Headline

Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.

Fokus

Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.

Sidang Konfirmasi Robert F. Kennedy Jr. sebagai Menteri Kesehatan AS

Thalatie K Yani
30/1/2025 06:30
Sidang Konfirmasi Robert F. Kennedy Jr. sebagai Menteri Kesehatan AS
Robert F. Kennedy Jr., menekan pandangannya tentang vaksin, kebijakan aborsi, dan kritiknya terhadap industri makanan olahan.(BBC)

PRESIDEN Donald Trump memilih Robert F. Kennedy Jr (RFK) sebagai Menteri Kesehatan AS. RFK harus menjalani sesi tanya tanya jawab dengan para senator dalam sidang konfirmasi pertama. 

Kennedy, yang dikenal sebagai skeptis terhadap vaksin, diminta untuk menjelaskan komentarnya di masa lalu tentang vaksin Covid-19 dan imunisasi lainnya. Ia juga ditanyai mengenai pandangannya tentang aborsi serta pendapatnya terhadap industri makanan di AS.

Sidang ini sempat terganggu protes yang dilakukan para demonstran, namun Kennedy juga mendapat tepuk tangan meriah saat ia berjanji untuk "membuat Amerika sehat kembali," sebuah slogan yang digunakan oleh pemerintahan baru.

5 poin utama dari sidang pertama Kennedy:

1. Menggali Pernyataan Kontroversial tentang Vaksin

Sepanjang sidang, para senator terus mengangkat pernyataan Kennedy di masa lalu mengenai vaksinasi. Selama delapan tahun, ia memimpin organisasi Children’s Health Defense, yang berulang kali meragukan keamanan dan efektivitas vaksin anak-anak serta terus menyebarkan klaim yang telah terbantahkan vaksin menyebabkan autisme.

Namun, Kennedy bersikeras bukan anti-vaksin. Ia mendukung penelitian serta pengujian keamanan yang lebih ketat. "Saya mendukung jadwal vaksinasi anak yang ada saat ini, dan saya bukan seorang penganut teori konspirasi," katanya kepada para senator.

Namun, para senator menyoroti pernyataannya di sebuah podcast tahun 2023, di mana ia mengatakan: "Saya rasa beberapa vaksin virus hidup mungkin lebih banyak mencegah masalah daripada menyebabkannya. Tidak ada vaksin yang benar-benar aman dan efektif."

Kennedy membela dirinya dengan mengatakan komentarnya diambil di luar konteks dan ia sebenarnya ingin melanjutkan dengan mengatakan "bagi semua orang." Namun, menurutnya, ia disela oleh pembawa acara podcast, Lex Fridman.

2. Kritik terhadap Makanan Olahan

Dalam pernyataan pembukaannya, Kennedy mengkritik makanan olahan di AS, yang menurutnya berkontribusi pada epidemi obesitas di negara tersebut. Ia berjanji akan meneliti lebih lanjut zat tambahan kimia dalam makanan serta menghapus konflik kepentingan keuangan antara lembaga pemerintah dan industri makanan.

"Kita akan membalikkan epidemi penyakit kronis dan mengembalikan negara ini ke jalur kesehatan," katanya kepada komite.

Saat ditanya mengapa ia sangat mendukung pencegahan penyakit berbasis nutrisi, Kennedy menyebut generasi ini telah melihat lonjakan besar dalam penyakit autoimun, alergi, dan diabetes. Namun, ia menegaskan bahwa ia tidak ingin membatasi akses masyarakat terhadap makanan olahan.

3. Sikap Ambigu terhadap Aborsi

Kennedy, yang sebelumnya menyatakan dukungannya terhadap hak aborsi. Senator Republik James Lankford bertanya apakah Kennedy akan mengembalikan perlindungan bagi tenaga medis yang menolak melakukan aborsi karena alasan moral atau agama. Kennedy menjawab memaksa dokter yang percaya aborsi adalah pembunuhan untuk tetap melakukan prosedur itu "tidak masuk akal."

Di sisi lain, Senator Demokrat Michael Bennet menanyakan komentarnya di masa lalu yang menyatakan pemerintah seharusnya tidak ikut campur dalam hak perempuan untuk memilih aborsi. "Saya percaya setiap aborsi adalah sebuah tragedi," jawab Kennedy

Ia kemudian menyatakan setuju dengan Trump, akses terhadap aborsi sebaiknya dikendalikan masing-masing negara bagian. Ia juga berjanji untuk menyingkirkan pandangan pribadinya dan menjalankan kebijakan presiden.

4. Bernie Sanders Mendesak Kennedy tentang Akses Kesehatan

Senator Bernie Sanders dari Vermont, yang dikenal sebagai pendukung layanan kesehatan universal, bertanya apakah Kennedy percaya bahwa AS harus menjamin layanan kesehatan bagi semua orang sebagai hak asasi manusia.

Kennedy menolak menjawab dengan sederhana. Sebaliknyaia memberikan skenario hipotetis tentang seorang perokok selama 20 tahun yang mengidap kanker paru-paru, lalu mempertanyakan apakah individu tersebut seharusnya memiliki akses layanan kesehatan yang sama dengan seseorang yang tidak merokok.

Menurut Kennedy, perokok tersebut akan "mengambil dari dana bersama," mengacu pada biaya layanan kesehatan secara keseluruhan.

Sanders kemudian mengkritik industri farmasi, mengatakan bahwa pasien di AS membayar lebih mahal dibandingkan negara-negara Eropa untuk obat yang sama. Ia bertanya apakah Kennedy bersedia mengakhiri ketimpangan harga tersebut. Kennedy menjawab, "Kita seharusnya mengakhiri ketidakadilan itu."

5. Dukungan dari Beberapa Senator Republik

Senator Demokrat sebagian besar menekan Kennedy tentang komentar anti-vaksinnya di masa lalu, penyebaran misinformasi kesehatan, serta pemahamannya tentang sistem layanan kesehatan AS, termasuk Medicare dan Medicaid.

Sebaliknya, beberapa senator dari Partai Republik lebih fokus pada advokasinya dalam mengurangi penyakit kronis pada anak-anak serta kritiknya terhadap industri makanan AS. Senator Republik Ron Johnson dari Wisconsin secara terbuka mendukung Kennedy, menyebutnya sebagai "jawaban atas doanya" dan "luar biasa."

Saat sidang hampir selesai, Senator Republik sekaligus Ketua Komite Keuangan, Mike Crapo, menyatakan dukungannya kepada Kennedy. "Saya rasa Anda telah melalui proses ini dengan baik dan layak dikonfirmasi," katanya kepada Kennedy.

Sidang hari Rabu ini berlangsung di hadapan Komite Keuangan Senat. Kennedy akan menghadapi sidang konfirmasi kedua, Kamis di hadapan Komite Kesehatan, Pendidikan, Tenaga Kerja, dan Pensiun, di mana ia akan kembali menjawab pertanyaan dari para senator.

Setelah itu, komite akan memberikan suara atas pencalonannya sebelum dibawa ke Senat secara keseluruhan untuk dipertimbangkan lebih lanjut. (BBC/Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya