Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
AL-AZHAR mengecam keras pernyataan Menteri Luar Negeri Jerman terkait dukungannya terhadap pengeboman warga sipil di Jalur Gaza, Palestina.
Menurut rilis dari laman resmi Al-Azhar, dilansir dari tawazun.id, pernyataan Menteri Luar Negeri Jerman merupakan kemunduran moral, pengingkaran peradaban, dan fatwa politik yang menunjukkan pembunuhan warga sipil tak bersalah.
Pihak Al-Azhar Asy-Syarif menyesalkan pernyataan ekstrem dan kontroversial yang dilontarkan Menteri Luar Negeri Jerman ihwal dukungan negaranya terhadap pengemboman tentara Zionis Israel terhadap tempat-tempat hunian warga sipil di Gaza.
Al-Azhar menegaskan bahwa dukungan Jerman terhadap tindakan pembantaian Israel termasuk kemunduran moral dan politik, pengingkaran kebudayaan, dan fatwa politik yang membolehkan para penjahat membunuhi warga sipil tak berdosa serta mengusir orang dari muka bumi.
Pernyataan dari Menteri Luar Negeri Jerman itu merupakan bukti nyata ada bias buta dalam mendukung terorisme Zionis dan merestui kejahatannya.
Lebih lanjut, Al-Azhar menekankan bahwa dengan penerbitan pernyataan-pernyataan ekstrem dari seorang pejabat tinggi negara tertentu merupakan preseden yang memperingatkan ada bahaya besar. Pernyataan kontroversial tersebut secara eksplisit mendukung entitas tentara Zionis Israel tatkala membunuhi warga sipil, anak-anak, perempuan, dan para remaja.
Al-Azhar juga menyayangkan atas dirilisnya pernyataan provokatif dari seorang pejabat yang diduga menghasut dan berupaya untuk menghentikan segala agresi yang telah berlangsung selama setahun penuh. Pernyataan kontrovesi tersebut justru secara bulat disepakati oleh masyarakat Eropa dan Amerika, bahkan negara-negara merdeka seluruh dunia. Namun, harapan umat manusia sangat kecewa tatkala Menteri Luar Negeri Jerman memilih untuk berbaris di belakang para penjahat Zionis.
Al-Azhar mengingatkan Menteri Luar Negeri Jerman atas sikap kemanusiaan negaranya dalam menerima pengungsi dari berbagai negara di dunia selama beberapa tahun terakhir sebagai akibat dari kondisi penindasan yang terjadi di negara mereka akibat peperangan dan konflik. Pernyataan itu sangat bertentangan dengan pernyataan ekstrem yang muncul dari rasa bersalah historis dan menekankan bahwa pernyataan ini merupakan sebuah stigma rasa malu terhadap politik Jerman dan transformasinya dari pendukung isu-isu kemanusiaan menjadi hasutan untuk melakukan kejahatan paling mengerikan terhadap warga sipil yang tidak berdaya.
Diketahui, Menteri Luar Negeri Jerman, Annalena Baerbock, membenarkan tindakan Israel membunuh warga Sipil Palestina dalam kerangka membela diri ataupun menyerang Hamas yang bersembunyi di antara kerumunan dan fasilitas umum. Di hadapan parlemen, ia juga menyebut status sipil dapat kehilangan status perlindungannya jika teroris menyalahgunakan status ini. (Z-2)
PADA Jumat 25 Desember 2020, Grand Syekh Al-Azhar Ahmed At-Tayeb menyampaikan selamat kepada Paus Fransiskus dan umat Kristen seluruh dunia, bertepatan dengan perayaan Hari Natal.
AL-AZHAR Al-Sharif, lembaga Islam Suni terkemuka di Mesir, menyatakan keprihatinannya atas perkembangan yang terjadi di Suriah.
Terbaru, Al-Azhar Al-Sharif di Mesir merilis respons atas gugurnya pemimpin Hamas Yahya Sinwar dan pejuang lain Palestina.
Ilmuan mengungkap manusia Neanderthal menjalankan 'pabrik lemak' sekitar 125.000 tahun lalu.
Thomas Muller memastikan dirinya tidak akan bergabung dengan Manchester United pada bursa transfer musim panas ini.
Berlin tengah memantau perkembangan di Selat Hormuz secara seksama.
Pemerintah Jerman menyatakan keprihatinan atas rencana Iran untuk menutup Selat Hormuz, salah satu jalur perdagangan penting bagi pasokan minyak dan gas dunia.
EMPAT belas pesawat kargo yang penuh dengan peralatan militer tiba di Israel di tengah konflik yang kian memanas di Timur Tengah.
Secara statistik sebenarnya Jerman dapat tampil dominan pada pertandingan ini dengan 56% penguasaan bola dan melepaskan 20 tendangan, namun Prancis dapat tampil lebih efektif.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved