Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
GEDUNG Putih menolak menyebut telah terjadi genosida di Jalur Gaza, Palestina, meski sebelumnya menyatakan terjadi genosida di Sudan oleh Pasukan Dukungan Cepat (RSF).
"Tak ada genosida yang dilakukan pihak Israel terhadap rakyat Palestina," ucap juru bicara Dewan Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS) John Kirby, Washington, AS, Rabu (8/1).
"Sebagaimana yang dijelaskan Menteri Luar Negeri (Antony Blinken), apa yang terjadi di Sudan adalah genosida, karena di sana terjadi pemerkosaan, pembunuhan, dan penyiksaan secara sistematis, langsung, dan disengaja terhadap orang-orang berdasarkan kelompok etnis mereka," kata dia.
Penjelasan Kirby merujuk pada pernyataan Menlu Blinken pada Selasa (7/1) bahwa "kejahatan sistematis terhadap rakyat Sudan" yang dilakukan pasukan RSF dan sekutunya adalah tindak genosida.
Blinken kala itu menyebut mereka melakukan serangan langsung terhadap rakyat sipil, membunuh warga laki-laki karena latar belakang etnis mereka, dan sengaja mengincar wanita dan anak-anak dari etnis tertentu untuk dilecehkan dan diperkosa.
Namun, Kirby mengatakan hal tersebut tak terjadi di Gaza karena, menurutnya, personel militer Israel bukanlah orang-orang yang "bangun setiap pagi, mengenakan sepatunya, dan berkata 'Ayo kita bunuh orang-orang tak bersalah karena mereka orang Palestina'."
"Hal itu bukan berarti tidak banyak korban sipil dalam konflik tersebut, (yang terjadi) justru terlalu banyak korban," ucap jubir dewan keamanan AS itu.
Berbeda dengan kesimpulan AS, sejumlah organisasi dunia, termasuk sebuah komite khusus PBB dan Amnesti Internasional, menyebutkan bahwa benar terjadi genosida di Gaza.
Komite khusus PBB yang menyelidiki tindakan Israel di Jalur Gaza menyebut bahwa Israel tak berhenti mengepung Gaza, menghalangi masuknya bantuan kemanusiaan, maupun membunuh warga sipil dan personel kesehatan meski ada desakan dari Majelis Umum PBB dan perintah Mahkamah Internasional (ICJ).
"Dengan demikian, Israel secara sengaja menyebabkan kematian, kelaparan, dan cedera parah dengan mengeksploitasi kelaparan sebagai metode perang dan menjatuhkan hukuman kolektif terhadap populasi Palestina," demikian komite khusus PBB itu.
Agresi Israel ke Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023 telah menewaskan lebih dari 45.800 warga Palestina yang sebagai besar merupakan wanita dan anak-anak.
Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan pada November 2024 terhadap petinggi otoritas Israel Benjamin Netanyahu dan bekas petinggi otoritas pertahanan Yoav Gallant atas dakwaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Rezim Zionis pun saat ini menghadapi gugatan di Mahkamah Internasional (ICJ) atas dugaan genosida yang dilancarkannya dalam serangan ke Jalur Gaza. (Ant/I-2)
FIFA menunda keputusan atas permintaan Palestina agar federasi sepak bola dunia itu menghukum Israel. Keputusan tersebut diambil FIFA dalam kongres tahunan yang berlangsung di Bangkok,
HIZBULLAH meluncurkan Imad 4 yang merupakan kompleks rudal besar dengan terowongan bawah tanah yang panjang dan peluncur roket besar serta tidak terdeteksi kemampuan pengintaian Israel.
Dalam situasi yang memprihatinkan dunia itu, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant menyatakan Israel akan melancarkan perang skala penuh terhadap Hizbullah pro Iran di Libanon.
Dus, tekanan maksimum Trump tak akan efektif. Tidak masuk akal melindungi rezim Zionis yang rasialis sambil mengorbankan kepentingan negara-negara di kawasan.
PEMERINTAH junta militer Thailand memperketat keamanan setelah ledakan dua bom pipa rakitan terjadi di dekat sebuah mal di Bangkok
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Joe Biden menjanjikan dorongan gencatan senjata di Gaza dalam pesan Ramadhan pada Senin (11/3). Semula dia mengklaim gencatan senjata sebelum Ramadhan
Dalam meloloskan resolusi tersebut, AS bergabung dengan 30 negara lain yang mengakui genosida dilakukan Armenia di bawah Kekaisaran Ottoman yang berpusat di Istanbul.
Panel itu mengakui sejumlah personel militer menggunakan kekerasan berlebihanm melakukan kejahatan, dan melakukan pelanggaran HAM termasuk membunuh warga tidak bersalah.
Mahkamah Keadilan Internasional (ICJ) menambahkan Myanmar harus mengambil langkah-langkah efektif untuk mencegah penghancuran bukti genosida.
ICC yang bermarkas di Den Haag telah mendakwa Bashir dan tiga mantan pembantunya dengan genosida, kejahatan terhadap kemanusiaan dan kejahatan perang di wilayah barat Sudan
Saat itu, setelah menguasai wilayah Srebrenica, Bosnia, pasukan militer Serbia menangkap dan membantai secara keji sekitar 8.000 pria dan anak-anak muslim selama beberapa hari.
Dalam menghadapi pandemi, kampanye untuk meningkatkan kesadaran tentang penderitaan mereka akan diadakan secara daring.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved