Headline

Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.

Fokus

Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.

Venezuela Tangkap 125 Orang Asing Termasuk Seorang Warga Israel

Wisnu Arto Subari
08/1/2025 23:50
Venezuela Tangkap 125 Orang Asing Termasuk Seorang Warga Israel
Warga Venezuela.(Al Jazeera)

PIHAK berwenang Venezuela menangkap 125 warga negara asing, termasuk seorang warga negara Israel, yang diduga terlibat dalam konspirasi untuk mengacaukan negara dan menggulingkan pemerintahan Presiden Nicolas Maduro.

Menteri Dalam Negeri Diosdado Cabello menuduh para tersangka sebagai tentara bayaran yang disewa oleh pasukan eksternal menjelang pelantikan Maduro yang direncanakan untuk masa jabatan enam tahun pada 10 Januari.

Di antara mereka yang ditahan, katanya, ialah warga negara dari 16 negara, termasuk Israel, AS, Ukraina, Libanon, Yaman, Albania, Guyana, Peru, Spanyol, Italia, Swiss, dan Uruguay.

Pejabat Venezuela mengeklaim operasi itu sebagai bagian dari upaya yang sedang berlangsung untuk menggagalkan sesuatu yang mereka gambarkan sebagai upaya destabilisasi yang didukung AS.

Dalam jumpa pers pada Senin (6/1), Cabello mengatakan bahwa pihak berwenang Venezuela menyita senjata api selama penggerebekan tersebut tetapi menolak mengungkapkan tindakan spesifik yang diduga dilakukan oleh para tersangka.

Orang-orang yang ditangkap tersebut dituduh memiliki hubungan dengan kelompok oposisi dan memberikan informasi penting tentang pendanaan dan dukungan operasional di balik kegiatan mereka.

Dalam pidatonya, Cabello menuduh mantan Presiden Kolombia Álvaro Uribe dan Iván Duque mendukung upaya destabilisasi ini dengan menghubungkan mereka dengan jaringan perdagangan narkoba Kolombia.

Ia juga menuduh bahwa María Corina Machado, seorang pemimpin oposisi Venezuela yang terkemuka, telah menerima dukungan finansial dari sumber-sumber gelap ini dalam upaya untuk membawa negara tersebut ke dalam kekacauan.

Penangkapan tersebut terjadi di tengah meningkatnya ketegangan politik di Venezuela saat negara tersebut bersiap untuk masa jabatan ketiga Maduro berturut-turut.

Oposisi, yang dipimpin oleh tokoh-tokoh seperti Edmundo González Urrutia, mengeklaim kemenangan dalam pemilihan umum 28 Juli yang disengketakan dengan menuduh ada kecurangan yang meluas. Komunitas internasional masih terbagi dengan banyak negara menolak mengakui kemenangan Maduro. (New Arab/Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya