Headline

Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.

Fokus

Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.

Donald Trump Ancam Kuasai Greenland dan Terusan Panama Demi Keamanan Nasional AS

Thalatie K Yani
08/1/2025 05:19
Donald Trump Ancam Kuasai Greenland dan Terusan Panama Demi Keamanan Nasional AS
Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, mengeluarkan pernyataan  mengambil alih Greenland dan Terusan Panama, dengan alasan keamanan ekonomi dan nasional AS. (BBC)

PRESIDEN terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, meningkatkan ancamannya untuk mengambil alih Greenland dan Terusan Panama, dengan menyebut keduanya sebagai bagian penting bagi keamanan nasional AS.  

Ketika ditanya pada Selasa apakah ia akan mengesampingkan penggunaan kekuatan militer atau ekonomi untuk menguasai wilayah otonom Denmark tersebut atau Terusan Panama, Trump menjawab, "Tidak, saya tidak bisa memberikan jaminan untuk keduanya."  

"Tapi yang bisa saya katakan adalah, kita membutuhkannya demi keamanan ekonomi," ujarnya kepada wartawan dalam konferensi pers di Mar-a-Lago, Florida.  

Baik Denmark maupun Panama telah menolak gagasan menyerahkan wilayah mereka.  

Trump juga bersumpah akan menggunakan "kekuatan ekonomi" ketika ditanya apakah ia akan mencoba mencaplok Kanada, dan menyebut perbatasan AS-Kanada sebagai "garis yang digambar secara artifisial."  

Konferensi pers tersebut awalnya dijadwalkan sebagai pengumuman pengembangan ekonomi untuk memperkenalkan investasi senilai US$20 miliar dari pengembang Dubai, Damac Properties, yang akan membangun pusat data di AS.  

Namun, presiden terpilih tersebut melanjutkan dengan mengkritik regulasi lingkungan, sistem pemilu AS, berbagai kasus hukum yang menimpanya, dan Presiden Joe Biden. Di antara berbagai pernyataannya, ia menyarankan untuk mengganti nama Teluk Meksiko menjadi "Teluk Amerika" dan mengklaim kincir angin membuat paus menjadi "gila."  

Pernyataan Trump disampaikan saat putranya, Donald Trump Jr., sedang mengunjungi Greenland.  

Sebelum tiba di ibu kota Nuuk, Trump Jr. menyatakan kunjungannya adalah "perjalanan pribadi" untuk berbicara dengan warga setempat tanpa pertemuan resmi dengan pejabat pemerintah.  

Ketika dimintai komentar tentang kunjungan Trump Jr. ke Greenland, Perdana Menteri Denmark, Mette Frederiksen, mengatakan "Greenland milik rakyat Greenland" dan hanya penduduk setempat yang bisa menentukan masa depan mereka.  

Ia menegaskan "Greenland tidak dijual," tetapi menambahkan Denmark membutuhkan kerja sama yang sangat erat dengan AS, yang merupakan sekutu NATO.  

Greenland terletak di jalur terpendek dari Amerika Utara ke Eropa dan menjadi lokasi fasilitas antariksa besar milik AS. Selain itu, Greenland memiliki cadangan mineral tanah jarang yang sangat besar, yang penting untuk pembuatan baterai dan perangkat teknologi tinggi.  

Sejak memenangkan pemilihan ulang, Trump terus mengangkat gagasan ekspansi teritorial AS, termasuk merebut kembali Terusan Panama.  

Dalam konferensi pers tersebut, Trump menyebut kanal itu sebagai "vital bagi negara kita" dan mengklaim bahwa "kanal tersebut dioperasikan oleh Tiongkok." Ia sebelumnya menuduh Panama mengenakan biaya berlebihan kepada kapal-kapal AS yang menggunakan jalur air tersebut, yang menghubungkan Samudra Atlantik dan Pasifik.  

Presiden Panama, José Raúl Mulino, membantah klaim Trump dan menyatakan bahwa "tidak ada campur tangan Tiongkok" di kanal tersebut.  

Perusahaan yang berbasis di Hong Kong, CK Hutchison Holdings, mengelola dua pelabuhan di pintu masuk kanal tersebut. Kanal ini dibangun pada awal 1900-an, dan AS mempertahankan kendali atas zona kanal hingga 1977, ketika perjanjian yang dinegosiasikan di bawah Presiden Jimmy Carter secara bertahap mengembalikan wilayah tersebut kepada Panama.  

"Memberikan Terusan Panama kepada Panama adalah kesalahan besar," kata Trump. "Lihat, [Carter] adalah orang baik... Tapi itu kesalahan besar."  

Masih belum jelas seberapa serius Trump tentang menambah wilayah AS, terutama terkait Kanada, negara dengan 41 juta penduduk dan wilayah terbesar kedua di dunia.  

Dalam konferensi pers tersebut, Trump menyebut perbatasan AS-Kanada sebagai "garis yang digambar secara artifisial" dan mengatakan bahwa AS menghabiskan miliaran dolar untuk melindungi Kanada, serta mengkritik impor mobil, kayu, dan produk susu dari Kanada.  

"Mereka seharusnya menjadi negara bagian," katanya kepada wartawan.  

Selama konferensi pers itu, Trump juga mengulangi sejumlah pernyataan palsu dan teori konspirasi aneh, termasuk menyebut FBI sebagai dalang kerusuhan di Capitol pada 6 Januari 2021, serta mengklaim bahwa Hezbollah, kelompok militan Islam, juga terlibat.   (BBC/Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik