdaya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved