Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Penyelidik Terjebak Dalam Ketegangan Saat Upaya Penahanan Presiden Yoon Suk Yeol Terhalang Unit Militer

Thalatie K Yani
03/1/2025 08:15
Penyelidik Terjebak Dalam Ketegangan Saat Upaya Penahanan Presiden Yoon Suk Yeol Terhalang Unit Militer
Penyelidik yang berusaha mengeksekusi surat perintah penahanan terhadap Presiden Yoon Suk Yeol, terlibat dalam ketegangan dengan unit militer di kediaman presiden. (Yonhap)

PENYIDIK yang berusaha melaksanakan surat perintah menahan Presiden yang dipecat, Yoon Suk Yeol, terlibat dalam situasi terhenti dengan unit militer di dalam kediaman presiden, kata seorang pejabat kepolisian pada Jumat. Yoon ditahan terkait upayanya yang gagal dalam memberlakukan undang-undang darurat militer

Kantor Investigasi Korupsi untuk Pejabat Tinggi (CIO) dalam pemberitahuan kepada pers mengatakan mereka telah mulai melaksanakan surat perintah tersebut, namun pejabat kepolisian mengatakan para penyelidik diblokir untuk memasuki gedung kediaman unit militer yang diduga berasal dari Komando Pertahanan Ibu Kota.

CIO memiliki waktu hingga Senin untuk melaksanakan surat perintah penahanan dengan tuduhan pemberontakan dan penyalahgunaan kekuasaan terkait dengan pemberlakuan undang-undang darurat militer yang hanya berlangsung singkat pada 3 Desember.

Namun, unjuk rasa dari para pendukung Yoon di luar kediaman presiden telah memperumit upaya CIO, bersama dengan potensi terjadinya bentrokan dengan Layanan Keamanan Presiden.

Ribuan pendukung telah berkumpul di dekat kediaman dalam beberapa hari terakhir untuk menentang pemakzulan Yoon dan menghalangi penangkapannya. Beberapa dari mereka dipaksa dibubarkan oleh polisi dan dibawa dengan tangan terikat.

Para pengamat mengatakan melaksanakan surat perintah tersebut pada Sabtu atau Minggu bisa berisiko menghadapi kerumunan yang lebih besar.  Sementara melaksanakannya pada Senin akan terlalu dekat dengan tenggat waktu.

CIO telah bekerja sama dengan polisi dan unit penyelidikan dari kementerian pertahanan untuk melakukan penyelidikan bersama terkait upaya pemberlakuan undang-undang darurat militer Yoon yang gagal.

Tim yang melaksanakan surat perintah tersebut terdiri dari 30 orang dari CIO dan 120 personel polisi, di antaranya 70 orang menunggu di luar kompleks kediaman.

CIO mengajukan surat perintah penahanan setelah Yoon mengabaikan ketiga panggilan untuk hadir memberi keterangan. Badan tersebut juga telah memperoleh surat perintah untuk menggeledah kediaman presiden.

Tim pembela hukum Yoon telah menyebut surat perintah tersebut "ilegal dan tidak sah" dan mengajukan permohonan untuk menghentikan pelaksanaannya.

Pada Jumat, Yun Gap-geun, seorang pengacara dari tim pembela, mengatakan kepada Yonhap News Agency "tindakan hukum" akan diambil terhadap upaya CIO tersebut.

Jika Layanan Keamanan Presiden atau para pendukung Yoon berusaha menghentikan CIO dalam melaksanakan surat perintah penahanan, polisi telah mengatakan mereka akan membawa mereka ke tahanan dengan tuduhan menghalangi tugas resmi.

Jika Yoon ditangkap, penyelidik berencana untuk membawanya ke markas CIO di Gwacheon, yang terletak di selatan Seoul, untuk diperiksa sebelum menahannya di Pusat Penahanan Seoul di Uiwang yang dekat.

Setelah ditahan, CIO akan memiliki waktu 48 jam untuk meminta surat perintah lain untuk penangkapan resmi atau melepaskannya. (Yonhap/Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya