Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Al-Azhar dan Darul Ifta Mesir Tetapkan Hukum Ucapan Selamat Natal

Wisnu Arto Subari
25/12/2024 10:20
Al-Azhar dan Darul Ifta Mesir Tetapkan Hukum Ucapan Selamat Natal
Menteri Agama Nasaruddin Umar didampingi jajaran menteri dan pemangku kepentingan lainnya menyampaikan pidato ucapan selamat Natal di hadapan jemaat gereja saat meninjau pengamanan di Gereja Katedral, Jakarta, Selasa (24/12/2024).(MI/Usman Iskandar)

PERDEBATAN mengenai hukum mengucapkan selamat natal selalu menjadi topik panas di setiap akhir tahun. Kaum Muslimin di Tanah Air selalu terbagi menjadi dua kubu, sebagian mengatakan boleh dan sebagian yang lain menentang keras.

Lantas bagaimanakah pandangan Al-Azhar dan Darul Ifta Mesir terkait hukum mengucapkan selamat natal?

Dilansir dari laman sanadmedia.com, Al-Azhar menerangkan bahwa tidak ada salahnya memberi selamat atas hari raya agama lain sebagai wujud kebaikan dalam bermuamalah kepada sesama manusia.

"Islam menyeru kepada toleransi, keharmonisan, dan sikap menghargai segala perbedaan. Semakin bertambahnya pemahaman seorang Muslim terhadap agamanya akan semakin bertambah pula penghormatan dirinya kepada sesama," jelas Al-Azhar Fatwa Global Center di laman resminya.

Persatuan masyarakat

Komisi Fatwa Al-Azhar juga menambahkan bahwa mengucapkan selamat atas hari raya agama lain merupakan bagian dari upaya mempersatukan masyarakat dan mengokohkan ikatan persaudaraan antarumat beragama.

Sebagai seorang Muslim, syariat selalu mengajarkan untuk berlaku baik dan saling bertutur kata halus. Memberi ucapan selamat tentu saja masuk dalam perilaku terpuji ini. Allah SWT berfirman,

Allah tidak melarang kamu berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tidakn memerangimu dalam urusan agama dan tidak mengusir kamu dari kampung halamanmu. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil. (QS. Al-Mumtahanah: 8).

Imam Qurthubi dalam Ahkam Al-Qur'an mengatakan bahwa an-tabarruuhum bermakna Allah tidak melarang umat Islam berbuat baik kepada Ahli Kitab yang tidak memerangi kaum Muslimin. Imam Qurthubi juga mencatat makna kata wa tuqsithuu ilaihim ialah memberikan sebagian harta kita kepada Ahli Kitab sebagai bentuk kasih sayang dan persaudaraan.

Pihak Darul Ifta Mesir juga menyatakan pernyataan serupa. Terkait pertanyaan bertubi-tubi yang sering muncul menjelang akhir tahun, mereka menjelaskan boleh hukumnya mengucapkan selamat atas hari raya agama lain. Dalam kasus ini selamat natal kepada kaum Nasrani.

Kelahiran Nabi Isa

Darul Ifta Mesir menjelaskan panjang lebar fatwa perayaan natal yang terkait dengan kelahiran Nabi Isa atau Yesus. Pihaknya dimulai dengan memaparkan berbagai ayat yang berisi ucapan selamat (salam) dari Allah SWT kepada para Nabi-Nya atas hari kelahiran mereka. Salah satunya ialah ayat ke-15 dari surat Maryam.

وسلام عليه يوم ولد ويوم يموت ويوم يبعث حيا

Dan salam kesejahteraan untuknya (Nabi Yahya as) atas hari lahirnya, hari kematiannya, dan hari ia dibangkitkan kembali.

Merayakan hari kelahiran hukumnya boleh sebagai bentuk kesyukuran atas karunia dari Allah SWT. Lebih-lebih jika itu ialah hari kelahiran para utusan-Nya. Rasulullah SAW berpuasa pada hari asyura sebagai wujud syukur atas kemenangan Nabi Musa AS dan kekalahan Firaun.

Perayaan kaum Muslimin atas hari lahir Isa AS merupakan perkara yang disyariatkan dan tidak ada larangan terhadapnya. Justru itu merupakan salah satu cara mengekspresikan kebahagiaan dan rasa syukur.

Kemuliaan Nabi Isa

Rasulullah SAW begitu mengistimewakan kedudukan Nabi Isa AS. Hal ini sebagaimana terangkum dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah.

أنا أولى الناس بعيسى ابن مريم في الدنيا والآخرة, ليس بيني وبينه نبي

Akulah orang yang paling utama (dekat) dengan Isa bin Maryam, sebab (jarak diutusnya) antara aku dengannya tidak terpisah oleh satu nabi pun.

Dalam penjelasannya, Darul Ifta juga menambahkan betapa pentingnya merawat kerukunan antarsesama. Apalagi jika kita memiliki kawan atau kerabat Nasrani yang turut merayakan dan memberi selamat pada hari raya kita.

Baca juga: Al-Azhar Kecam Menlu Jerman Dukung Israel Bunuh Warga Gaza

Allah SWT berfirman,

وإذا حييتم بتحية فحيوا بأحسن منها أو ردوها

Dan apabila engkau dihormati dengan suatu (salam) penghormatan, balaslah penghormatan itu dengan (salam) yang lebih baik atau balaslah (penghormatan itu dengan yang sepadan dengannya. (QS An-Nisa: 84).

Tidak terkait akidah

Di akhir penjelasan, Darul Ifta Mesir seperti dilansir juga dalam laman resminya, menegaskan bahwa mengucapkan selamat natal tidak ada kaitannya dengan persoalan akidah.

Baca juga: Al-Azhar Mesir Serukan Rakyat Suriah Bersatu dan Kutuk Zionis

"Mengucapkan selamat natal tidak lantas memengaruhi akidah selama kita tidak meyakini kepercayaan mereka. Justru perbuatan tersebut merupakan bentuk toleransi dan termasuk dalam anjuran bermuamalah antarsesama dengan akhlak yang baik dan penuh keharmonisan," jelas Lembaga Fatwa Mesir itu.

Demikianlah penjelasan para ulama besar dan terpercaya dari Mesir. Semoga bermanfaat. (Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya